Friday 24 March 2017

TUGAS EVALUASI PENDIDIKAN - JENIS-JENIS SOAL TULIS BESERTA KELEMAHAN DAN KELEBIHANNYA

logo - ikip_color.jpgTUGAS

Mata kuliah                           :           Evaluasi Pendidikan
Nama anggota kelompok      :           Kelas PJKR-D 2010
       Novan Khoirul J.
       Shouki Nurfarid A.H


Jenis-Jenis Soal Tulis Beserta Kelemahan Dan Kelebihannya

T
es hasil belajar adalah salah satuan alat ukur yang paling banyak digunakan untuk mengetahui hasil belajar seseorang dalam proses belajar-mengajar atau suatu program pendidikan. Tes hasil belajar secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
1)                  Soal dengan memilih jawaban / tes objektif.
a)         Pilihan ganda (multiple choice).
b)        Dua pilihan, benar-salah, ya-tidak (true false).
c)         Menjodohkan (matching).
2)                  Soal dengan mensuplai-jawaban.
a)         Isian atau melengkapi.
b)        Jawaban singkat atau pendek.
c)         Soal uraian.
Dari berbagai penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan penilaian kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan).
1)                  Soal dengan memilih jawaban.
a)                  Pilihan berganda atau multiple choise (m- ch)
Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
ü    Kelebihan Pilihan Berganda yaitu:
·                     Hasil belajar yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur.
·                     Terstruktur dan petunjuknya jelas.
·                     Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik.
·                     Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban.
·                     Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
·                     Baik untuk mengukur pengetahuan, pengertian, aplikasi dan analisis.
·                     Dapat menanyakan lebih banyak sampel pertanyaan sehingga benar mewakili yang diajarkan.
·                     Pengolahan sederhana dan ketepatan tinggi.
·                     Mendorong siswa untuk lebih banyak mengingat, membuat intepretasi dan analisis ide orang lain.
ü    Kelemahan Pilihan Berganda yaitu:
·                     Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama.
·                     Sulit menemukan pengacau.
·                     Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide.
·                     Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca.
·                     Kurang tepat untuk mengukur sintetis dan evaluasi.
·                     Hasil kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan membaca dan terkaan.
b)                  Dua pilihan, benar-salah, ya-tidak (true false).
Soal benar salah terdiri dari dua bagian yaitu bagiam pertama ada!ah alternatif jawaban benar salah(B – S) yang harus dipilih oleh peserta didik, dan bagian ke dua adalah pernyataan yang harus direspon oleh peserta didik. Jika pernyataan benar menurut peserta didik maka ia akan memilih jawaban benar (B), dan jika menurut peserta didik pernyataan itu salah maka ia akan memilih jawaban salah (S).
Jumlah alternatif jawaban (B – S) harus sama dengan jurniah pernyataan. Ciri khusus bentuk benar salah adalah terbatas pada mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana. Bentuk soar benar salah dapat juga menggunakan gambar, tabel, dan diagram.
Kemampuan yang Diukur
Bentuk soal benar salah sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik yang sangat sederhana, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi kebenaran fakta yang disajikan dalam soal Jika fakta yang disajikan benar menurut peserta didik maka ia akan memilih jawaban benar (B), sebaliknya jika fakta yang disajikan salah menurut peseta didik maka ia akan memilih jawaban salah (S).
Ø    Contoh soal benar salah
B — S       Gaya adalah sesuatu yang mengubah kedudukan atau bentuk benda.
B — S       25% dari 44 adalah kurang dari 12
B — S       UUD 1945 telah diamandemen sebanyak 4 kali
B — S       UUD 1945 tidak boleh dirubah substansinya.
Ø    Jenis Soal
Bentuk soal benar salah terdiri atas benar tidak benar, tepat tidak tepat, ya tidak, fakta atau pendapat, dan setuju tidak setuju. Berdasarkan jawaban peserta didik dan penskorannya maka soal benar salah adalah soar yang menuntut peserta didik untuk memilih satu jawaban yaitu B kalau benar dan S kalau salah
Ø    Penskoran
Penskoran soal benar salah sangat sederhana karena menggunakan penskoran dikotomi yaitu skor 1 kalau jawaban benar dan skor 0 kalau jawaban salah.
Ø    Kelebihan dan kelemahan
ü    Kelebihan soal benar salah adalah
·                     Mudah penyusunanya.
·                     Mudah penskorannya.
·                     Banyak pokok bahasan, atau kompetensi dasar dan indikator yang dapat dicakup dalam soal karena peserta didik dapat merespon soal dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.
·                     Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban.
·                     Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca.
·                     Sejumlah soal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala.
ü    Kelemahan soal benar salah adalah:
·                     Soal benar salah hanya dapat digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif.
·                     Tingginya peluang peserta didik untuk menebak jawaban benar karena pada soal benar salah peserta didik mempunyai peluang 50% untuk menjawab benar, sehingga skor tinggi belum tentu menggambarkan kemampuan tinggi.
·                     Guru kesulitan dalam menginterpretasi kemampuan peserta didik yang sebenarnya, sehingga sulit bagi guru untuk memutuskan apakah peserta didik sudah memiliki kemampuan yang sesuai dengan yang diukur dalam soal.
·                     Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda.
·                     Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik.
·                     Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah.
·                     Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka
Ø    Kaidah penulisan
Agar dapat menghasilkan soal benar salah yang relatif baik maka ada beberapa kaidah penulisan soal yang harus diikuti yaitu:
·                     Hindari penyataan yang sangat umum, seperti penggunaan kata selalu, umumnya, seringkali, kadang-kadang,tidak pernah, semua, dan tidak ada.
·                     Hindari pernyataan yang berlebihan, seperti penulisan soal yang berliku-liku, panjang lebar, atau soal cerita. Soal benar salah harus dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas.
·                     Hindari pernyataan negatif, sepeti bukan, tidak, kecuali, tak, dan lain sebagainya.
·                     Soal hendaknya tidak menjurus kejawaban tertentu, seperti kadang-kadang, pasti, selalu, dan tidak satupun.
·                     Jumlah soal yang benar sama sama dengan jumlah soal yang salah.
c)                  Menjodohkan (matching).
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan yang paralel. Kedua kelompok pernyataan ini berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang berisi soal-soal yang harus dicari jawabannya.
ü    Kelebihan Menjodohkan yaitu:
·                     Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal.
·                     Waktu membaca dan merespon relative singkat.
·                     Mudah untuk dibuat.
·                     Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
·                     Membutuhkan waktu singkat untuk membaca soal.
·                     Dapat diperikasa dengan computer.
ü    Kelemahan Menjodohkan yaitu:
·                     Materi soal dibatsi oleh factor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran.
·                     Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen.
·                     Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan.
·                     Penulis soal cenderung tidak cermat.
·                     Sulit menemukan pasangan yang homogen.
2)                  Soal dengan mensuplai-jawaban.
a)                  Isian atau melengkapi.
Tes bentuk melengkapi (complete test) dapat berupa isian dan ada pula yang merupakan jawaban singkat. Tes ini merupakan satu-satunya tes objektif yang menuntut agar peserta tes memberikan jawaban, bukan memilih jawaban . Tes melengkapi dikatagorikan ke dalam tes objektif. Pada bentuk tes isian ini peserta tes melengkapi atau mengisi titik-titik atau bagian yang dikosongkan pada pokok uji dengan hanya satu kata, ungkapan, maupun angka. Peserta tes dapat pula diminta untuk memberikan jawaban atas suatu soal yang memerlukan perhitungan. Apabila pada suatu pokok uji tedapat dua atau lebih titik-titik yang harus diisi,maka setiap titik-titik itu hanya dapat diisi dengan benar oleh kata atau angka yang sudah tertentu atau pasti. Tes ini bisa disusun berurutan ke bawah dengan diberi nomor dan dapat pula disusun dalam bentuk kalimat tersambung berbentuk karangan. Tes bentuk melengkapi dapat juga berupa gambar table yang harus dilengkapi.
Ø    Kelebihan dan kelemahan
ü    Keunggulan tes melengkapi
·                     Mudah dikonstruksi karena soal ini hanya akan mengukur hasil belajar yang sederhana yaitu yang bersifat ingatan.
·                     Dapat digunakan untuk menilai bahan pelajaran yang banyak atau scope yang luas.
·                     Dapat diskor secara cepat dan objektif.
·                     Kecil kemungkinan siswa memberi jawaban dengan singkat dan tepat.
ü    Kelemahan tes melengkapi
·                     Tidak dapat mengukur hasil belajar yang kompleks karena hanya menghasilkan respon yang singkat dan sederhana.
·                     Memerlukan waktu yang agak lama untuk menskornya meskipun tidak selama tes uraian.
·                     Menyulitkan pemeriksa apabila jawaban siswa membingungkan.
·                     Kurang ekonomis karena memerlukan kertas(biaya) yang banyak jika dibandingkan dengan tes uraian.
Ø    Prinsip konstruksi tes melengkapi
Beberapa petunjuk dalam penulisan butir soal untuk tes melengkapi (tes melengkapi) agar dicapai kualitas soal yang baik adalah :
·                     Gunakanlah pertanyaan atau pernyataan yang menuntut jawaban singkat dan tertentu. Jawaban itu haruslah satu kata, satu ungkapan, sebuah angka, atau sebuah simbol.
·                     Jangan menggunakan kalimat yang dikutip langsung dari buku atau catatan siswa. Penggunaan kalimat yang diambil langsung dari buku cenderung mendorong peserta tes akan menghafal tanpa berusaha memahami apa yang dibacanya.
·                     Pertanyaan atau pernyataan hendaknya dibuat sesederhana mungkin dan mudah dipahami.
·                     Dalam menanyakan masalah hitungan harus ditentukan tingkat ketepatan, apakah angka bulat, satu desimal, atau dua desimal.
·                     Tempat yang harus diisi (titik-titik) sebaiknya ditempatkan ditengah atau pada akir kalimat agar tidak menimbulkan salah pengertian.
·                     Panjangnya titik supaya dibuat sama untuk semua soal.
b)                  Jawaban singkat atau pendek.
ü    Kelebihan soal jawab singkat yaitu :
·                     Mudah dalam perbuatan.
·                     Kemungknan menebak jawaban sangat sulit.
·                     Cocok untuk soal- soal hitungan.
·                     Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas.
ü    Kelemahan soal jawab singkat yaitu :
·                     Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu.
·                     Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek.
·                     Penilaian menjemukan da memerlukan waktu
c)                  Soal uraian
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
Berikut ini adalah kaidah-kaidah untuk mengembangkan butir tes uraian dan pedoman penilaiannya.
Ø    Pengembangan Butir Tes Uraian
·                     Sebelum menuliskan butir pertanyaan ditentukan dulu tingkat proses berfikir yang harus digunakan siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.
·                     Tes uraian hendaknya mengungkapkan permasalahan yang menyangkut proses berfikir dan pemahaman karena kedua aspek ini lebih sessuai untuk pertanyaan obyektif.
·                     Pertanyaan biasa menggunakan kata : perbandingkan, pertentangan, berikan alasan, jelaskan bagaimana, apakah yang akan terjadi jika, berikan kritik, bedakan, dan lain-lain.
·                     Buatkan pertanyaan uraian yang jelas rumusannya sehingga tidak meragukan siswa.
·                     Usahakan agar pertanyaan uraian mengungkapkan pendapat bukan untuk menyampaikan fakta.
Ø    Pedoman Penilaian
Butir soal bentuk obyektif dapat diperiksa dengan mudah, cepat dan hasil penilaiannya obyektif, untuk mendapatkan penilaian yang lebih obyektif perlu diperhatikan :
·                      Apakah jawaban yang paling baik untuk satu butir pertanyaan uraian.
·                      Butir-butir apa saja yang harus terdapat dalam jawaban pertanyaan uraian.
·                      Apakah ada butir yang lebih penting diantara butir-butir jawaban yang diharapkan.
Ø    Kelebihan dan kelemahan
ü    Kelebihan test uraian yaitu:
·                     Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri.
·                     Murid tidak dapat menerka-nerka jawaban soal.
·                     Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif.
·                     Derajat ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya.
·                     Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat.
·                     Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
·                     Mudah dalam penyusunan pertanyaannya.
·                     Waktu yang diperlukan untuk menyusun relatif singkat.
·                     Baik untuk mengukur pengertian, aplikasi, analisis dan paling baik untuk sintetis dan evaluasi.
·                     Tes uraian dapat dengan baik mengukur hasil belajar yang kompleks.
·                     Lebih menghemat tempat ( menghemat kertas ).
ü    Kelemahan test uraian yaitu:
·                     Sukar dinilai secara tepat.
·                     Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum.
·                     Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional.
·                     Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
·                     Tes uraian mempunyai keterbatasan mengenai lingkup materi yang dapat dinyatakan dalam satu perangkat tes.
·                     Jawaban siswa pada tes uraian sering tidak menggambarkan tujuan yang ingin diukur oleh tes tersebut.
·                     Hasil kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan menulis dan mendongeng.

·                     Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja.
banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Blog Archive

Advertising