Tenis Lapangan
Kelas PJKR-D
Disusun Oleh:
Shouki Nurfarid A. H
JURUSAN PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN
ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun
sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang
diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah T & P Tenis Lapangan II Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan
makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji
tentang Tenis Lapangan.
Dalam proses pendalaman materi ini,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa
terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·
Nanag. N, M.BA yang telah membimbing kami dalam mata
kuliah T & P Tenis Lapangan II.
·
Rekan-Rekan mahasiswa yang
telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya
manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini
selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Malang, 13
april 2013
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar
Isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3
Tujuan Permasalahan.................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Tenis
Lapangan............................................................................................. 2
2.2
Pengertian Tenis
Lapangan........................................................................................ 3
2.3
Teknik Dasar
Bermain Tenis
Lapangan..........................................................4
2.4
Sarana dan
Prasarana Tenis
Lapangan...........................................................12
2.5
Peraturan Permainan
Tenis Lapangan...........................................................14
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan................................................................................................................ 19
3.2
Saran-Saran................................................................................................................ 19
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... 20
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pada saat ini tenis lapangan
adalah olahraga permainan yang mendunia. Akan tetapi di Indonesia, tenis
lapangan masih menjadi permainan olahraga yang asing di masyarakat pedesaan.
Tenis lapangan masih kalah populer jika dibandingkan dengan olahraga bulutangkis.
Tenis
lapangan adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan
dimainkan disebuah lapangan yang dipisah oleh sebuah jaring. Tenis
lapangan dapat dimainkan secara single atau berpasangan. Tenis lapangan
memiliki banyak teknik dasar. Didalam makalah ini, telah dibahas semua yang
bersangkutan dengan teknik lapangan, mulai dari sejarah, teknik dasar,
peraturan, maupun sarana dan prasarana tenis lapangan.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1)
Bagaimana sejarah di Dunia dan di Indonesia tentang tenis lapangan?
2)
Apakah yang dimaksud dengan olahraga tenis lapangan?
3)
Sebutkan dan jelaskan teknik dasar tenis lapangan?
4)
Bagaimana peraturan dalam permainan tenis lapangan?
5)
Sebutkan sarana dan
prasarana dalam olahraga tenis lapangan
1.3
Tujuan
Permasalahan
Adapun
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)
Memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah T & P Tenis
Lapangan II.
2)
Sebagai salah satu
bentuk pengetahuan tentang
olahraga tenis lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Tenis Lapangan
A)
Sejarah di Dunia
Menurut beberapa catatan
sejarah, permainan yang menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak
sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan
yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah
dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan
dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.
Permainan ini kemudian
diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan
hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya di antara rakyat setempat
terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat
kenegara-negara Eropa yang lain. Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada
abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis
aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah
Inggris “Sporting Magazine” menamakan permainan ini sebagai “tenis
lapangan atau (lawn tennis)”. Dalam buku “Book of Games And Sports”, yang
diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai “tenis panjang”. Tenis pada
mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang
terkenal di zaman Ratu Victoria, ditiru oleh golongan menengah, yang
menjadikannya sebagai permainan biasa. Klub tenis pertama yang didirikan adalah
Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, HarryGem, Dr. Frederick Haynes, dan
Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai
pelota atau lawn rackets. Pada tahun 1874, permainan tenis lapangan pertama
kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears.
Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868.
Dua tahun setelah itu, dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada
tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk
permainan tenis lapangan dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan
permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis
yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan tenis lapangan
di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Klub tersebut mampu
melahirkan banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis
tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
B)
Sejarah di Indonesia
Kemungkinan besar orang Belandalah yang memperkenalkan tenis
lapangan di Indonesia. Walaupun tidak mustahil pula permainan ini dibawa oleh
pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar kepulauan Nusantara. Sayangnya
arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga Negara Belanda yang pernah berdiri
di negeri ini telah hilang, sehingga kita tidak dapat melacak mana diantara
kedua perkiraan itu yang lebih benar.
Pada saat itu hanya kaum bangsawan yang bisa memainkan tenis
lapangan. Jumlah pemain pribumi mulai meningkat pada tahun 1920-an seiring kian
banyaknya murid-murid Indonesia memasuki sekolah-sekolah menengah para siswa
stovia, Rechts School NIAS, sehingga olahraga itu dikenal secara luas.
Pada tahun 1934, diadakan semacam kejuaraan nasional oleh
De Alegemeene Nederlandsche Lawn
Bond (ANILTB) di Malang, Jawa Timur dan tiga wakil pribumi mampu
jaya. Pada partai tunggal putra Soemadi melawan Samboeja dimenangkan Samboeja.
Ganda putra Hoerip bersaudara menggilas Bryan/Abdenanon 6-3, 6-4 dan ganda
campuran Samboeja/Soelastri mendepak Bryan/Schermbeek 6-4, 6-2.
Pada tanggal 26 Desember 1935 di Semarang, telah dicetuskan
pembentukan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI). Bapak
Budiyarto Martoatmodjo dianggap sebagai peletak dasar utama pendirian
oeganisasi PELTI. Ketika menguraikan asas dan tujuan pendiriannya, ia
mengatakan bahwa PELTI sebagaimana organisasi kebanggaan lainnya, sama
sekali tidak bersifat mengasingkan diri. Maka PELTI akan selalu siap bekerja
sama dengan persatuan tenis manapun asal atas dasar saling menghargai.
Diungkapkan pula, tujuan praktis utama PELTI adalah
mengembangkan dan memajukan lawn tenis di tanah air dan bagi bangsa
sendiri. Dengan cara ini lebih jauh diharapkan akan dicapai
tali persaudaraan yang erat diantara segala perhimpunan dan pemain tenis bangsa
Indonesia. PELTI juga akan menyebarluaskan peraturan permainan, memberi keterangan
dan bantuan dalam pembuatan lapangan tenis. Juga mengadakan dan mengatur serta
menyumbang bagi pelaksanaannya pertandingan, disamping berusaha memasyarakatkan
tenis itu sendiri.
2.2
Pengertian Tenis Lapangan
Tenis lapangan adalah sebuah permainan olahraga yang
menggunakan raket dan bola dan dimainkan disebuah lapangan yang dipisah oleh
sebuah jaring. Tenis lapangan dapat dimainkan secara single atau
berpasangan.
2.3
Teknik Dasar Bermain Tenis Lapangan
a)
Grip (Pegangan Raket)
Berikut penjelasan posisi pegangan tangan di
gagang
tenis lapangan ditinjau dari posisi pegangan raket. Umumnya gagang raket
tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas,
bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang
diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap
tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita. Berikut
adalah tinjauan beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis:
1)
Forehand Continental grip
Grip ini merupakan grip klasik yang selalu
digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih
digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal
telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk
pemain kidal).
2)
Forehand Eastern grip
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat,
slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering
mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan
cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan
ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola top spin yang bersifat
parabolik.
Salah satu pemain pro yang merajai tenis di
tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia
merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.
3)
Forehand Semi-Western grip
Anda dapat mencoba grip ini dengan menempatkan
pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk
pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda
diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3.
Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat
memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih
besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul
flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini
adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan
flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa
contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah : Andre Agassi, Roger
Federer, Marat Safin.
4)
Forehand Western grip
Anda dapat mencoba menempatkan posisi pangkal
telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi
semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain
yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil
pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang
ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola
tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari
grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta
slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh
rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain
pro yang mengadopsi jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah
liat seperti Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.
b)
Jenis-jenis pukulan
Dalam permainan tenis, agar dapat menyuguhkan satu bentuk
permainan yang bermutu, kita harus menguasai tentang berbagai macam pukulan. Khusus bagi para pemula, beberapa macam pukulan
harus dikuasainya, di antaranya adalah :
1)
Servis
2)
Drive
3)
Volley
4)
Lob
5)
Smash
6)
Drop
7)
Slice Shot
8)
Chop Shot
1)
Servis
Servis
adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk memulai pertandingan. Pukulan
ini merupakan satu-satunya pukulan yang menentukan, dimana pemain seluruhnya
akan menerima bola, atau pemain akan kehilangan haknya dalam mengolah bola,
jika servis gagal. Oleh karena itu, servis dikatakan pula sebagai modal bagi
pemain, jika servis berhasil, server tetap akan menguasai bola dan akan dapat
nilai, tetapi bila servisnya gagal, server akan kehilangan haknya untuk
menguasai bola, berarti server akan berpindah ke pihak lawan. Ada tiga
jenis utama dalam melakukan servis:
a)
Slice
b)
American Twist
c)
Flat Serve atau Cannon Ball
Ketiganya mempunyai dasar yang sama
mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian bola, namun mempunyai
perbedaan dalam cara kepala raket menyentuh bola dan proses lanjutannya.
Dasar pukulan servis
1)
Sikap berdiri
Sikap berdiri yang baik untuk
melakukan servis, adalah kaki kiri dengan sudut 45º dengan base line, kaki
kanan sejajar dengan garis tersebut. Kaki kiri berada 5 atau 7 1∕2 cm di
belakang base line untuk mencegah terjadinya foot foult dan kaki kanan 25-45 cm
di belakang kaki kiri. Berat badan diantara kedua kaki. Posisi raket harus
dipegang di depan kearah net, pergelangan setinggi dada dan muka raket setinggi
wajah/kepala. Tangan kiri memegang bola rileks.
2)
Lambungan bola
Untuk melakukan servis bola
dilambungkan ke atas. Lambungan harus pada tempat yang
sama dan ketinggian yang sama serta diiringi ayunan raket. Kebiasaan memegang
tiga bola sekaligus dengan cara bola kedua dipegang dengan jari manis dan
kelingking dengan telapak tangan, bola ketiga dengan telunjuk, jari tengah dan
ibu jari.
3)
Ayunan
Dari sikap
siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha kiri sekaligus, hingga kepala
raket dekat badan. Pada waktu raket melewati kaki kanan , pindahkan berat badan
ke kaki kanan dan angkat tumit kaki kiri dan lutut sedikit ditekuk. Raket bergerak kebelakang atas
membentuk lingkaran sampai sampai kepala raket setinggi bahu dan
siku membentuk 45º. Pada waktu bola melambung keatas, pergelangan dan siku
diayunkan ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk garis lurus dengan
raket. Bola di pukul dengan sedikit berjingkat. Alihkan kerat badan kedepan dan
pakailah otot-otot bahu dan pungung untuk melakukan pukulan.
a)
Slice
Cara melakukan:
·
Raket menyentuh bola pada sebelah
kanan atas bola, dan bola dipukul dengan raket dari kanan ke kiri.
·
Raket dilecutkan dengan keras dari
pergelangan.
·
Hasil pukulan bola melengkung ke
kiri pada waktu bola melayang.
·
Dalam melakukan pukulan slice, raket
sedikit diputar saat mengayun, sehingga bingkai raket turun secara diagonal
dengan garis pinggir.
b)
American Twist Servis
Cara melakukan:
·
Pegangan raket sama dengan pukulan backhand.
·
Lambungan bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga
pukulan tepat di atas kepala.
·
Pada saat pukulan, bola harus
mengena bagian belakang dengan sedikit slice dari kiri ke kanan.
c)
Flat atau Cannon Ball Servis
Yang dimaksud flat atau cannon ball
servis adalah pukulan permulaan yang sangat keras. Perbedaan
antara slice dan flat hanyalah pada saat pukulan, pergelangan pada gerak akhir
diputar sedikit. Bola dipukul dengan bagian muka raket pada bagian atas bola,
dan bila dilakukan dengan tepat akan menghasilkan sedikit spin (putaran) bola.
2)
Drive
A)
Forehand drive
Forehand drive adalah pukulan keras
yang dilakukan dari sebelah kanan badan pemain. Ada tiga cara genggaman forehand
drive:
a)
Eastern forehand
Telapak
tangan berada pada bagian belakang gagang.
b)
Continental Forehand
Telapak
tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar sekitar
seperdelapan putaran.
c)
Western Forehand
Telapak tangan berada di bawah
gagang. Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut dengan cara continental.
Ada lima
macam gerak dasar forehand:
1)
Cara berdiri.
Badan
menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah
kedua kaki.
2)
Ayunan belakang
Sambil
berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang dengan gerakan rata, lurus ke
belakang dan horizontal dari tangan kanan kemudian pindahkan berat badab ke
kaki belakang.
3)
Ayunan depan
Kepala raket
harus sedikit diatas pergelangan dan sedikit di bawah tinggi bola sesudah
melambung, hingga ayunan depan akan sedikit bergerak baik ke atas ataupun ke
bawah. Gerakan ini akan mengakibatkan terjadi top spin.
4)
Saat pukulan
Pada saat
raket mengayun ke depan memjemput bola, kepala raket harus berada pada
ketinggian bola dan rata serta datar pada saat bola membentur senar raket.
Pegangan harus kuat. Pada saat perkenaan putaran sedikit dari tangan ke atas,
bukan dari pergelangan , hal ini akan memberikan top spin pada bola.
5)
Gerak lanjut
Saat selesai melakukan pukulan,
gerakan dilanjutkan dengan memindah berat badab ke depan atau ke arah
bola. Keseimbangan di jaga dengan kaki kanan, lengan kiri
dan dengan mengangkat tumit sedikit dari tanah.
B)
Backhand drive
Backhand drive adalah pukulan dari
sebelah kiri badan pemain (dari sebelah kanan bila kidal). Hampir semua pukulan
backhand memakai pengangan eastern. Ada lima macam gerak dasar backhand:
a)
Sikap
Badan
menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah
kedua kaki.
b)
Ayunan kebelakang
Raket diayun kebelakang kiri
setinggi pinggul. Badan berputar jauh kekiri ,
seakan-akan punggung hampir setengah putaran dari net.
c)
Ayunan ke muka
Lepaskan
tangan kiri dari kepala raket, kemudian ayunkan lengan dan raket ke
arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau sedikit di
bawahnya.
d)
Saat benturan
Bola yang
datang harus kena tepat pada titik jarak 10 – 15 inci di muka pinggul kanan,
dan pinggul tidak ditarik ke belakang.Saat perkenaan dengan bola ayunan harus
cepat dan tepat dengan badan berputar ke bola, dengan cara memutarkan bahu
seluruhnya ke kiri. Berat badan di kaki kanan, lutut kanan ditekuk dan kaki
kiri sedikit diturunkan dan berputar ke dalam.
e)
Gerak lanjut
Sesudah bola
terpukul, raket dan badan harus terus mengikuti jalannya bola.
3)
Volley
Volley adalah pukulan sebelum bola
menyentuh lantai.
A)
Forehand volley
Bola hanya didorong dan kepala raket
sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit ditekuk, kepala raket tidak
boleh dibawah pergelangan, ayunan kebelakang tidak boleh melebihi bahu kanan
dan pegangan raket kuat.
B)
Backhand volley
Posisi bahu kanan mengarah ke net,
kepala raket jangan lebih ke belakang dari bahu kiri. Siku kanan setinggi bahu,
kepala raket harus tinggi pukulan kedepan agak sedikit ke bawah. Pergelangan
harus kuat dan berat badan pindah ke kaki kanan.
4)
Lob
Lob adalah pukulan melengkung ke
atas dan bola jatuh di bagian belakang bidang permainan, dan bola melewati
kepala lawan, jika dia bermain dekat net. Ada dua macam lob:
A)
Lob rendah (low lob)
Dilakukan
bila lawan berada di dekat net dan bola dilambungkan tinggi, sehingga lawan
tidak dapat menjangkau.
B)
Lob tinggi (high lob)
Lob ini dilakukan untuk
memperpanjang waktu agar bisa memperbaiki posisi.
a)
Forehand lob
Gerakan sama
dengan forehand hanya perkenaan bola ke atas depan. Pukulan dengan lunak dan
gerakan lanjutan ke atas.
b)
Backhand lob
Gerakan sama dengan backhand. Pada
saat perkenaan anggkat sedikit bola, ayunan raket harus terus menuju arah
bola dan mata harus selalu mengikuti bola selama melakukan pukulan.
c)
Lob
volley
Lob volley
dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam volley, dan lawan berada dekat
net. Lob volley bisa dilakukan dengan forehand maupun backhand. Perbedaan hanya
saat memukul bola tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu.
5)
Smash
Cara
melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola dalam titik tertinggi, bisa
juga dengan sedikit lompatan.
6)
Drop Shot dan Stop Volley
A)
Drop shot
Drop shot adalah pukulan ground
stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di mana bola jatuh hanya
sedikit saja melewati net. Cara melakukan dengan pegangan raket sedikit longgar
dan gerak kedepannya adalah akibat dari gerak pergelangan tangan. Muka raket
harus dibuka dengan sudut 45º atau lebih dari vertical. Raket digerakkan ke
bawah dan ke depan yang sama, dan gerak lanjut dalam pukulan ini tidak
diperlukan. Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti halnya forehand
dtau backhand.
2.4
Sarana dan Prasarana Tenis Lapangan
Tenis lapangan merupakan olahraga permainan yang tergolong
dalam kelompok permainana bola kecil. Dalam permainan tenis lapangan, berikut adalah sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk memainkannyan.
A)
Lapangan
Dalam pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan:
a)
Jenis permukaan rumput (Grass Court)
b)
Jenis permukaan keras (Hard Court)
c)
Jenis permukaan tanah liat (Gravel)
Dalam segi bangunan dibagi 2 (dua)
situasi:
a)
Lapangan dengan situasi terbuka
b)
Lapangan dalam situasi tertutup
Penggunaan
lapangan tenis lapangan:
a)
Untuk rekreasi/olahraga rekreasi
kesehatan, pembinaan prestasi.
b)
Tournament Amatir dan Profesional.
·
Syarat-syarat Pembuatan Lapangan
Tournament
Untuk
kelancaran dari suatu tournament baik nacional maupun internacional perencanaan
tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan,
menyangkut masalah:
o Masalah
tanah (bangunan)
o Bebas dari
polusi udara dari lingkungan kotor
o
Mudah dicapai transportasi
o Dekat dengan
penginapan
o Mudah airnya
dan ada listrik dan telepon
o Tidak dekat
dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir
o Lapangan
dibuat minimal 6 dan salah satu lapangan digunakan untuk centre court
o Ruang ganti/kamar mandi/wc/ruang
istirahat pemain
·
Ukuran lapangan
Untuk permainan tunggal (single):
a)
Penjang = 23,77
m
b)
Lebar = 8,23
m
Untuk permainan ganda (double):
a)
Panjang = 23,77
m
b)
Lebar = 10,97
m
B)
Peralatan
a)
Net
Tinggi jala ditengah-tengah
910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena ditengah jala terdapat sehelai
pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan. Pita jala
terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan sehelai pita
yang memanjang. Pita berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5 mm. Tiang jala
terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar lapangan, dengan
jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm. Pita penarik
jala/Net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu
tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
b)
Bola
o
Permukaan bola harus licin dan tidak
terdapat jahitan.
o
Garis tengah penampang: 63,50 mm-66,77 mm.
o
Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram.
o
Mempunyai kekuatan membalik 1.346 –
1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai dari ketinggian 2.450 mm.
c)
Raket
Besar gagang
raket yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada ukuran tangan dan
jari kita. Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam
perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu: 4,4 1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan
sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya
menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan
sebagai petunjuk dalam memilih raket :
Ø
Untuk anak-anak 12 – 13 oz = ± 350 gram
Ø
Untuk remaja putrid 12 1∕2 – 13 1∕4 oz = ± 360 gram
Ø
Untuk remaja pria 13 – 13 1∕4 oz = ± 397 gram
Ø
Untuk wanita 13 1∕4 – 13 3∕4 oz = ± 398 gram
Ø
Untuk pria 13 3∕4 – 14 3∕4 oz = ± 420 gram
Ada bermacam-macam pembungkus gagang
raket yang lazim disebut grip, ini tergantung pada selera pribadi, namun
dianjurkan grip yang terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga dapat
menyerap keringat.
C)
Pekaian
Pemain harus berpakaian pantas, bersih dan rapi. Berikut ini adalah pakaian untuk pemain putra:
§
Kemeja kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai kerah.
§
Celana pendek/celana olahraga.
§
Sepatu olahraga atau sepatu kanvas
dengan telapak rata tanpa tumit berwarna putih.
Sedangkan
pakaian untuk pemain putri :
§
Rok yang berlipat-lipat kecil (pleated/plisket) warna putih.
§
Kaos (T-shirt) warna
putih.
§
Celana pendek kombinasi blus juga
baik.
§
Sepatu olahraga putih dan kaos
kaki putih.
2.5
Peraturan Permainan Tenis Lapangan
1)
Sistem Permainan
A)
Untuk
Persahabatan dan Kejuaraan Lokal
a)
Best of fifteen games, Siapa
yang menang 8 games lebih dulu dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight Winning games.
b)
Est of three dengan short-sets, Sebanyak-banyaknya
3 set, dimana setiap setnya hanya mencapai 6 game
c)
Best of three dengan
short-sets-long, Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2
mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8 atau 10 games (selisih 2 nilai)
B)
Kejuaraan
Internasional
a)
Best of three, dengan
long set (berlaku untuk partai wanita dan ganda campuran)
b)
Best of five, dengan
long set (berlaku untuk partai pria), artinya a dan b adalah sebanyak-banyaknya
3 atau 5 set dan tiap-tiap set bila terjadi games 5 – 5 harus diteruskan
mencapai 7, sedang bila 6 – 6 dalam tiap set diadakan tie breaker.
c)
Kejuaraan Devis Cup, Best
of three dengan long set, khusus untuk partai pria.
2)
Peraturan Permainan
A)
Toss
a)
Pemain yang menang toss pada permulaan permainan, boleh
memilih bola atau tempat lebih dulu.
b)
Selanjutnya pemain yang melakukan servis disebut server,
sedang yang menerima disebut receiver.
B)
Sevis yang betul
a)
Sebelum melakukan servis, kedua kaki harus berdiri
dibelakang base line antara center mark dan side line.
b)
Bola boleh dilambungkan kemana saja
oleh server dan sebelum jatuh di lapangan, bola sudah dipukul.
c)
Servis dianggap selesai bila bola
sudah disentuh dengan raket.
d)
Selama melakukan servis harus
berdiri dibelakang bagian kanan/kiri dari lapangan. Dan tiap-tiap game dimulai
dari sebelah kanan.
e)
Bola servis harus melalui net dan jatuh dalam
servis/recoving court pihak lawan secara diagonal.
f)
Servis dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan
siap. Dan jika servis dilakukan tetapi receiver belum siap maka diulang.
C)
Servis Dinyatakan Salah (Foult)
a)
Posisi kaki dari servis tidak memenuhi ketentuan tersebut,
sehingga kaki menyentuh base line. Pelanggaran semacam itu disebut foot foult.
b)
Tidak boleh mengubah tempatnya
dengan berjalan atau lari.
c)
Bola servis sebelum jatuh di
lapangan, menyentuh permanent fixture (kecuali net dan strap)
d)
Dalam usahanya servis raket tidak mengenai bola.
D)
Servis Harus Diulang (Let)
a)
Bila bola servis menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam
servis court pihak lawan yang benar.
b)
Bila bola servis menyentuh net, kemudian langsung mengenai
receiver atau benda yang dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
c)
Bila receiver belum siap menerima servis, tetapi bola servis
sudah datang.
E)
Bola Dalam Keadaan In Play
Bola dalam keadaan in play bila
sudah dilakukan servis sampai tercapai nilai, kecuali ada pernyataan foult atau
let dari umpire.
F)
Bola
Dimainkan Dengan Baik
a)
Bola jatuh diatas garis, sesuai
dengan batas lapangan permainannya dan hal ini dianggap in side.
b)
Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya
kemudian jatuh didalam lapangan yang benar.
c)
Bola dipukul dari luar tiang net,
kemudian bolanya menyentuh tiang dan masuk ke dalam lapangan.
d)
Setelah memukul bola, raket pemain
melewati net, dengan ketentuan bahwa waktu memukul bola sedah berada diatas
lapangan sendiri.
e)
Pemain berhasil mengembalikan bola,
meskipun bola itu menyentuh benda lain di lapangan.
f)
Bola jatuh dalam lapangan yang
benar, tetapi memantul kembali.
3)
Peraturan Tempat, Istirahat, dan
Jumlah Set.
1)
Pada akhir tiap game selalu ganti
servis (pindah bola) dan pada tiap akhir games yang ganjil diadakan pertukaran
tempat.
2)
Jumlah set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk
partai wanita maksimal 3.
3)
permainan harus berlangsung terus sejak servis pertama
sampai pertandingan berakhir, dengan ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat
maksimal 10 menit.
4)
Servis pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan
sesuai dengan giliran sejak games ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap
kali terjadi game harus diadakan ganri servis/pindah bola.
4)
Nilai
Berikut ini
adalah urutan nilai yang diperoleh dalam permainan tenis lapangan:
§
Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0
§
Nilai ke-1 dinyatakan dengan angka 15
§
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30
§
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 40
§
Nilai ke-4 berarti games
§
Pada kedudukan 40 – 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian permainan diteruskan sampai selisih dua nilai.
Dinyatakan advantage bila
salah satu pemain mendapat satu nilai lagi setelah deuce.
§
Bila setelah deuce, server
mendapat nilai disebut adserver/strike
atau one in. Sedangkan bila receiver yang mendapat nilai
disebut adreceiver atau one out.
Pemain kehilangan nilai:
§
Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu
jatuh untuk yang kedua kalinya di lapangan.
§
Memukul bola, tetapi bola jatuh di
lapangan sendiri atau mengenai permanent fixture.
§
Bola dipukul menyentuh raket lebih dari satu kali.
§
Tangan, badan, atau raket menyentuh net, tiang net, kabel,
strap selama bola masih in play.
§
Men-volly bola yang belum melewati net.
§
Bola menyentuh badan sendiri.
§
Melemparkan raket ke bola.
5)
Servis Memperoleh Nilai
a)
Bila bola yang tidak dinyatakan let menyentuh receiver
termasuk benda yang dipakainya, sebelum bola jatuh di lapangan.
b)
Jika receiver kehilangan nilai.
6)
Receiver Memperoleh Nilai
a)
Bila server dua kali berturut-turut membuat kesalahan.
b)
Jika server kehilangan nilai.
7)
Permainan Double
a)
Ketentuan-ketentuan tersebut diatas berlaku pula untuk
permainan double/ganda, hanya lapangan permainan double/ganda lebih besar 4 1∕2
feet pada sisi dibandingkan dengan permainan single.
b)
Urutan pemain yang melakukan servis maupun yang menerima
servis pada permulaan tiap set pada permainan double/ganda harus telah
ditetapkan.
c)
Servis dinyatakan salah, bila bola menyentuh partner dari
server. Tetapi bila bola menyentuh partner dari receiver sebelum jatuh di
tanah/lapangan, maka server mendapat tambahan nilai.
d)
Bola hanya boleh dipukul oleh salah
seorang dari tiap pasangan. Dan jika kawannya menyentuh bola yang masih in play
baik dengan raket maupun dengan anggota badannya, maka pihak lawan mendapat
nilai.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tenis lapangan adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan
raket dan bola dan dimainkan disebuah lapangan yang dipisah oleh sebuah jaring. Tenis lapangan dapat dimainkan
secara single atau berpasangan.
Berikut adalah tinjauan beberapa grip atau pegangan
raket dalam permainan tenis:
a)
Forehand Continental grip
b)
Forehand Eastern grip
c)
Forehand Semi-Western grip
d)
Forehand Western grip
Dalam
permainan tenis, agar dapat menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu,
kita harus menguasai tentang berbagai macam pukulan.
Khusus bagi para pemula, beberapa macam pukulan harus dikuasainya, di
antaranya adalah:
a)
Servis
b)
Drive
c)
Volley
d)
Lob
e)
Smash
f)
Drop
g)
Slice Shot
h)
Chop Shot
3.2
Saran-saran
Dalam berlatih tenis lapangan, harus
bersungguh-sungguh latihan untuk menguasai teknik dasar tenis lapangan.
Kemudian, berlatih bertanding melawan lawan dengan dikombinasikan dengan
peraturan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar: