Saturday 25 March 2017

MAKALAH MATERI DAN PEMBELAJARAN SAINS SD - KETERAMPILAN PROSES SAINS SD

MAKALAH
MATERI & PEMBELAJARAN SAINS SD
Keterampilan Proses Sains SD






Kelas PJKR-D

Disusun Oleh:


Abu Bakar
Ahmad Hadi Fathoni
Alfonfius M. D
Alif Wahyuningsih
Dede Budiman kally
Novan Khoirul Jahroni
Febrianto Purnomo
Shouki Nurfarid A. H
Wike Sandriono
Zaiful Efendi





JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG

2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Materi dan Pembelajaran Sains SD Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Keterampilan Proses Sains SD.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·                Ibu dosen yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Materi dan Pembelajaran Sains SD.
·                Rekan-Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.


                                                                                                         Malang, 16 juli 2013
                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

DAFTAR ISI


Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1
1.2         Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3         Tujuan Permasalahan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
1.4         Keterampilan Proses IPA SD..................................................................................... 3
1.5         Evaluasi Keterampilan Proses IPA...............................................................................6
1.6         Contoh Kegiatan Keterampilan Proses IPA SD........................................................ 8

BAB III PENUTUP
1.7         Kesimpulan................................................................................................................ 13
1.8         Saran-Saran................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 14



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar belakang masalah
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh karena itu peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan  proses itu meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh alat indera, keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuannya, menggali dan memilih informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Dalam kegiatan pembelajaran sains, lebih diarahkan pada learning (belajar) daripada teaching (mengajar). Kondisi ini menempatkan guru sebagai fasilitator maupun pembimbing sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan mengutamakan peserta didik yang lebih aktif. Semua peserta didik diajak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif dalam arti tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan guru atau buku, tetapi lebih dari itu misalnya melakukan pengamatan terhadap objek, melakukan percobaan, maupun eksplorasi.
1.2         Rumusan masalah
Adapun rumusam masalah yang akan dibahas dalam  makalah ini, sebagai berikut:
1)             Apakah definisi dari keterampilan proses IPA?
2)             Sebutkan jenis-jenis keterampilan proses IPA SD?
3)             Bagaimanakah evaluasi keterampilan proses IPA SD?
4)             Sebutkan contoh kegiatan keterampilan proses IPA SD?



1.3         Tujuan permasalahan
Adapun tujuan peermasalahan yang ingin dicapai dalam makalh ini, sebagai berikut:
1)             Untuk mengetahui definisi dari keterampilan proses IPA?
2)             Untuk mengetahui jenis-jenis keterampilan prose IPA SD?
3)             Untuk mengetahui evaluasi keterampilan proses IPA SD?
4)             Untuk memehami contoh kegiatan keterampilan proses IPA SD?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Keterampilan Proses IPA SD
Keterampilan proses adalah keterampilan melakukan observasi atau percobaan dengan tujuan menguji gagasan atau masalah sehari-hari. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan melakukan observasi atau percobaan dengan tujuan menguji gagasan atau masalah sehari-hari yang berkaitan dengan alam sekitar.  Abruscato Joseph (1996, hal.40-49) secara garis besar mengemukakan bahwa keterampilan proses IPA dibagi menjadi dua yaitu (1) Keterampilan proses dasar dan (2) keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi : (a) observasi, (b) hubungan antara ruang dan waktu, (c) penggunaan angka, (d) klasifikasi, (e) mengukur, (f) mengkomunikasikan, (g) prediksi dan (h) menyimpulkan. Ketrampilan proses terintegrasi meliputi : (a) pengendalian variabel, (b) interpretasi, (c) merumuskan hipotesis, (d) definisi operasional,  dan (e) eksperimen.
Keterampilan proses dasar sebagai berikut :
1)             Ketrampilan mengobservasi (mengamati)
Keterampilan mengamati merupakan suatu keterampilan menggunakan semua panca indera untuk memperoleh data atau informasi. Dengan keterampilan mengamati ini diharapkan siswa dapat menggunakan panca inderanya dengan benar dan aman untuk memperoleh data sesuai dengan pengamatan. Dalam proses pengamatan, siswa dihimbau untuk memperoleh data secermat mungkin dengan diberi motivasi akan pentingnya kecermatan dari data yang diperoleh. Pengamatan terhadap objek yang diamati ditekankan pada aspek ciri-ciri, sifat dan karakteristik dari obyek yang diamati. Keterampilan mengamati merupakan keterampilan proses IPA yang paling dasar karena kebenaran ilmu yang didapat dari penyelidikan bergantung pada kebenaran dan kecermatan hasil observasi yang terorganisasi. Kebenaran dan kecermatan observasi yang terorganisasi merupakan dasar dari penyelidikan yang terarah. Contohnya yaitu, siswa mengamati 5 gambar hewan yang berbeda, kemudian siswa ditugaskan untuk membuat rantai makanan dari 5 gambar hewan tersebut.
2)             Keterampilan mengklasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi merupakan ketrampilan untuk menggolongkan obyek pengamatan atas dasar perbedaan dan persamaan sifat yang dimiliki. Suatu hasil observasi yang cermat dan benar akan sangat membantu proses klasifikasi, karena di dalamnya terkandung unsur-unsur perbedaan dan persamaan. Klasifikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan pengamatan. Bentuk yang paling sederhana adalah menggolongkan atau mengelompokkan atas dasar kriteria tertentu. Kriteria itu dapat berupa warna, bentuk, bahan, jenis kelamin dan sebagainya. Penggolongan dapat pula dilakukan atas dasar lebih dari satu kriteria. Kriteria itu dapat berupa berat ringannya, tinggi rendahnya, besar kecilnya, tua mudanya dan sebagainya. Bentuk yang paling kompleks dari keterampilan klasifikasi adalah mengelompokkan dan sekaligus mengurutkan berdasarkan jenjangnya secara hirarkis (taksonomis). Biasanya data yang telah berhasil dikelompokkan secara hirarkis/taksonomis itu dapat memberi makna tertentu. Contohnya, setelah siswa mampu membuat rantai makanan dari 5 hewan yang diamati, siswa dapat menggolongkan (mengklasifikasi) hewan berdasarkan jenis hewan, seperti kambing adalah hewan herbivora (pemakan tumbuhan), singa adalah hewan karnivora (pemakan daging).
3)             Keterampilan mengukur
Kemampuan mengukur memerlukan kemampuan-kemampuan dasar yaitu :
a)                  Kemampuan memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :
·           Dengan alat ukur apakah, bila kita mengukur panjang kaki ?
·           Dengan alat ukur apakah, bila kita mengukur lingkar pinggang?
·           Samakah alat ukur yang digunakan ? Mengapa ?
b)                 Kemampuan menggunakan alat ukur.
·           Apa dan bagamana cara  mengukur suhu badan ?
·           Termometer apa dan bagamana cara  mengukur suhu air ?
c)                  Kemampuan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.
Perhatikan timbangan kodok yang biasa dipakai oleh pedagang sayur eceran di pasar. Perhatikan pula timbangan dacin di gundang-gudang. Apakah sama cara menghitung alat ukur timbangan kodok dengan timbangan dacin jika kita mengukur benda seberat 500 gram (1/2 kg)? Mengapa?

4)             Keterampilan mengkomunikasikan
Keterampilan mengkomunikasikan disini adalah keterampilan untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis. Salah satu cara yang efektif adalah memberi kesempatan kepada mereka untuk bekerja kelompok, diskusi kelompok, dan menyampaikan hasil diskusinya  kepada kelas. Teman sebaya meruapkan mitra yang sangat efektif untuk mengembangkan keterangan komunikasi verbal karena selama proses berlangsung, bisa dikatakan tidak ada hambatan psikologis. Keterampilan mengkomunikasikan tertulis dapat berbentuk tulisan, grafik, maupun gambar-gambar (bisa juga seperti Presentasi dengan Power Point). Pengembangan ini memerlukan bantuan dan fasilitas dari pihak sekolah dan guru.
Sedangkan keterampilan proses terintegrasi sebagai berikut :
1)                  Keterampilan menginterpretasi
Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan untuk dapat menafsirkan data. Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang terartur. Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data kedalam tabel, gambar, diagram dan grafik. Interpretasi data sangat penting untuk dikuasai karena sangat membantu kita dalam memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan baik.
2)                  Keterampilan memprediksi
Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kencenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh. Untuk memperjelas perbedaan antara interpretasi dan prediksi dapat diungkapakan sebagai berikut. Interpretasi mencoba memberi makna terhadap ”garis data” yang ada. Sedangkan prediksi mencoba memberi makna pada bagian luar dari garis data yang ada atau kejadian yang akan datang.
3)                  Keterampilan melakukan percobaan
Percobaan / eksperimen adalah suatu proses yang rumit yang terdiri dari banyak komponen. Contoh mengenai eksperimen / percobaan sederhana menyangkut komponen-komponen (1) melontarkan pertanyaan oleh guru, (2) dugaan sementara oleh siswa, (3) mengindentifikasi variabel bebas; (4) mengindentifikasi variabel terikat, (5) mengindentifikasi variabel terkontrol, (6) prosedur percobaan, (7) menyediakan alat dan bahan, (8) pengumpulan data, (9) pengujian hipotesis, dan (10) penyimpulan.
2.2         Evaluasi Keterampilan Proses IPA
Sehubungan dengan evaluasi proses, Borich Gery D. mengemukakan bahwa tes penampilan dapat digunakan untuk menilai proses, produk, atau kedua-duanya. (Borich Gery D., 1996 : 635). Pendapat lain dikemukakan oleh Noehi Nasution dan Ketut Budiastra A.A. bahwa “Pelajaran IPA melatih peserta didik menggunakan tangan, indera penglihatan, indera pendengaran, indera pengecap, indera pencium dan indera peraba”. (Noehi Nasution dan Ketut Budiastra A.A., 1998: 12.23). Keterampilan penggunaan alat indera meliputi : (1) menggunakan tangan untuk memegang atau menggunakan alat-alat IPA (memegang thermometer, menuangkan cairan, mengaduk, dan sebagainya). Penggunaan tangan juga dapat berfungsi sebagai indera peraba (membedakan halus/kasar, panas/dingin); (2) keterampilan menggunakan indera penglihatan diperlukan dalam hal melihat obyek, dan membaca skala; (3) keterampilan menggunakan indera pengecap mengandung resiko terahadap kesehatan. Oleh karena itu penggunaan indera pengecap hanya difokuskan untuk mengetahui bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa asin, pahit, manis dan asam; (4) keterampilan penggunaan indera pembau terutama untuk membedakan bau-bau yang khas dari makanan, buah-buahan, dan bunga.
Penilaian proses dalam pembelajaran IPA tertuju pada keterampilan proses yang dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sebuah sumber membagi keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar (observasi, penggunaan ruang/waktu serta hubungannya, penggunaan angka, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, memprediksi dan menginterprestasi) dan ketrampilan proses terintegrasi (mengendalikan variabel, interprestasi data, memformulasi hipotesis, diskusi operasional, eksperimen). (Abruscata J, 1996 : 40 – 49). Pada sumber lain tidak memisahkan antara keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi.
Hendrodarmodjo dan Jenny R.E. Kaligis mengemukakan keterampilan proses dalam pendidikan IPA di SD menjadi bentuk-bentuk tingkah laku yang dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan penilaian proses IPA. (Lihat pada tabel 4).
Tabel 4.  Penjabaran Keterampilan Proses IPA
No.
Keterampilan Proses
Tingkah Laku
1.
Keterampilan mengobservasi
-        Membedakan
-        Menghitung
-        Mengukur
2.
Keterampilan mengklasifikasi
-       Menggolong-golongkan
-       Mengurutkan
-       Kombinasi menggolongkan dengan mengurutkan
3.
Keterampilan menginterpretasi
-       Interpretasi data, grafik,
-       Mencari pola hubungan
4.
Keterampilan memprediksi
-        membuat ramalan atas dasar kecenderungan
5.
Keterampilan membuat hipotesis
-        Kemampuan berpikir deduktif
-        Penggunaan konsep-konsep, teori-teori maupun hukum-hukum IPA
6.
Keterampilan mengendalikan variabel
-       Variabel bebas
-       Variabel terikat
7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian
-       Penetapan  masalah
-       Membuat hipotesis
-       Menguji hipotesis
8.
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi
-       Menarik kesimpulan dari pengolahan data.
9.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi
-       menggunakan konsep atau hasil penelitian dalam perikehidupan dalam masyarakat.
10.
Keterampilan mengkomunikasikan
-       Komunikasi tertulis (laporan tertulis, grafik dan tabel)
-       Komunikasi lisan
Sumber  (Hendrodarmodjo dan Jenny R.E. Kaligas, 1993 : 51)
2.3         Contoh Kegiatan Keterampilan Proses IPA SD
Dalam  kegiatan keterampilan proses IPA SD, siswa diminta untuk melakukan urutan sebagai berikut :
1.             Menulis hipotesa (dugaan jawaban sementara) disertai alasan.
2.             Melakukan observasi/percobaan(eksperimen)/keduanya.
3.             Melakukan analisis data.
4.             Menarik kesimpulan.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dalam kegiatan keterampilan proses IPA SD
KEGIATAN 1
MEMBUAT RANGKAIAN LISTRIK SEARAH
I.                   Tujuan :
Siswa dapat membuat rangkaian listrik searah.
II.                   Alat dan Bahan
1.         Batu baterai                   = 3 buah
2.         Bolam 2,5 volt               = 1 buah
3.         Kabel penghubung        = 1 buah
III.                   Langkah Kegiatan
Rangkaian Listrik
Hipotesis
Jelaskan mengapa
Menyala
Tidak










            Gambar 1.  rangkain listrik sederhana.
1.         Buatlah hipotesis pada semua rangkaian.
2.         Percobaan memiliki minimal 2 rangkaian listrik searah yang berbeda dengan dibantu guru.
3.         Lakukanlah percobaan pada rangkaian 1, kemudian rangkaian 2, dan seterusnya. Mana yang menyala dan tidak menyala.
4.         Apakah hasil percobaan sesuai dengan hipotesi (dugaan sementara). Buatlah refleksi mengenai pembelajaran yang telah saudara lakukan selama ini berdasar dengan hasil percobaan.
5.         Isilah tabel 1 sesuai dengan kegiatan percobaan 1
Tabel 1. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 1
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Ya
Tidak
1.
Keterampilan mengobservasi


2.
Keterampilan mengklasifikasi


3.
Keterampilan menginterpretasi


4.
Keterampilan memprediksi


5.
Keterampilan membuat hipotesis


6.
Keterampilan mengendalikan variabel


7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian


8.
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi


9.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi


10.
Keterampilan mengkomunikasikan






KEGIATAN 2
PEMBIASAN CAHAYA
I.                   Tujuan :
1.         Mencari indeks bias pada cermin datar.
2.         Mengamati sudut sinar datang dan sinar bias.
II.                   Alat dan Bahan
a.         Kotak cahaya (senter bercelah sempit)                          :  1 buah
b.         Cermin datar                                                                  :  1 buah
c.         Busur derajat                                                                 :  1 buah 
III.                   Langkah Kegiatan 
1.         Buatlah hipotesis mengenai percobaan yang dilakukan.
2.         Tempatkan cermin di atas meja, kemudian sinari cermin dengan senter. Tentukan sinar datang dan sinaar biasnya.
3.         Hitunglah sudut sinar datang dan sinar biasnya? Manakah sudut yang lebih besar, ataukah sudutnya sama?
4.         Isilah tabel 2 sesuai dengan hasil percobaan 2.
Tabel 2. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 2.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Ya
Tidak
1.
Keterampilan mengobservasi


2.
Keterampilan mengklasifikasi


3.
Keterampilan menginterpretasi


4.
Keterampilan memprediksi


5.
Keterampilan membuat hipotesis


6.
Keterampilan mengendalikan variabel


7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian


8.
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi


9.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi


10.
Keterampilan mengkomunikasikan



KEGIATAN  3
PENGELOMPOKAN MAKANAN
I.                   TUJUAN
1.         Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
2.         Mengelompokkan jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.
II.                   ALAT DAN BAHAN
1.         Nasi/penggantinya (bahan yang diamati)
2.         Lauk pauk/daging (bahan yang diamati)
3.         Sayur (bahan yang diamati)
4.         Buah-buahan (bahan yang diamati)
5.         Susu (bahan yang diamati)
6.         Jarum penthul
7.         Papan gabus     75 cm x 100 cm
III.                   CARA KERJA
1)        Klasifikasikan gambar-gambar makanan ke dalam “empat sehat lima sempurna”.
2)        Tempelkan tiap kelompok gambar pada papan gabus sesuai dengan hasil klasifikasi (gunakan jarum penthul).
3)        Buatlah tabel daftar makanan sesuai dengan hasil klasifikasi.
4)        Isilah tabel 3 sesuai dengan hasil percobaan 3.
Tabel 3. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 3.
No.
Keterampilan Proses Yang dilakukan
Ya
Tidak
1.
Keterampilan mengobservasi


2.
Keterampilan mengklasifikasi


3.
Keterampilan menginterpretasi


4.
Keterampilan memprediksi


5.
Keterampilan membuat hipotesis


6.
Keterampilan mengendalikan variabel


7.
Keterampilan merencanakan dan melakukan penelitian


8.
Keterampilan menyimpulkan atau inferensi


9.
Keterampilan menerapkan atau aplikasi


10.
Keterampilan mengkomunikasikan





BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Keterampilan proses IPA adalah keterampilan melakukan observasi atau percobaan dengan tujuan menguji gagasan atau masalah sehari-hari yang berkaitan dengan alam sekitar. Abruscato Joseph (1996, hal.40-49) secara garis besar mengemukakan bahwa keterampilan proses IPA dibagi menjadi dua yaitu (1) Keterampilan proses dasar dan (2) keterampilan proses terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi : (a) observasi, (b) hubungan antara ruang dan waktu, (c) penggunaan angka, (d) klasifikasi, (e) mengukur, (f) mengkomunikasikan, (g) prediksi dan (h) menyimpulkan. Ketrampilan proses terintegrasi meliputi : (a) pengendalian variabel, (b) interpretasi, (c) merumuskan hipotesis, (d) definisi operasional,  dan (e) eksperimen. Penilaian keterampilan proses dalam pembelajaran IPA tertuju pada keterampilan proses yang dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3.2         Saran-saran
Kegiatan belajar mengajar IPA SD sebaiknya selalu menggunakan keterampilan yang menuju pada keaktifan siswa.  Sehingga, guru menjadi fasilitator dan membimbing anak didiknya dalam  melakukan keterampilan, serta memberikan jawaban ketika siswa bertanya.



banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Blog Archive

Advertising