MAKALAH
MATERI & PEMBELAJARAN SAINS
SD
Keterampilan Proses Sains SD
Kelas PJKR-D
Disusun Oleh:
Abu Bakar
Ahmad Hadi Fathoni
Alfonfius M. D
Alif Wahyuningsih
Dede Budiman kally
Novan
Khoirul Jahroni
Febrianto Purnomo
Shouki Nurfarid A. H
Wike Sandriono
Zaiful Efendi
JURUSAN PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN
ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun
sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang
diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Materi dan Pembelajaran Sains SD Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan
makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji
tentang Keterampilan Proses Sains SD.
Dalam proses pendalaman materi ini,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa
terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·
Ibu dosen yang
telah membimbing kami dalam mata kuliah Materi
dan Pembelajaran Sains SD.
·
Rekan-Rekan mahasiswa yang
telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya
manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini
selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Malang,
16 juli 2013
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar
Isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3
Tujuan Permasalahan.................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
1.4
Keterampilan Proses
IPA SD..................................................................................... 3
1.5
Evaluasi
Keterampilan Proses IPA...............................................................................6
1.6
Contoh Kegiatan
Keterampilan Proses IPA SD........................................................ 8
BAB III PENUTUP
1.7
Kesimpulan................................................................................................................ 13
1.8
Saran-Saran................................................................................................................ 13
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara
langsung. Oleh karena itu peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan
sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar.
Keterampilan proses itu meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh
alat indera, keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu
mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan,
menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuannya, menggali dan memilih
informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan
masalah sehari-hari.
Dalam kegiatan pembelajaran sains, lebih diarahkan pada
learning (belajar) daripada teaching (mengajar). Kondisi ini menempatkan guru
sebagai fasilitator maupun pembimbing sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan mengutamakan peserta didik yang lebih aktif. Semua peserta
didik diajak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif dalam arti tidak
hanya sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan guru atau buku, tetapi lebih dari
itu misalnya melakukan pengamatan terhadap objek, melakukan percobaan, maupun
eksplorasi.
1.2
Rumusan masalah
Adapun rumusam masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut:
1)
Apakah definisi
dari keterampilan proses IPA?
2)
Sebutkan
jenis-jenis keterampilan proses IPA SD?
3)
Bagaimanakah
evaluasi keterampilan proses IPA SD?
4)
Sebutkan contoh
kegiatan keterampilan proses IPA SD?
1.3
Tujuan permasalahan
Adapun tujuan peermasalahan yang ingin dicapai dalam
makalh ini, sebagai berikut:
1)
Untuk mengetahui
definisi dari keterampilan proses IPA?
2)
Untuk mengetahui
jenis-jenis keterampilan prose IPA SD?
3)
Untuk mengetahui
evaluasi keterampilan proses IPA SD?
4)
Untuk memehami
contoh kegiatan keterampilan proses IPA SD?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Keterampilan
Proses IPA SD
Keterampilan proses adalah keterampilan melakukan observasi
atau percobaan dengan tujuan menguji gagasan atau masalah sehari-hari. Keterampilan
proses IPA adalah keterampilan melakukan observasi atau percobaan dengan tujuan
menguji gagasan atau masalah sehari-hari yang berkaitan dengan alam
sekitar. Abruscato Joseph (1996,
hal.40-49) secara garis besar mengemukakan bahwa keterampilan proses IPA dibagi
menjadi dua yaitu (1) Keterampilan proses dasar dan (2) keterampilan proses
terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi : (a) observasi, (b) hubungan
antara ruang dan waktu, (c) penggunaan angka, (d) klasifikasi, (e) mengukur,
(f) mengkomunikasikan, (g) prediksi dan (h) menyimpulkan. Ketrampilan proses
terintegrasi meliputi : (a) pengendalian variabel, (b) interpretasi, (c)
merumuskan hipotesis, (d) definisi operasional, dan (e) eksperimen.
Keterampilan proses dasar sebagai berikut :
1)
Ketrampilan
mengobservasi (mengamati)
Keterampilan mengamati merupakan suatu keterampilan
menggunakan semua panca indera untuk memperoleh data atau informasi. Dengan
keterampilan mengamati ini diharapkan siswa dapat menggunakan panca inderanya
dengan benar dan aman untuk memperoleh data sesuai dengan pengamatan. Dalam
proses pengamatan, siswa dihimbau untuk memperoleh data secermat mungkin dengan
diberi motivasi akan pentingnya kecermatan dari data yang diperoleh. Pengamatan
terhadap objek yang diamati ditekankan pada aspek ciri-ciri, sifat dan
karakteristik dari obyek yang diamati. Keterampilan mengamati merupakan keterampilan proses IPA yang paling dasar
karena kebenaran ilmu yang didapat dari penyelidikan bergantung pada kebenaran
dan kecermatan hasil observasi yang terorganisasi. Kebenaran dan kecermatan
observasi yang terorganisasi merupakan dasar dari penyelidikan yang terarah.
Contohnya yaitu, siswa mengamati 5 gambar hewan yang berbeda, kemudian siswa
ditugaskan untuk membuat rantai makanan dari 5 gambar hewan tersebut.
2)
Keterampilan
mengklasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi merupakan ketrampilan untuk
menggolongkan obyek pengamatan atas dasar perbedaan dan persamaan sifat yang
dimiliki. Suatu hasil observasi yang cermat dan benar akan sangat membantu
proses klasifikasi, karena di dalamnya terkandung unsur-unsur perbedaan dan
persamaan. Klasifikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan
tujuan pengamatan. Bentuk yang paling sederhana adalah menggolongkan atau
mengelompokkan atas dasar kriteria tertentu. Kriteria itu dapat berupa warna,
bentuk, bahan, jenis kelamin dan sebagainya. Penggolongan dapat pula dilakukan
atas dasar lebih dari satu kriteria. Kriteria itu dapat berupa berat ringannya,
tinggi rendahnya, besar kecilnya, tua mudanya dan sebagainya. Bentuk yang
paling kompleks dari keterampilan klasifikasi adalah mengelompokkan dan
sekaligus mengurutkan berdasarkan jenjangnya secara hirarkis (taksonomis).
Biasanya data yang telah berhasil dikelompokkan secara hirarkis/taksonomis itu
dapat memberi makna tertentu. Contohnya, setelah siswa mampu membuat rantai
makanan dari 5 hewan yang diamati, siswa dapat menggolongkan (mengklasifikasi)
hewan berdasarkan jenis hewan, seperti kambing adalah hewan herbivora (pemakan
tumbuhan), singa adalah hewan karnivora (pemakan daging).
3)
Keterampilan
mengukur
Kemampuan mengukur memerlukan kemampuan-kemampuan dasar
yaitu :
a)
Kemampuan
memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :
·
Dengan
alat ukur apakah, bila kita mengukur panjang kaki ?
·
Dengan
alat ukur apakah, bila kita mengukur lingkar pinggang?
·
Samakah
alat ukur yang digunakan ? Mengapa ?
b)
Kemampuan
menggunakan alat ukur.
·
Apa
dan bagamana cara mengukur suhu badan ?
·
Termometer
apa dan bagamana cara mengukur suhu air ?
c)
Kemampuan
cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.
Perhatikan timbangan kodok yang biasa dipakai oleh pedagang
sayur eceran di pasar. Perhatikan pula timbangan dacin di gundang-gudang.
Apakah sama cara menghitung alat ukur timbangan kodok dengan timbangan dacin
jika kita mengukur benda seberat 500 gram (1/2 kg)? Mengapa?
4)
Keterampilan
mengkomunikasikan
Keterampilan mengkomunikasikan disini adalah keterampilan untuk
menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik
secara lisan maupun tertulis. Salah satu cara yang efektif adalah memberi
kesempatan kepada mereka untuk bekerja kelompok, diskusi kelompok, dan
menyampaikan hasil diskusinya kepada kelas. Teman sebaya meruapkan mitra
yang sangat efektif untuk mengembangkan keterangan komunikasi verbal karena
selama proses berlangsung, bisa dikatakan tidak ada hambatan psikologis.
Keterampilan mengkomunikasikan tertulis dapat berbentuk tulisan, grafik, maupun
gambar-gambar (bisa juga seperti Presentasi dengan Power Point). Pengembangan
ini memerlukan bantuan dan fasilitas dari pihak sekolah dan guru.
Sedangkan
keterampilan proses terintegrasi sebagai berikut :
1)
Keterampilan
menginterpretasi
Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan untuk
dapat menafsirkan data. Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata
dalam klasifikasi yang terartur. Interpretasi data biasanya melibatkan
organisasi data kedalam tabel, gambar, diagram dan grafik. Interpretasi data
sangat penting untuk dikuasai karena sangat membantu kita dalam memberi makna
dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan baik.
2)
Keterampilan
memprediksi
Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk dapat
memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kencenderungan
atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh. Untuk
memperjelas perbedaan antara interpretasi dan prediksi dapat diungkapakan
sebagai berikut. Interpretasi mencoba memberi makna terhadap ”garis data” yang
ada. Sedangkan prediksi mencoba memberi makna pada bagian luar dari garis data
yang ada atau kejadian yang akan datang.
3)
Keterampilan
melakukan percobaan
Percobaan / eksperimen adalah suatu proses yang rumit yang
terdiri dari banyak komponen. Contoh mengenai eksperimen / percobaan sederhana
menyangkut komponen-komponen (1) melontarkan pertanyaan oleh guru, (2) dugaan
sementara oleh siswa, (3) mengindentifikasi variabel bebas; (4)
mengindentifikasi variabel terikat, (5) mengindentifikasi variabel terkontrol,
(6) prosedur percobaan, (7) menyediakan alat dan bahan, (8) pengumpulan data,
(9) pengujian hipotesis, dan (10) penyimpulan.
2.2
Evaluasi
Keterampilan Proses IPA
Sehubungan dengan evaluasi proses, Borich Gery D.
mengemukakan bahwa tes penampilan dapat digunakan untuk menilai proses, produk,
atau kedua-duanya. (Borich Gery D., 1996 : 635). Pendapat lain dikemukakan oleh
Noehi Nasution dan Ketut Budiastra A.A. bahwa “Pelajaran IPA melatih peserta didik
menggunakan tangan, indera penglihatan, indera pendengaran, indera pengecap,
indera pencium dan indera peraba”. (Noehi Nasution dan Ketut Budiastra A.A.,
1998: 12.23). Keterampilan penggunaan alat indera meliputi : (1) menggunakan
tangan untuk memegang atau menggunakan alat-alat IPA (memegang thermometer,
menuangkan cairan, mengaduk, dan sebagainya). Penggunaan tangan juga dapat
berfungsi sebagai indera peraba (membedakan halus/kasar, panas/dingin); (2)
keterampilan menggunakan indera penglihatan diperlukan dalam hal melihat obyek,
dan membaca skala; (3) keterampilan menggunakan indera pengecap mengandung
resiko terahadap kesehatan. Oleh karena itu penggunaan indera pengecap hanya
difokuskan untuk mengetahui bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa asin,
pahit, manis dan asam; (4) keterampilan penggunaan indera pembau terutama untuk
membedakan bau-bau yang khas dari makanan, buah-buahan, dan bunga.
Penilaian proses dalam pembelajaran IPA tertuju pada
keterampilan proses yang dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sebuah sumber membagi keterampilan
proses menjadi keterampilan
proses dasar (observasi, penggunaan ruang/waktu serta hubungannya,
penggunaan angka, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, memprediksi dan
menginterprestasi) dan ketrampilan
proses terintegrasi (mengendalikan variabel, interprestasi data,
memformulasi hipotesis, diskusi operasional, eksperimen). (Abruscata J, 1996 :
40 – 49). Pada sumber lain tidak memisahkan antara keterampilan proses dasar
dan keterampilan proses terintegrasi.
Hendrodarmodjo dan Jenny R.E. Kaligis mengemukakan
keterampilan proses dalam pendidikan IPA di SD menjadi bentuk-bentuk tingkah
laku yang dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan penilaian proses
IPA. (Lihat pada tabel 4).
Tabel 4. Penjabaran Keterampilan Proses IPA
No.
|
Keterampilan
Proses
|
Tingkah
Laku
|
1.
|
Keterampilan mengobservasi
|
- Membedakan
-
Menghitung
-
Mengukur
|
2.
|
Keterampilan mengklasifikasi
|
- Menggolong-golongkan
-
Mengurutkan
-
Kombinasi menggolongkan dengan mengurutkan
|
3.
|
Keterampilan menginterpretasi
|
- Interpretasi data,
grafik,
-
Mencari pola hubungan
|
4.
|
Keterampilan memprediksi
|
- membuat
ramalan atas dasar kecenderungan
|
5.
|
Keterampilan membuat hipotesis
|
- Kemampuan
berpikir deduktif
-
Penggunaan konsep-konsep, teori-teori maupun hukum-hukum IPA
|
6.
|
Keterampilan mengendalikan variabel
|
- Variabel bebas
-
Variabel terikat
|
7.
|
Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian
|
- Penetapan
masalah
-
Membuat hipotesis
-
Menguji hipotesis
|
8.
|
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
|
- Menarik kesimpulan
dari pengolahan data.
|
9.
|
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
|
- menggunakan konsep
atau hasil penelitian dalam perikehidupan dalam masyarakat.
|
10.
|
Keterampilan mengkomunikasikan
|
- Komunikasi tertulis
(laporan tertulis, grafik dan tabel)
-
Komunikasi lisan
|
Sumber (Hendrodarmodjo dan Jenny R.E. Kaligas, 1993 :
51)
2.3
Contoh
Kegiatan Keterampilan Proses IPA SD
Dalam kegiatan keterampilan proses IPA SD, siswa
diminta untuk melakukan urutan sebagai berikut :
1.
Menulis
hipotesa (dugaan jawaban sementara) disertai alasan.
2.
Melakukan
observasi/percobaan(eksperimen)/keduanya.
3.
Melakukan
analisis data.
4.
Menarik
kesimpulan.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dalam kegiatan
keterampilan proses IPA SD
KEGIATAN 1
MEMBUAT RANGKAIAN LISTRIK SEARAH
I.
Tujuan
:
Siswa dapat membuat rangkaian listrik searah.
II.
Alat dan Bahan
1.
Batu
baterai = 3 buah
2.
Bolam
2,5 volt = 1 buah
3.
Kabel
penghubung = 1 buah
III.
Langkah Kegiatan
Rangkaian Listrik
|
Hipotesis
|
Jelaskan mengapa
|
|
Menyala
|
Tidak
|
||
Gambar
1. rangkain listrik sederhana.
1.
Buatlah
hipotesis pada semua rangkaian.
2.
Percobaan
memiliki minimal 2 rangkaian listrik searah yang berbeda dengan dibantu guru.
3.
Lakukanlah
percobaan pada rangkaian 1, kemudian rangkaian 2, dan seterusnya. Mana yang
menyala dan tidak menyala.
4.
Apakah
hasil percobaan sesuai dengan hipotesi (dugaan sementara). Buatlah refleksi
mengenai pembelajaran yang telah saudara lakukan selama ini berdasar dengan
hasil percobaan.
5.
Isilah
tabel 1 sesuai dengan kegiatan percobaan 1
Tabel 1. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 1
No.
|
Keterampilan Proses Yang dilakukan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Keterampilan mengobservasi
|
||
2.
|
Keterampilan mengklasifikasi
|
||
3.
|
Keterampilan menginterpretasi
|
||
4.
|
Keterampilan memprediksi
|
||
5.
|
Keterampilan membuat hipotesis
|
||
6.
|
Keterampilan mengendalikan
variabel
|
||
7.
|
Keterampilan merencanakan dan
melakukan penelitian
|
||
8.
|
Keterampilan menyimpulkan atau
inferensi
|
||
9.
|
Keterampilan menerapkan atau
aplikasi
|
||
10.
|
Keterampilan mengkomunikasikan
|
KEGIATAN 2
PEMBIASAN CAHAYA
I.
Tujuan
:
1.
Mencari
indeks bias pada cermin datar.
2.
Mengamati
sudut sinar datang dan sinar bias.
II.
Alat
dan Bahan
a.
Kotak
cahaya (senter bercelah sempit) :
1 buah
b.
Cermin
datar :
1 buah
c.
Busur
derajat :
1 buah
III.
Langkah
Kegiatan
1.
Buatlah
hipotesis mengenai percobaan yang dilakukan.
2.
Tempatkan
cermin di atas meja, kemudian sinari cermin dengan senter. Tentukan sinar
datang dan sinaar biasnya.
3.
Hitunglah
sudut sinar datang dan sinar biasnya? Manakah sudut yang lebih besar, ataukah
sudutnya sama?
4.
Isilah
tabel 2 sesuai dengan hasil percobaan 2.
Tabel 2. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 2.
No.
|
Keterampilan
Proses Yang dilakukan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Keterampilan mengobservasi
|
||
2.
|
Keterampilan mengklasifikasi
|
||
3.
|
Keterampilan menginterpretasi
|
||
4.
|
Keterampilan memprediksi
|
||
5.
|
Keterampilan membuat hipotesis
|
||
6.
|
Keterampilan mengendalikan variabel
|
||
7.
|
Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian
|
||
8.
|
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
|
||
9.
|
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
|
||
10.
|
Keterampilan mengkomunikasikan
|
KEGIATAN 3
PENGELOMPOKAN MAKANAN
I.
TUJUAN
1.
Mengidentifikasi
jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
2.
Mengelompokkan
jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
II.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Nasi/penggantinya
(bahan yang diamati)
2.
Lauk
pauk/daging (bahan yang diamati)
3.
Sayur
(bahan yang diamati)
4.
Buah-buahan
(bahan yang diamati)
5.
Susu
(bahan yang diamati)
6.
Jarum
penthul
7.
Papan
gabus 75 cm x 100 cm
III.
CARA
KERJA
1)
Klasifikasikan
gambar-gambar makanan ke dalam “empat sehat lima sempurna”.
2)
Tempelkan
tiap kelompok gambar pada papan gabus sesuai dengan hasil klasifikasi (gunakan
jarum penthul).
3)
Buatlah
tabel daftar makanan sesuai dengan hasil klasifikasi.
4)
Isilah
tabel 3 sesuai dengan hasil percobaan 3.
Tabel 3. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 3.
No.
|
Keterampilan
Proses Yang dilakukan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Keterampilan mengobservasi
|
||
2.
|
Keterampilan mengklasifikasi
|
||
3.
|
Keterampilan menginterpretasi
|
||
4.
|
Keterampilan memprediksi
|
||
5.
|
Keterampilan membuat hipotesis
|
||
6.
|
Keterampilan mengendalikan variabel
|
||
7.
|
Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian
|
||
8.
|
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
|
||
9.
|
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
|
||
10.
|
Keterampilan mengkomunikasikan
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Keterampilan proses IPA adalah keterampilan melakukan
observasi atau percobaan dengan tujuan menguji gagasan atau masalah sehari-hari
yang berkaitan dengan alam sekitar. Abruscato Joseph (1996, hal.40-49) secara
garis besar mengemukakan bahwa keterampilan proses IPA dibagi menjadi dua yaitu
(1) Keterampilan proses dasar dan (2) keterampilan proses terintegrasi.
Keterampilan proses dasar meliputi : (a) observasi, (b) hubungan antara ruang
dan waktu, (c) penggunaan angka, (d) klasifikasi, (e) mengukur, (f)
mengkomunikasikan, (g) prediksi dan (h) menyimpulkan. Ketrampilan proses
terintegrasi meliputi : (a) pengendalian variabel, (b) interpretasi, (c)
merumuskan hipotesis, (d) definisi operasional, dan (e) eksperimen. Penilaian
keterampilan proses dalam pembelajaran IPA tertuju pada keterampilan proses
yang dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3.2
Saran-saran
Kegiatan
belajar mengajar IPA SD sebaiknya selalu menggunakan keterampilan yang menuju
pada keaktifan siswa. Sehingga, guru
menjadi fasilitator dan membimbing anak didiknya dalam melakukan keterampilan, serta memberikan
jawaban ketika siswa bertanya.
0 komentar: