Prakata
Buku adalah pintu, yaitu pintu untuk memasuki rumah yang penuh dengan
ilmu...
Buku ini hanyalah buku tentang ilmu dunia, yaitu ilmu tentang permainan
sepak takraw. Buku ini berisi butir-butir pembahasan untuk mengenal lebih dalam
permainan sepak takraw.
Selamat membaca dan memahami isi buku ini.
Jangan lupa!!! sebelum membaca, sebutlah nama Tuhan Yang Maha Esa.
“Semua ilmu itu indah, tetapi tiada ilmu
yang seindah ilmu agama”
Kata Pengantar
Tiada
kuasa, rahmat, petujuk, dan kekuatan melainkan dari Allah SWT. Tiada rasa yang
indah melainkan rasa syukur kehadirat-Nya. Karena Allah-lah buku ini dapat
tercipta. Alhamdulillah...
Dan
tidak lupa, sholawat serta salam selalu penulis sampaikan kepada manusia yang
paling mulia Muhammad SAW. Karena beliaulah, penulis menemukan agama yang
sangat indah dan hak.
Terima
kasih penulis curahkan kepada orang tua yang berada di kampung halaman, yang
selalu berdo’a dan mendukung penulis menuntun ilmu di perantauan.
Buku
ini berisi tentang permainan sepak takraw, yaitu membahas mengenai sejarah,
perkembangan, teknik dasar, peraturan, komponen kondisi fisik, dan sistem
energi sepak takraw.
Semoga
buku ini bermanfaat, selamat membaca dan jangan lupa menyebut nama Tuhan Yang
Maha Esa.
Malang, 27 juli 2013
Penulis
Daftar Isi
Prakata........................................................................... i
Kata Pengantar.............................................................. ii
Daftar Isi....................................................................... iii
BAB I Sejarah
Sepak Takraw....................................... 1
BAB II Perkembangan
Sepak Takraw.......................... 9
BAB III Teknik
Dasar Sepak Takraw........................... 15
BAB IV Peraturan
Sepak Takraw................................. 27
BAB V Komponen
Kondisi Fisik Sepak Takraw......... 37
BAB VI Sistem
Energi Dalam Sepak Takraw.............. 49
Daftar Pustaka............................................................... 57
Tentang Penulis............................................................. 59
BAB I
SEJARAH SEPAK TAKRAW
A)
Sejarah
Sepak Takraw
Sepak takraw telah dimainkan di
abad ke-15 oleh Kesultanan Malaka, karena disebutkan dalam teks sejarah Melayu
yang terkenal ”Sejarah Melayu”. Sejarah Melayu yang dijelaskan secara rinci
tentang Raja Muhammad, seorang putra Sultan Mansur Shah yang tak sengaja
terkena bola rotan dari Tun Besar, putra Tun Perak, dalam permainan sepak raga.
Bola itu mengenai tutup kepala
Raja Muhammad dan membuatnya terjatuh ke tanah. Dalam kemarahan, Raja Muhammad
segera menikam dan membunuh Tun Besar, sehingga beberapa saudara Tun Besar
ingin balas dendam dan membunuh Raja Muhammad. Namun, Tun Perak berhasil
menahan mereka dan mengatakan bahwa ia tidak akan mengangkat Raja Muhammad
sebagai pewaris Sultan. Oleh karena hal itu, Sultan Mansur Shah memerintahkan
anaknya meninggalkan Malaka dan mengangkatnya sebagai penguasa di Pahang.
Di Bangkok, tepatnya di Wat Phra
Kaeo terdapat bangunan yang didirikan tahun 1785 yang menggambarkan dewa Hindu,
Hanuman bermain sepak takraw di cincin dengan pasukan kera. Catatan sejarah
lain menyebutkan permainan awal sepak takraw telah ada selama pemerintahan Raja
Naresuan (1590-1605) dari Ayutthaya. Permainan tetap dalam bentuk lingkaran
selama ratusan tahun, dan versi modern sepak takraw dimulai di Thailand pada
awal tahun 1740-an.
Pada tahun 1866 dengan Asosiasi
Olahraga Malaysia merancang aturan pertama untuk pertandingan sepak takraw.
Empat tahun kemudian, asosiasi ini memperkenalkan pertandingan gaya voli
pertama. Dalam beberapa tahun, sepak takraw dimasukkan ke dalam kurikulum
sekolah di Malaysia. Pada tahun 1940-an, versi modern sepak takraw telah
tersebar di Asia Tenggara bersama dengan aturan formalnya.
Olahraga ini secara resmi dikenal
sebagai ‘sepak takraw’. “Sepak” adalah bahasa Melayu untuk menendang dan
“takraw” adalah kata Thai untuk bola anyaman. Oleh karena itu sepak takraw
secara harafiah berarti menendang bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya
merupakan kesepakatan antara dua negara lokomotif sepak takraw yakni Malaysia
dan Thailand. Di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga / takraw
disebut meraga / maddaga yang dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata
siraga-raga yang berarti saling menghibur.
Meskipun sudah ada sejak dulu
kala, tapi permainan sepak takraw resmi berkembang di Indonesia tahun 1970.
Bermula dari kunjungan muhibah Singapura dan Malaysia yang memperkenalkan
permainan sepak takraw. Sepak takraw tidak sulit dikembangkan di Indonesia,
berdasarkan instruksi Depdikbud tahun 1970 untuk mengembangkan permainan sepak
takraw, di Sulsel, Sumut, Sumbar dan Riau.
Tahun 1971 berdiri secara resmi
induk organisasi olahraga sepak takraw dengan nama PERSERASI. PERSERASI
mempunyai empat anggota, yaitu Pengda Sumut, pengda Sumbar, Pengda Riau, dan
Pengda Sulsel. Kemudian sejak itu perkembangan sepak takraw semakin pesat. Dari
empat Pengda tumbuh menjadi 14 Pengda pada tahun 1980 bertepatan dengan
diselenggarakannya Kejurnas ke-3. Dua tahun kemudian, di seluruh daerah tingkat
I sudah berdiri PERSERASI.
B)
Kejuaraan
Olahraga Sepak Takraw Tingkat Dunia
Kejuaraan ini diadakan di Kota
Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang akan menjadi tuan
rumah kejuaraan olahraga sepak takraw tingkat dunia yang dijadwalkan
berlangsung 16-19 Februari 2012.
Setelah diadakan sea games
baru-baru ini, sepak takraw indonesia sudah bisa melangkah ke babak semifinal
SEA Games usai mengalahkan Vietnam dalam pertandingan nomor ganda Grup A.
Bertanding di Sriwijaya Promotion
Center, Palembang, Minggu (20/11/2011), tim sepak takraw Indonesia tampil penuh
percaya diri kala meladeni Vietnam. Indonesia mampu menumbangkan Vietnam dengan
skor 3-0.
Pada set pertama, Indonesia mampu
membungkam Vietnam dengan skor 15-10. Vietnam sempat mampu menyulitkan
Indonesia di set ini, usai tertinggal dengan dua angka, perlahan tapi pasti
Indonesia bangkit dan menutup set pertama dengan kemenangan 15-10. Indonesia
tampil lebih baik di set kedua, dengan tenang anak-anak asuh Bambang Edy itu
sukses menumbangkan lawannya dengan skor 15-9. Tetapi, Vietnam mencoba bangkit
di set ketiga dan terus memberikan perlawanan gigih. Namun, dengan ketenangan
sekali lagi Indonesia mampu merebut set ini dengan kemenangan 15-10.
Sekretaris Jenderal (Sekjen)
Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF), Datuk Abdul Halim Bin Kader, di
Palembang, Senin, mengatakan, “kejuaraan sepak takraw di sea games kemarin
memang cukup bagus dan berjalan baik. Semoga pada kejuaraan sepak takraw tahun
2012 sama seperti di sea games. Kejuaraan dunia itu akan diikuti peserta dari
sejumlah negara, seperti China, Korea, dan Jepang serta Amerika Serikat,"
katanya lagi.
Menurut Datuk Abdul Halim Bin
Kader pula, kejuaraan itu akan menjadi ajang untuk berkompetisi secara
"fair", sekaligus mengasah kemampuan bagi atlet sepak takraw Asia di
tingkat dunia. "Peluang untuk menjadi tim terbaik dunia akan menjadi
bagian dari kompetisi tersebut," kata dia lagi.
Ia mengharapkan pelaksanaan
kejuaraan dunia di Palembang itu juga mampu mendorong prestasi pesepak takraw
Indonesia, sehingga menjadi terbaik minimal di tingkat Asia. "Potensi dan
kemampuan pesepak takraw Indonesia tidak kalah dengan Thailand dan Malaysia
yang selama ini dikenal paling bagus," kata Datuk lagi.
Dia menjelaskan pula bahwa
dukungan dari pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang siap mendanai cabang
olahraga sepak takraw diyakini mampu mendorong perkembangan sepak takraw di
Indonesia, apalagi anak-anak Indonesia memiliki kemampuan dan semangat dalam
berkompetisi sangat bagus.
Ketua Umum PB Persatuan Sepak
Takraw Indonesia (PSTI), Basri Sidehabi menambahkan, Indonesia siap menjadi
tuan rumah kejuaraan dunia, dan Palembang telah disetujui sebagai lokasi
pelaksanaan kegiatan itu. "Bukan hanya fasilitas yang disiapkan secara
maksimal, tetapi persiapan atlet pun akan didorong secara baik sehingga mampu
menjuarai pertandingan tersebut nantinya," kata dia pula.
Negara Asia yang Ikut
Sepak Takraw
1)
Vietnam
2)
Thailand
3)
Brunei Darussalam
4)
Laos
5)
Malaysia
6)
Myanmar
7)
Singapura
8)
Filipina
9)
Indonesia
BAB II
PERKEMBANGAN SEPAK TAKRAW
A)
Perkembangan
Sepak Takraw di Indonesia
Menurut sejarah perkembangannya, Sepak Takraw berasal dari
olahraga tradisional Indonesia, yaitu : Sepak Raga. Daerah-daerah di Indonesia
yang semula mengembangkan permainan ini adalah : Sumatera Utara, Sumatera Barat
dan Sulawesi Selatan. Semula permainan Sepak raga dimainkan oleh sekelompok
bangsawan di daerah-daerah tersebut, kemudian berkembang menjadi permainan
rakyat. Sepak raga dimainkan 6 sampai 9 orang secara melingkar di suatu tempat
terbuka, sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dikala orang menunggu waktu
senja. Beraneka ragam nama jenis permainan Sepak takraw awalnya, seperti di
Riau dikenal dengan nama Rago Tinggi, di Bengkulu bernama Cepak, di Sumatera
dan Jambi dengan nama Sepak rago, sedang di Sulawesi Selatan bernama
Marraga-Akraga.
Ada pendapat bahwa Sepak raga berasal dari daerah Sulawesi
Selatan, tetapi hal ini diragukan karena pada saat yang bersamaan daerah-daerah
di Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga mengembangkan permainan ini. Ketiga
daerah tersebut memang sebagai penghasil rotan yang merupakan bahan baku utama
untuk membuat bola takraw. Namun memang pada pengembangan olahraga Sepak raga
selanjutnya Sulawesi Selatan adalah merupakan daerah yang lebih maju dalam
memperkenalkan teknik-teknik sepakan dan aturan-aturan permainan olahraga ini,
terutama dengan adanya seorang tokohnya yang bernama Abdul Rahman Daeng Palalo.
Di Sulawesi Selatan sejak awal sudah diperkenalkan macam-macam sepakan, yaitu:
1)
Anrong Sempa’, yaitu sepakan yang khusus menggunakan
kaki saja.
2)
Ana’ Sempa’, yaitu sepakan dengan menggunakan
bagian-bagian badan selain kaki.
Orang-orang Sulawesi Selatan yang terkenal dengan para
pelaut Bugis/Makassar yang memiliki keberanian mengarungi samudera luas,
membawa permainan sepak raga ke negeri lain. Sewaktu berlabuh, sekedar untuk
mengisi waktu senggang, mereka bermain sepak raga. Permainan ini kemudian
diikuti penduduk setempat yang akhirnya berkembang sampai desa-desa seperti
halnya di Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Irian Jaya.
Pada bulan September 1970 Tim Sepak raga Malaysia (PSM) di
bawah pimpinan Encik Khir Johari mantan Menteri Perdagangan Malaysia beserta
rombongan mengadakan kunjungan muhibah ke Indonesia. Selama kunjungan tersebut
mereka mengadakan demonstrasi memperkenalkan permainan Sepak raga Jaring di
beberapa kota, antara lain: Jakarta, Bandung, dan Medan. Kunjungan muhibah dari
Tim Sepak raga Malaysia ini mendorong Indonesia untuk berpartisipasi terhadap
permainan tersebut, mengingat permainan ini dasarnya dari permainan Sepak raga
yang sudah ada di beberapa daerah di Indonesia. Kemudian melalui Rapat Kerja
Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda yang diikuti oleh para Asisten III
Bidang Olahraga dan Pemuda, Kepala-kepala Kantor Pembinaan Olahraga Pendidikan,
Keolahragaan, Kepemudaan dan Pendidikan Masyarakat seluruh Indonesia pada
tanggal 29 September – 5 Oktober 1970 di Cipayung Bogor. Direktur Jenderal
Olahraga dan Pemuda, Mayor Jenderal Supardi mengintruksikan agar permainan
Sepak raga Jaring segera dikembangkan dan dibina di daerah-daerah di Indonesia.
Pada tanggal 16 Maret 1971 dibentuk suatu organisasi yang
dinamakan “Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia” (PERSERASI) dengan Ketua
Umum Drs. M. Yunus Akbar, dan sebagai penasehat Mayor Jenderal Supardi
(Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda), M.F. Siregar M.Sc. (Direktur
Keolahragaan/Sekjen KONI Pusat) dan Soeworo (Wakil Sekjen KONI Pusat). Semula
PB. PERSERASI hanya didukung 4 Pengurus Daerah, yaitu: Sulawesi Selatan, Riau,
Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Pada bulan April 1971 Indonesia juga mendapat kunjungan
muhibah lagi dari Tim Sepak raga Singapura (PERSES) yang dipimpin oleh Encik
Akhmad Ghazali mantan Anggota Parlemen Singapura, untuk melakukan demonstrasi
dan pertandingan persahabatan di beberapa daerah di Indonesia. Menjelang SEA
Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 1979, PERSERASI diterima sebagai
anggota KONI Pusat.
Pada tahun 1986 PERSERASI menyelenggarakan Konggres ke II di
Jakarta. Salah satu keputusannya adalah terbentuk Pengurus Baru dan keputusan
lainnya adalah nama Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dirubah
menjadi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI). PB. PERSETASI
periode 1987 – 1991 dipimpin oleh Ir. H. Marjoeni Warganegara sebagai Ketua
Umum.
B)
Pengertia
Sepak Takraw
Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw.
“Sepak” berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan
kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan
(Depdikbud, 1992). Jadi sepak takraw adalah sepak raga yang telah
dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif.
Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepak takraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian
luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).
BAB III
TEKNIK DASAR SEPAK TAKRAW
A)
Teknik Dasar
Sepak Takraw
Agar dapat bermain sepak takraw
yang baik, sebaiknya harus mengenal dan mampu menguasai ketrampilan teknik
dasar bermain sepak takraw. Berikut adalah teknik-teknik dasar sepak takraw
yang harus dikuasai:
1)
Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola
dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola,
mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan. Berikut ini cara menyepak sila:
a)
Berdiri dengan kaki terbuka berjarak selebar bahu.
b)
Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu.
c)
Bola kena kaki bagian dalam pada bagian bawah bola.
d)
Kaki tumpu agak ditekuk sedikit, dan badan agak
dibungkukkan sedikit.
e)
Mata melihat pada bola.
f)
Kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku sebagai
penjaga keseimbangan.
g)
Pergelangan kaki sepak pada waktu menyepak ditegangkan
h)
Bola di sepak ke atas lurus melewati tinggi kepala.
2)
Sepak Kuda (Sepak Kura)
Sepak kuda atau sepak kura adalah
sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk
menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha
menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah. Berikut ini cara menyepak
kuda:
a)
Berdiri dengan kedua kaki terbuka selebar bahu.
b)
Lutut kaki sepak dibengkokkan sedikit sambil ujung jari
mengarah ketanah/lantai, kaki tending diangkat ke arah bola yang dating di
bawah lutut.
c)
Bola disentuh pada bagian bawahnya dengan bagian atas
kaki (punggung kaki).
d)
Mata melihat kearah bola yang datang.
e)
Badan dibungkukkan sedikit, kaki tumpu ditekuk.
f)
Kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku untuk
menjaga keseimbangan.
g)
Bola disepak ke atas setinggi kepala.
3)
Sepak
Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola
dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh,
rendah, dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking. Berikut ini cara
menyepak cungkil:
a)
Berdiri dengan kedua kaki berjarak selebar bahu.
b)
Kaki sepak diluruskan sehingga ujung kaki lurus dengan lutut digerakkan
keatas setinggi lutut kaki tumpu menuju arah datangnya bola.
c)
Bola disentuh dengan bagian atas ujung kaki sepak pada
bagian bawah dari bola, sedangkan kaki tumpu ditekuk sedikit pada lutut dan
badan dicondongkan atau dikedikkan sedikit ke belakang.
d)
Mata melihat ke arah datangnya bola.
e)
Kedua tangan dibuka lebar dan dibengkokkan pada siku
sebagai penjaga keseimbangan.
f)
Bola disepak lurus ke atas setinggi bahu atau kepala
untuk tindak lanjut.
4)
Menapak
Menapak adalah menyepak bola
dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk smash ke pihak lawan, menahan
atau membloking smash dari pihak lawan, dan menyelamatkan bola dekat net
(jaring). Berikut ini cara menyepak menapak:
a)
Berdiri dengan kedua kaki dengan jarak selebar bahu.
b)
Kaki sepak diangkat tinggi dengan lutut agak dibengkokkan, telapak
kaki dipukulkan ke bola. Gerakan kaki jangan menyentuh net.
c)
Bola disentuh denga telapak kaki/sepatu dibagian atas
dari bola dengan menggunakan gerakan pergelangan kaki sepak ke arah lapangan
lawan.
d)
Mata melihat ke arah datangnya bola.
e)
Kaki tumpu dibengkokkan sedikit kedua tangan dibuka dan
dibengkokkan pada siku untuk menjaga keseimbangan badan.
f)
Badan dicondongkan atau dilentikkan ke belakang
sedikit.
5)
Sepak Simpuh
atau Sepak Badek
Sepak badek adalah menyepak bola
dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola
dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.
6)
Main Kepala (heading)
Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan
untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan
lawan. Berikut ini cara menyepak heading:
a)
Dengan Dahi
·
Berdiri dengan kedua kaki di tanah/lantai dengan
jarak selebar bahu, satu kakiagak ke
depan dan satu kaki di belakangnya agak ditekuk. Berat badan di atas
kaki yang agak ke belakang.
·
Kepala digerakkan dengan menarik kebelakang sedikit dan memukulnya ke
depan ke arah bola yang datang.
·
Mata melihat ke arah datangnya bola.
·
Bola disentuh dengan dahi pada bagian depan bola
untuk smash dan pada bagian bawah, mengumpan kepada teman.
·
Untuk menjaga keseimbangan kedua kaki agak
ditekuk, kedua tangan agak dibuka dan dibengkokkan pada siku.
·
Pada waktu memukul bola, berat badan dipindahkan
dari kaki belakang ke kaki depan.
·
Waktu smash bola diarahkan ke tempat yang kosong,
dan dilambungkan ke atas bila memberi umpan kepada kawan.
b)
Samping Kanan Kepala
·
Berdiri dengan kedua kaki di atas tanah/lantai
jarak kedua kaki selebar bahu.
·
Kepala digerakkan dengan menarik ke bahu kiri
atau mencondongkan kepala ke bahu kiri dan kemudian menggerakkan kearah bola
yang datang.
·
Mata melihat ke arah bola yang datang.
·
Bola disentuh dengan bagian samping kanan kepala
pada bagian depan bola yang datang.
·
Untuk menjaga keseimbangan badan kedua
tangan dibuka dan siku dibengkokkan .
Badan dilentikkan ke belakang sedikit.
·
Waktu memukul bola badan dilentikkan kearah
berlawanan dengan arah bola, sambil melompat memukul bola yang datang apabila
akan melakukan smash.
·
Bola ditujukan ke lapangan lawan pada bagian
yang kosong atau kearah yang lemah.
7)
Mendada
Mendada adalah memainkan bola
dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.
Berikut ini cara mendada:
a)
Berdiri denga kedua kaki di tanah/lantai, salah satu
kaki agak ke belakang. Jarak antara kedua kaki selebar bahu.
b)
Badan dilentikkan sedikit ke belakang, kedua lutut
dibengkokkan sedikit.
c)
Mata melihat kepada bola yang datang.
d)
Bola disentuh denganbagian tengah dada pada bagian
depan bola yang datang.
e)
Untuk menjaga keseimbangan kedua tangan dibuka, siku
dibengkokkan berat badan berada pada kaki yang dibelakang.
f)
Bola yang datang diterima dengan dada diarahkan ke atas
agar mudah mengontrolnya untuk tindak lanjut.
8)
Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola,
digunakan untuk menahan, menerima, dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.
Berikut ini cara memaha:
a)
Berdiri dengan kedua kaki dengan jarak selebar bahu.
b)
Kaki sepak digerakkan ke atas dengan membengkokkan
lutut tidak melebihi pinggang disesuaikan dengan datangnya bola.
c)
Otot paha dikencangkan agar bola dapat memantul dengan
baik.
d)
Bola dikenakan pada bagian atas paha pada bagian bawah
bola.
e)
Mata melihat kepada bola yang datang.
f)
Kaki tumpu ditekuk sedikit badan condong ke depan agar
berat badan di atas kaki tumpu.
g)
Kedua tangan dibuka untuk menjaga keseimbangan.
h)
Bola di arahkan ke atas lurus agar dapat dikuasai lebih
lanjut.
9)
Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan
dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan
terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.
10)
Service
Service adalah sepakan pertama
untuk memulai pertandingan atau setelah salah satu regu mendapat angka. Berikut
ini adalah cara-cara menservice bola dengan baik pada permainan sepak takraw
beserta peraturannya:
Salah satu kaki Tekong (Server) berada dalam lingkaran. Pelambung bola
harus berdiri dalam lingkaran penjuru di bagian tengah lapangan. Pemain yang
lainnya harus berada di dalam lingkaran penjuru yang lain. Regu yang menerima
service boleh berdiri di mana saja di dalam lapangannya. Jika pada waktu
service bola menyentuh jaring dan masuk ke dalam lapangan lawan, maka service di
anggap sah.
11)
Smash
Smash adalah sepakan yang keras dan tajam. Tujuannya adalah mendapatkan point dan
mematikan permainan lawan.
12)
Menahan (Block)
Block atau menahan
adalah salah satu dari beberapa cara gerak kerja bertahan untuk menghalangi
serangan lawan yang melakukan smsah. Tujuannya adalah menggagalkan serangan lawan untuk mendapatkan angka.
BAB IV
PERATURAN SEPAK TAKRAW
A)
Istilah-istilah
dalam Sepak Takraw
Permainan sepak takraw dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing pihak terdiri dari 3 (tiga) orang. Satu orang dari tiga pemain
ini berdiri di belakang yang dinamakan “TEKONG”. Dua orang lagi ialah pemain
depan, seorang di kiri dan seorang di kanan. Pemain yang di sebelah kiri
dinamakan “APIT KIRI” dan yang di sebelah kanan dinamakan “APIT KANAN”.
Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games (set) terakhir dimulai. Tiap-tiap regu
akan bertukar pada set ke-2 dan pada set ke-3 (rubber set) pertukaran tempat dilakukan setelah salah satu tim
memperoleh 8 angka.
B)
Kesalahan
atau Pelanggaran (Faults) dan
Peraturan dalam Sepak Takraw
1)
Kesalahan untuk regu yang melakukan service :
a)
Tekong tidak menyepak bola pada lambungan pertama.
b)
Tekong tidak meletakan sebelah kakinya dalam lingkaran
sewaktu melakukan service.
c)
Kedua kaki pelambung bola dan pemain depan lainnya
(Apit kiri/Apit kanan) tidak berada di dalam garis seperempat lingkaran ;
kecuali tekong sebelah kakinya (kiri/kanan) berada di dalam lingkaran.
d)
Apit kiri/Apit kanan mengangkat kaki sewaktu
melambungkan bola atau tekong sewaktu permulaan (service).
e)
Menginjak garis (walaupun salah satu apit).
f)
Pemain berada di luar lingkaran.
g)
Tempat pemain bertukar.
2)
Kesalahan untuk regu yang menerima service :
a)
Pemain berada di luar lapangan.
b)
Berjalan, menggertak, mengejek dengan tujuan mengganggu
pihak lawan.
c)
Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan,
jatuh di luar lapangan.
d)
Bola ke luar lapangan.
e)
Tidak dapat membuat points.
f)
Bola menyangkut jaring dan tidak masuk ke lapangan
lawan.
3)
Kesalahan untuk kedua regu dalam permainan :
a)
Pemain menginjak garis tengah.
b)
Bola jatuh di dalam lapangan sendiri atau di luar
lapangan.
c)
Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan.
d)
Bola mengenai tangan atau lengan.
e)
Mengapit bola.
f)
Memegang jaring atau tiang jaring.
g)
Memainkan bola lebih dari 3 kali berturu-turut.
h)
Memasuki lapangan lawan.
i)
Menahan kawan dari menyentuh jaring, tiang jaring,
bangku wasit.
4)
Pakaian Bertanding
1)
Setiap pemain yang bertanding harus memakai pakaian
seragam, husus kapten harus memakai ban kapten yang disiapkan oleh kontingen
masing-masing.
2)
Kedua regu dalam suatu pertandingan tidak diperkenankan
memakai seragam dengan warna yang sama. diharapkan satu regu mempunyai 3 kostum
yang berbeda.
3)
Setiap pemain memakai seragam dengan nomor punggung antara
1-15 yang tetap (awal sampai akhir pertandingan).
5)
Angka Mati dalam Sepak Takraw
a)
Angka kemenangan untuk satu set adalah 15 point.
b)
Jika kedua regu mendapat 13 atau 14 angka sama,
wasit meneruskan pertandingan setelah berunding dengan regu yang menerima
service untuk ditambah 5 angka 13 sama dan 3 angka untuk 14 sama (seperti dalam
permainan bulutangkis).
c)
Jika kedua regu sama-sama memenangi satu set
maka diteruskan dengan game terakhir (rubber
set). Pemenang set ke-3 adalah pemenang pertandingan itu.
6)
Petunjuk untuk Wasit dalam Sepak Takraw
Wasit dapat meningkatkan mutu dari
permainan sepaktakraw ini jika ia memimpin dengan penuh semangat dan disiplin.
Sebelum permainan dimulai, wasit seharusnya melakukan hal-hal berikut ini :
a)
Memeriksa lapangan, garis (lines), jaring (net),
bola, dan keadannya.
b)
Memberikan petunjuk secara singkat kepada
penjaga garis (lines man).
c)
Menetapkan regu mana yang pertama melakukan
service (sepakan permulaan).
d)
Memperkenalkan regu yang akan bermain dan
pemain-pemainnya.
e)
Mengumumkan regu yang pertama melakukan sepakan
permulaan (service).
7)
Tata Tertib Pertandingan
a)
Tiga Puluh menit sebelum pertandingan dimulai
pemain yang akan bertanding sesuai jadwal harus telah berada di lapangan
pertandingan dan menyerahkan nama-nama pemain.
b)
Apabila suatu regu tidak hadir pada waktu yang
telah ditetapkan menurut jadwal dan sudah ditunggu dan dipanggil 3 kali dalam
15 menit tidak juga hadir. maka regu tersebut dinyatakan kalah dengan angka 2-0.
c)
Apabila ada regu tidak mau bertanding atau tidak
mau meneruskan pertandingan maka regu tersebut dinyatakan kalah dan memperoleh nilai
kosong, apabila permainan tersebut mempengaruhi peringkat regu yang lain, maka
Dewan Hakim memberi sangsi berupa pengurangan nilai.
d)
Apabila suatu pertandingan terhalang karena
keadaan tertentu sehingga pertandingan tidak dapat dilanjutkan, maka
pertandingan dapat ditunda sampai keadaan memungkinkan. Kedudukan angka dalam penundaan
lebih 2 jam kembali dengan angka 0-0, sedangkan set yang telah selesai tetap
berlaku.
e)
Apabila suatu regu pemain, pelatih dan Official
berbuat sesuatu yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kericuhan
mengakibatkan terhalang/terganggu jalannya pertandingan, maka wasit dapat memberi
peringatan pertama dengan kartu Kuning, apabila kejadian tersebut terulang lagi
maka wasit dapat memberikan hukuman dengan kartu merah dan yang bersangkutan
tidak diperkenankan berada ditempat pertandingan selama kejuaraan.
C)
Sarana dan
Prasarana pada Sepak Takraw
1)
Lapangan atau Prasarana Sepak Takraw terdiri
dari:
a)
Panjang Lapangan : 13,42 meter.
b)
Lebar Lapangan : 6,10 meter.
c)
Garis Batas, adalah garis (lines) yang lebarnya + /-5 cm.
d)
Lingkaran Tengah, ditengah lapangan ada
lingkaran yang digunakan untuk tempat melakukan sepakan permulaan (service), diameter garis tengah
lingkaran adalah 61 cm.
e)
Garis seperempat lingkaran, pada penjuru tengah
kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola
kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.
2)
Alat atau Sarana pada Sepak Takraw terdiri dari:
a)
Tiang, dua buah tiang sebagai tempat pengikat
jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan
jarak 30,5 cm dari garis samping. Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan
1.45 meter untuk perempuan.
b)
Jaring (net), jaring dibuat dari bahan benang
kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar
jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah
dan samping dibuat pita selebar +/- 5 cm yang diperkuat dengan tali yang
diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai untuk
laki-laki, dan 1,45 m untuk perempuan.
c)
Bola Takraw
Bola terbuat dari anyaman rotan
hingga berbentuk bulat. Terdiri dari 9 sampai dengan 11 anyaman dan mempunyai
12 lubang. Lingkaran bola 41 sampai 43 cm.
D)
Bentuk
Permainan Sepak Takraw
Sepak takraw adalah suatu
permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan (takraw), dimainkan di
atas lapangan yang datar berukuran panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m.
Ditengah-tengah dibatasi oleh jaring/net seperti permainan bulutangkis.
Pemainnya terdiri dari dua pihak yang berhadapan, masing-masing terdiri dari 3
(tiga) orang. Dalam permainan ini yang dipergunakan terutama kaki dan semua
anggota badan kecuali tangan. Tujuan dari setiap pihak adalah mengembalikan
bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan
lawan membuat pelanggaran atau bermain salah. Definisi permainan sepak takraw
sebagaimana tersebut di atas adalah sepak takraw kompetisi. Sepak takraw kompetisi
ini dipertandingkan dalam 3 nomor, yaitu: tim, regu dan double-event. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor sepak takraw baru
yang disebut sepak takraw lingkaran (Circle-game),
yaitu sepak takraw yang dimainkan di lapangan berbentuk lingkaran,
masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, regu tersebut memainkan bola
dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor yang saling
berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi
nilai 3, tingkat kesulitan rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu
selama 10 menit untuk masing-masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan
adalah regu yang paling banyak mengumpulkan nilai selama waktu 10 menit
tersebut. Pada tahun 2006, sepak takraw lingkaran digantikan dengan nomor baru
yaitu: hoop-takraw, bentuk permainan
nomor ini hampir sama dengan sepak takraw lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5 orang tersebut harus memasukkan
bola ke atas ring berdiameter 1 meter (bulatan besi) yang dipasang dengan tali
setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter untuk putera. Pemain berusaha
memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan pukulan yang telah ditentukan
dalam waktu 30 menit.
Ada nomor sepak takraw kompetisi
yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang dikenal dengan nama “double-event”, nomor ini dimainkan oleh
2 orang dalam satu regunya. Aturan permainannya sama dengan sepak takraw
kompetisi, hanya pemain yang servis tidak dari daerah circle (tempat tekong biasa service), tetapi dari garis belakang (base-line) dengan bola dilambungkan sendiri
dan disepak melewati net.
Permainan sepak takraw kompetisi
dasarnya adalah dari permainan sepak raga yang dimodifikasi untuk menjadi suatu
bentuk permainan yang dipertandingkan. Sedangkan permainan sepak takraw
lingkaran (Circle-game) adalah
kembali kepada bentuk sepak raga yang awalnya muncul secara tradisional yang
diperlombakan.
BAB V
KOMPONEN KONDISI FISIK SEPAK TAKRAW
A)
Komponen
Kondisi Fisik
Komponen kondisi fisik dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan
kesehatan (Health Related Physical
Fitness) dan komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
1)
Komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan kesehatan
(Health Related Physical Fitness)
Berikut ini adalah komponen-komponen kondisi fisik yang
berhubungan dengan kesehatan:
a)
Komposisi tubuh (body
composition)
Komposisi tubuh adalah persentase
(%) lemak dari berat badan total dan berat badan tanpa lemak (Indeks Massa
Tubuh/IMT). Badan tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-organ
tubuh. Masing-masing unsur tersebut memiliki komposisi sebagai berikut:
Massa otot :
40 – 50%.
Tulang :
16 – 18%.
Organ-organ tubuh :
29 – 39%.
Berat lemak dinyatakan dalam
persentasenya terhadap berat badan total. Secara umum dapat ditarik konklusi
bahwa semakin kecil persentase lemak, maka akan semakin baik kinerja seseorang.
b)
Kelentukan/fleksibilitas tubuh
Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak
melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara
maksimal. Kelentukan gerak tubuh pada persendian sangat dipengaruhi oleh:
jenis sendi, elastisitas otot, struktur tulang, jaringan, tendon dan ligamen di
sekitar sendi serta kualitas sendi itu sendiri. Terkait dengan kesehatan, maka
kelentukan merupakan salah satu parameter atau tolak ukur kesembuhan akibat
cedera dan penyakit-penyakit sistem muskuloskeletal. Pengukuran kelentukan
tubuh dengan cara duduk tegak depan (Sit
and ReachTest Flexometer).
c)
Kekuatan Otot
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan
yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi
dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki kekuatan pada bagian otot
tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya. Pada pengukuran
kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal (maximal voluntary contraction-MVC), di
mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi tidak terjadi akibat rangsangan
eksternal tetapi benar-benar secara suka rela (volunter atau voluntary). Kekuatan otot dapat diukur dengan
dinamometer. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan
frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan
angkat beban. Contoh latihannya adalah sebagai berikut:
·
Vertical
jump (meloncat ke atas), melatih kekuatan otot tungkai.
·
Front jump (meloncat
ke depan), melatih kekuatan otot tungkai.
·
Side jump (meloncat
ke samping), melatih kekuatan otot tungkai.
·
Squat jump,
melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut.
·
Push up,
melatih kekuatan otot lengan.
·
Sit up,
melatih kekuatan otot perut.
·
Angkat beban, melatih kekuatan otot lengan.
·
Back up,
melatih kekuatan otot perut.
d)
Daya tahan otot
(Muscular Power)
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk
melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban
submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran daya tahan otot dengan cara
Push up test, Sit up test.
e)
Daya tahan jantung paru
Daya tahan jantung paru adalah kapasitas sistem jantung, paru
dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas
sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan
mengambil oksigen dan menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif
sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan
jantung paru dengan cara tes lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, Ergocycles
test.
Latihan untuk melatih daya tahan
jantung paru adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih
dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam
durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:
·
Lari 2,4 km.
·
Lari 12 menit.
·
Lari multistage.
·
Angkat beban dengan berat yang ringan namun
dengan repetisi dan set yang banyak.
·
Lari naik turun bukit.
2)
Komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan ketrampilan
(Skill Related Physical Fitness).
Berikut ini adalah
komponen-komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan keterampilan:
a)
Kecepatan Bergerak (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan
seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama
dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga
yang sangat mengandalkan kecepatan. Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada
kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya adalah:
·
Lari cepat 50 m.
·
Lari cepat 100 m.
·
Lari cepat 200 m
b)
Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan
seseorang mengubah posisi dari area tertentu, dari depan ke belakang, dari kiri
ke kanan atau dari samping ke depan tanpa adanya
gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. Olahraga yang sangat
mengandalkan kelincahan misalnya bulu tangkis. Kelincahan dapat dilatih dengan
lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah. Contoh latihannya
adalah:
·
Lari zig-zag.
·
Lari bolak-balik 5 m.
·
Lari bolak-balik 10 m.
·
Lari angka 8.
·
Kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag.
Kelincahan merupakan salah satu
komponen kebugaran jasmani yang sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang
membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping
itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki
keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang
membutuhkan koordinasi gerak. Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk
jenis olahraga yang membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
perubahan-perubahan situasi dalam pertandingan.
Berkaitan dengan hal di atas,
kelincahan dibedakan menjadi kelincahan umum, yang biasanya nampak pada
berbagai aktivitas olahraga dan kelincahan khusus yang berkaitan dengan teknik
gerakan olahraga tertentu. Jika ditinjau dari sudut anatomis kelincahan umum
melibatkan gerakan seluruh segmen bagian tubuh dan kelincahan khusus hanya
melibatkan segmen tubuh tertentu.
Karakteristik kelincahan sangat
unik. Kelincahan memainkan peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik.
Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari
komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi, dan power.
Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi.
c)
Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan
seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan secara tepat, cermat dan efisien.
Koordinasi menyatakan hubungan berbagai unsur yang terjadi pada setiap gerakan.
Koordinasi ini sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan kelincahan, sehingga
kadang-kadang suatu tes koordinasi juga bertujuan mengukur kelincahan. Contoh
latihannya:
·
Memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan
kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri. Begitu juga sebaliknya.
·
Melempar ke atas bola tenis dengan tangan kanan,
kemudian menangkap kembali dengan tangan kiri. Begitu juga sebaliknya.
d)
Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi atau
sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan maupun saat diam.
Keseimbangan tersebut dapat berupa keseimbangan statis (static balance) pada saat berdiri maupun keseimbangan dinamis (dynamic balance) pada saat melakukan
suatu gerakan tertentu. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk
mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam. Sedangkan keseimbangan
dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan
bergerak, misalnya berlari, berjalan, meloncat dan sebagainya. Kualitas
keseimbangan dinamis bergantung pada mekanisme dalam saluran semisirkular,
persepsi kinestetik, tendon dan persendian, persepsi visual selama melakukan
gerakan, dan kemampuan koordinasi. Keseimbangan merupakan kemampuan yang
penting karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan,
berlari, dan sebagian terbesar olahraga dan permainan. Senam merupakan salah satu
cabang olahraga yang sangat mengandalkan kesimbangan. Contoh latihannya adalah:
·
Berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm,
sepanjang 10 m.
·
Berdiri dengan satu kaki jinjit.
·
Tubuh membentuk kapal-kapalan.
·
Sikap lilin.
·
Berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh.
e)
Kecepatan reaksi (reaction
speed)
Kecepatan reaksi adalah waktu yang
diperlukan untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang
ditimbulkan lewat indera. Contoh latihannya: menangkap bola tenis yang dilempar
ke kanan dan ke kiri oleh orang lain
f)
Ketepatan (accuracy)
Ketepatan
adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk mengarahkan sesuatu sesuai
dengan sasaran yang dikehendaki. Sepak bola dan bola basket merupakan
olahraga yang membutuhkan ketepatan yang baik untuk memasukkan bola ke gawang
dengan kaki dan memasukkan bola kek keranjang dengan tangan. Contoh latihannya:
·
Melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok
telah diberi sasaran.
B)
Komponen
Kondisi Fisik Sepak Takraw
Komponen kondisi fisik sepak
takraw adalah berbagai kondisi fisik yang merupakan satu kesatuan untuk
menunjang bermain sepak takraw dengan baik. Sepak takraw merupakan olahraga
beregu yang membutuhkan keterampilan individu dan kelompok. Jika dilihat dari
permainannya, sepak takraw membutuhkan beberapa komponen kondisi fisik agar
permainan dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah kondisi fisik yang
dibutuhkan untuk bermain sepak takraw:
a)
Komposisi Tubuh, kondisi fisik pemain sepak takraw yang
memiliki presentase lemak yang rendah dapat membantu kinerja pemain bermain
dengan baik.
b)
Kelentukan, kelentukan sendi pada kaki dapat
memaksimalkan jangkauan menyepak bola yang tinggi, sehingga mempermudah dalam
menyerang.
c)
Kekuatan otot, kondisi otot tungkai yang kuat dapat
membuat pemain sepak takraw melompat setinggi mungkin untuk menyerang lawannya
atau memblok bola.
d)
Kelincahan dan Kecepatan Reaksi, ukuran lapangan yang
tidak luas membuat pemain sepak takraw mengandalkan kelincahan dan kecepatan
reaksi untuk menjangkau bola agar bola tidak jatuh ketika lawan menyerang atau
menempatkan bola pada bidang yang jauh dari jangkauan..
e)
Koordinasi, pemain sepak takraw harus memiliki
kemampuan berkoordinasi dengan teman seregu untuk bekerjasama mencetak angka
dan mengalahkan lawan.
f)
Keseimbangan, ketika menyepak bola, pemain harus
memiliki keseimbangan karena berdiri dengan satu kaki. Keseimbangan juga
mendukung perkenaan bola saat menyepak.
g)
Ketepatan, pemain sepak takraw harus memiliki
keterampilan mengarahkan bola pada sasaran yang dituju, agar pemain lawan tidak
dapat mengembalikan bola.
BAB VI
SISTEM ENERGI PADA SEPAK TAKRAW
A)
Pengertian
Sistem Energi
Kinerja manusia memerlukan
energi. Energi tersebut berasal dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari.
Tujuan makan antara lain adalah untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang
rusak, dan untuk kontraksi otot. Otot merupakan salah satu jaringan tubuh yang
membutuhkan energi ATP. Energi tersebut digunakan otot untuk kontraksi sehingga
menimbulkan gerakan-gerakan sebagai aktivitas fisik. Berdasarkan penggunaan
oksigen, sistem energi dibagi menjadi dua, yaitu sistem energi aerobik dan
sistem energi anaerobik.
1)
Metabolisme Sistem Energi secara Aerobik
Sistem energi aerobik adalah
sistem energi yang menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP dan untuk pembakaran
pada otot. Sistem metabolisme energi secara aerobik yang bersumber dari
karbohidrat, lemak dan juga dari pemecahan protein yang menghasilkan energi,
yang digunakan pada saat melakukan olahraga yang bersifat ketahanan (endurance) seperti lari marathon,
bersepeda jarak jauh atau juga lari 10 km, dan olahraga yang memerlukan durasi
yang cukup lama. Oleh karena itu maka atlet-atlet yang berpartisipasi dalam
ajang-ajang yang bersifat ketahanan ini harus mempunyai kemampuan yang baik
dalam memasok oksigen ke dalam tubuh agar proses metabolisme energi secara
aerobik dapat berjalan dengan sempurna.
Proses metabolisme energi secara
aerobik merupakan proses metabolisme yang membutuhkan kehadiran oksigen (O2)
agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna untuk menghasilkan ATP. Pada saat
berolahraga, kedua simpanan energi tubuh yaitu simpanan karbohidrat (glukosa
darah, glikogen otot dan hati) serta simpanan lemak dalam bentuk trigeliserida
akan memberikan kontribusi terhadap laju produksi energi secara aerobik di
dalam tubuh. Namun bergantung terhadap intensitas olahraga yang dilakukan,
kedua simpanan energi ini dapat memberikan jumlah kontribusi yang berbeda.
Untuk meregenerasi ATP, tiga simpanan energi akan digunakan oleh tubuh yaitu
simpanan karbohidrat (glukosa, glikogen), lemak dan juga protein. Di antara
ketiganya, simpanan karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama saat
berolahraga. Atlet dengan latihan berat, memerlukan energi expenditure 2-3 kali
lebih besar dari individu yang tidak berlatih.
Glukosa
+ O2 + ADP ------- Air + CO2 + ATP
Lemak
+ O2 + ADP ------- Air + CO2 + ATP
2)
Metabolisme Sistem Energi secara Anaerobik
Sistem energi anaerobik adalah
sistem energi yang tidak menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP. Jenis asam
amino yang tersimpan di dalam otot sebagai sumber energi berupa kreatin (Cr).
Di dalam otot, bentuk kreatin yang sudah terfosforilasi yaitu phosphocreatine
(PCr). Dengan bantuan enzim creatine phosphokinase, phosphocreatine (PCr) yang
tersimpan di dalam otot akan dipecah menjadi Pi (inorganik fosfat) dan kreatin
dimana proses ini juga akan disertai dengan pelepasan energi sebesar 43 kJ
(10.3 kkal) untuk tiap 1 mol PCr. Inorganik fosfat (Pi) yang dihasilkan melalui
proses pemecahan PCr ini melalui proses fosforilasi dapat mengikat kepada
molekul ADP (adenosine diphospate) untuk kemudian kembali membentuk molekul ATP
(adenosine triphospate) mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme
energi secara anaerobik di dalam otot untuk menghasilkan ATP.
Phosphocreatine + ADP
------- creatine + ATP
Glukosa + ADP -------
Laktat + ATP (Glikolisis)
B)
Sumber
Energi Metabolisme Aerobik dan Anaerobik
1)
Karbohidrat
Proses metabolime energi dari
glukosa darah atau juga glikogen otot akan berawal dari karbohidrat yang
dikonsumsi. Semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia baik itu jenis
karbohidrat kompleks (nasi, kentang, roti, singkong, dsb) ataupun juga
karbohidrat sederhana (glukosa, sukrosa, fruktosa) akan terkonversi menjadi
glukosa di dalam tubuh. Glukosa yang terbentuk kemudian dapat tersimpan sebagai
cadangan energi sebagai glikogen di dalam hati dan otot serta dapat tersimpan di
dalam aliran darah sebagai glukosa darah atau dapat juga dibawa ke dalam
sel-sel tubuh yang membutuhkan. Di dalam sel tubuh, sebagai tahapan awal dari
metabolisme energi secara aerobik, glukosa yang berasal dari glukosa darah
ataupun dari glikogen otot akan mengalami proses glikolisis yang dapat
menghasilkan molekul ATP serta menghasilkan asam piruvat.
2)
Lemak
Lemak melalui proses pemecahan
yang terdapat di dalam tubuh yaitu trigeliserida, di dalam tubuh akan tersimpan
di dalam jaringan adipose (adipose tissue)
serta di dalam sel-sel otot (intramuscular
triglycerides). Melalui proses yang dinamakan lipolisis, trigeliserida yang
tersimpan akan dikonversi menjadi asam lemak (fatty acid) dan gliserol. Pada proses ini, untuk setiap 1 molekul
trigeliserida akan terbentuk 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol .
Kedua molekul yang dihasilkan melalui proses tersebut kemudian akan mengalami
jalur metabolisme yang berbeda di dalam tubuh.
Gliserol yang terbentuk akan masuk
ke dalam siklus metabolisme untuk diubah menjadi glukosa atau juga asam
piruvat. Sedangkan asam lemak yang terbentuk akan dipecah menjadi unit-unit
kecil melalui proses yang dinamakan ß-oksidasi untuk kemudian menghasilkan
energi (ATP) di dalam mitokondria sel.
3)
Protein
Protein yang dikonsumsi akan
dipecah menjadi asam amino. Asam amino ini tersimpan dalam otot yang berupa
kreatin (Cr). Selanjutnya dalam otot kreatin mengalami proses fosforilasi
menghasilkan Phosphocreatiner (PCr). Selanjutnya PCr akan dipecah lagi oleh
enzim phosphokinase menjadi Inorganik Fosfat (Pi) yang diikuti dengan pelepasan
energi sebesar 43 kJ.
C)
Sistem
Energi dalam Sepak Takraw
Berdasarkan durasi olahraga sepak takraw yang
menggunakan angka pada setiap set yang telah ditentukan untuk menentukan
pemenangnya, olahraga sepak takraw dapat dikelompokkan sebagai olahraga yang
menggunakan sistem energi aerobik (membutuhkan oksigen untuk menghasilkan ATP).
Glukosa
+ O2 + ADP ------- Air + CO2 + ATP
Akan tetapi, salah satu komponen kondisi fisik
sepak takraw adalah kelincahan dan kecepatan reaksi yang mengandalkan refleks
dan kecepatan untuk bergerak. Kelincahan dan kecepatan reaksi dapat terjadi
dengan mengandalkan sistem energi anaerobik.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa olahraga sepak takraw menggunakan sistem energi campuran yang didominasi
oleh sistem energi aerobik, dengan alasan waktu yang cukup lama dalam sebuah
pertandingan olahraga yang menggunakan sistem set tanpa waktu untuk menentukan
pemenangnya. Sedangkan sistem energi anaerobik hanya digunakan ketika pemain
menggunakan fisiknya untuk melakukan kelincahan dan kecepatan reaksi dalam
bermain takraw.
Take advantage of the opportunity to get a personal training session with a 30% discount for the first 5 sessions. Customize your training program according to your needs, let's visit our website https://medium.com/@sakura.ichiru1998
ReplyDelete