
Mata
kuliah : Evaluasi
Pendidikan
Nama
anggota kelompok : Kelas PJKR-D 2010
Novan Khoirul J.
Shouki Nurfarid A.H
Jenis-Jenis Soal Tulis Beserta
Kelemahan Dan Kelebihannya
T
|
es hasil belajar adalah salah satuan alat ukur yang
paling banyak digunakan untuk mengetahui hasil belajar seseorang dalam proses
belajar-mengajar atau suatu program pendidikan. Tes hasil belajar secara
tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Ada dua bentuk soal tes tertulis,
yaitu:
1)
Soal dengan memilih jawaban / tes objektif.
a)
Pilihan ganda (multiple choice).
b)
Dua pilihan, benar-salah, ya-tidak (true
false).
c)
Menjodohkan (matching).
2)
Soal dengan mensuplai-jawaban.
a)
Isian atau melengkapi.
b)
Jawaban singkat atau pendek.
c)
Soal uraian.
Dari berbagai penilaian tertulis, tes
memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan penilaian
kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan).
1)
Soal dengan memilih jawaban.
a)
Pilihan berganda atau multiple choise (m-
ch)
Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk
menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan,
yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung
hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui
jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan
kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi
menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan
pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta
didik yang sesungguhnya.
ü
Kelebihan Pilihan Berganda yaitu:
·
Hasil belajar yang sederhana sampai yang
komplek dapat diukur.
·
Terstruktur dan petunjuknya jelas.
·
Alternatif jawaban yang salah dapat
memberikan informasi diagnostik.
·
Tidak dimungkinkan untuk menerka
jawaban.
·
Penilaian mudah, objektif dan dapat
dipercaya.
·
Baik untuk mengukur pengetahuan,
pengertian, aplikasi dan analisis.
·
Dapat menanyakan lebih banyak sampel
pertanyaan sehingga benar mewakili yang diajarkan.
·
Pengolahan sederhana dan ketepatan
tinggi.
·
Mendorong siswa untuk lebih banyak
mengingat, membuat intepretasi dan analisis ide orang lain.
ü
Kelemahan Pilihan Berganda yaitu:
·
Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama.
·
Sulit menemukan pengacau.
·
Kurang efektif mengukur beberapa tipe
pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide.
·
Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan
baca.
·
Kurang tepat untuk mengukur sintetis dan
evaluasi.
·
Hasil kemampuan siswa dapat terganggu
oleh kemampuan membaca dan terkaan.
b)
Dua pilihan, benar-salah, ya-tidak (true
false).
Soal benar salah terdiri dari dua bagian
yaitu bagiam pertama ada!ah alternatif jawaban benar salah(B – S) yang harus
dipilih oleh peserta didik, dan bagian ke dua adalah pernyataan yang harus
direspon oleh peserta didik. Jika pernyataan benar menurut peserta didik maka
ia akan memilih jawaban benar (B), dan jika menurut peserta didik pernyataan
itu salah maka ia akan memilih jawaban salah (S).
Jumlah alternatif jawaban (B – S) harus
sama dengan jurniah pernyataan. Ciri khusus bentuk benar salah adalah terbatas
pada mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang
sederhana. Bentuk soar benar salah dapat juga menggunakan gambar, tabel, dan
diagram.
Kemampuan yang Diukur
Bentuk soal benar salah sangat baik
untuk mengukur kemampuan peserta didik yang sangat sederhana, yaitu kemampuan
untuk mengidentifikasi kebenaran fakta yang disajikan dalam soal Jika fakta
yang disajikan benar menurut peserta didik maka ia akan memilih jawaban benar
(B), sebaliknya jika fakta yang disajikan salah menurut peseta didik maka ia
akan memilih jawaban salah (S).
Ø Contoh
soal benar salah
B — S
Gaya adalah sesuatu yang mengubah kedudukan atau bentuk benda.
B — S
25% dari 44 adalah kurang dari 12
B — S
UUD 1945 telah diamandemen sebanyak 4 kali
B — S
UUD 1945 tidak boleh dirubah substansinya.
Ø Jenis
Soal
Bentuk soal benar salah terdiri atas
benar tidak benar, tepat tidak tepat, ya tidak, fakta atau pendapat, dan setuju
tidak setuju. Berdasarkan jawaban peserta didik dan penskorannya maka soal
benar salah adalah soar yang menuntut peserta didik untuk memilih satu jawaban
yaitu B kalau benar dan S kalau salah
Ø Penskoran
Penskoran soal benar salah sangat
sederhana karena menggunakan penskoran dikotomi yaitu skor 1 kalau jawaban
benar dan skor 0 kalau jawaban salah.
Ø Kelebihan
dan kelemahan
ü Kelebihan
soal benar salah adalah
·
Mudah penyusunanya.
·
Mudah penskorannya.
·
Banyak pokok bahasan, atau kompetensi
dasar dan indikator yang dapat dicakup dalam soal karena peserta didik dapat
merespon soal dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.
·
Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana
hanya ada dua alternative jawaban.
·
Tuntutan kurang ditekankan pada
kemampuan baca.
·
Sejumlah soal relative dapat dijawab
dalam tipe test secara berkala.
ü Kelemahan
soal benar salah adalah:
·
Soal benar salah hanya dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan kognitif.
·
Tingginya peluang peserta didik untuk
menebak jawaban benar karena pada soal benar salah peserta didik mempunyai
peluang 50% untuk menjawab benar, sehingga skor tinggi belum tentu
menggambarkan kemampuan tinggi.
·
Guru kesulitan dalam menginterpretasi
kemampuan peserta didik yang sebenarnya, sehingga sulit bagi guru untuk
memutuskan apakah peserta didik sudah memiliki kemampuan yang sesuai dengan
yang diukur dalam soal.
·
Sulit menuliskan soal diluar tingkat
pengetahuan yang bebas dari maksud ganda.
·
Jawaban soal tidak memberikan bukti
bahwa siswa mengetahui dengan baik.
·
Tidak ada informasi diagnostic dari
jawaban yang salah.
·
Memungkinkan dan mendorong siswa untuk
menerka-nerka
Ø Kaidah
penulisan
Agar dapat menghasilkan soal benar salah
yang relatif baik maka ada beberapa kaidah penulisan soal yang harus diikuti
yaitu:
·
Hindari penyataan yang sangat umum,
seperti penggunaan kata selalu, umumnya, seringkali, kadang-kadang,tidak
pernah, semua, dan tidak ada.
·
Hindari pernyataan yang berlebihan,
seperti penulisan soal yang berliku-liku, panjang lebar, atau soal cerita. Soal
benar salah harus dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas.
·
Hindari pernyataan negatif, sepeti
bukan, tidak, kecuali, tak, dan lain sebagainya.
·
Soal hendaknya tidak menjurus kejawaban
tertentu, seperti kadang-kadang, pasti, selalu, dan tidak satupun.
·
Jumlah soal yang benar sama sama dengan
jumlah soal yang salah.
c)
Menjodohkan (matching).
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua
kelompok pernyataan yang paralel. Kedua kelompok pernyataan ini berada dalam
satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang berisi soal-soal
yang harus dicari jawabannya.
ü Kelebihan
Menjodohkan yaitu:
·
Suatu bentuk yang efisien diberikan
dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal.
·
Waktu membaca dan merespon relative singkat.
·
Mudah untuk dibuat.
·
Penilaian mudah, objektif dan dapat
dipercaya.
·
Membutuhkan waktu singkat untuk membaca
soal.
·
Dapat diperikasa dengan computer.
ü Kelemahan
Menjodohkan yaitu:
·
Materi soal dibatsi oleh factor ingatan/
pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan
yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran.
·
Sulit menyusun soal yang mengandung
sejumlah respon yang homogen.
·
Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang
tidak relevan.
·
Penulis soal cenderung tidak cermat.
·
Sulit menemukan pasangan yang homogen.
2)
Soal dengan mensuplai-jawaban.
a)
Isian atau melengkapi.
Tes bentuk melengkapi (complete test)
dapat berupa isian dan ada pula yang merupakan jawaban singkat. Tes ini
merupakan satu-satunya tes objektif yang menuntut agar peserta tes memberikan
jawaban, bukan memilih jawaban . Tes melengkapi dikatagorikan ke dalam tes
objektif. Pada bentuk tes isian ini peserta tes melengkapi atau mengisi
titik-titik atau bagian yang dikosongkan pada pokok uji dengan hanya satu kata,
ungkapan, maupun angka. Peserta tes dapat pula diminta untuk memberikan jawaban
atas suatu soal yang memerlukan perhitungan. Apabila pada suatu pokok uji
tedapat dua atau lebih titik-titik yang harus diisi,maka setiap titik-titik itu
hanya dapat diisi dengan benar oleh kata atau angka yang sudah tertentu atau
pasti. Tes ini bisa disusun berurutan ke bawah dengan diberi nomor dan dapat
pula disusun dalam bentuk kalimat tersambung berbentuk karangan. Tes bentuk
melengkapi dapat juga berupa gambar table yang harus dilengkapi.
Ø Kelebihan
dan kelemahan
ü Keunggulan
tes melengkapi
·
Mudah dikonstruksi karena soal ini hanya
akan mengukur hasil belajar yang sederhana yaitu yang bersifat ingatan.
·
Dapat digunakan untuk menilai bahan
pelajaran yang banyak atau scope yang luas.
·
Dapat diskor secara cepat dan objektif.
·
Kecil kemungkinan siswa memberi jawaban
dengan singkat dan tepat.
ü Kelemahan
tes melengkapi
·
Tidak dapat mengukur hasil belajar yang
kompleks karena hanya menghasilkan respon yang singkat dan sederhana.
·
Memerlukan waktu yang agak lama untuk
menskornya meskipun tidak selama tes uraian.
·
Menyulitkan pemeriksa apabila jawaban
siswa membingungkan.
·
Kurang ekonomis karena memerlukan
kertas(biaya) yang banyak jika dibandingkan dengan tes uraian.
Ø Prinsip
konstruksi tes melengkapi
Beberapa petunjuk dalam penulisan butir
soal untuk tes melengkapi (tes melengkapi) agar dicapai kualitas soal yang baik
adalah :
·
Gunakanlah pertanyaan atau pernyataan
yang menuntut jawaban singkat dan tertentu. Jawaban itu haruslah satu kata,
satu ungkapan, sebuah angka, atau sebuah simbol.
·
Jangan menggunakan kalimat yang dikutip
langsung dari buku atau catatan siswa. Penggunaan kalimat yang diambil langsung
dari buku cenderung mendorong peserta tes akan menghafal tanpa berusaha
memahami apa yang dibacanya.
·
Pertanyaan atau pernyataan hendaknya
dibuat sesederhana mungkin dan mudah dipahami.
·
Dalam menanyakan masalah hitungan harus
ditentukan tingkat ketepatan, apakah angka bulat, satu desimal, atau dua
desimal.
·
Tempat yang harus diisi (titik-titik)
sebaiknya ditempatkan ditengah atau pada akir kalimat agar tidak menimbulkan
salah pengertian.
·
Panjangnya titik supaya dibuat sama
untuk semua soal.
b)
Jawaban singkat atau pendek.
ü Kelebihan
soal jawab singkat yaitu :
·
Mudah dalam perbuatan.
·
Kemungknan menebak jawaban sangat sulit.
·
Cocok untuk soal- soal hitungan.
·
Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur
secara luas.
ü Kelemahan
soal jawab singkat yaitu :
·
Sulit menyusun kata- kata yang
jawabannya hanya satu.
·
Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil
belajar yang komplek.
·
Penilaian menjemukan da memerlukan waktu
c)
Soal uraian
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat
penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan
mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis
dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis
kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
Berikut ini adalah kaidah-kaidah untuk
mengembangkan butir tes uraian dan pedoman penilaiannya.
Ø Pengembangan
Butir Tes Uraian
·
Sebelum menuliskan butir pertanyaan
ditentukan dulu tingkat proses berfikir yang harus digunakan siswa untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
·
Tes uraian hendaknya mengungkapkan
permasalahan yang menyangkut proses berfikir dan pemahaman karena kedua aspek
ini lebih sessuai untuk pertanyaan obyektif.
·
Pertanyaan biasa menggunakan kata :
perbandingkan, pertentangan, berikan alasan, jelaskan bagaimana, apakah yang
akan terjadi jika, berikan kritik, bedakan, dan lain-lain.
·
Buatkan pertanyaan uraian yang jelas
rumusannya sehingga tidak meragukan siswa.
·
Usahakan agar pertanyaan uraian
mengungkapkan pendapat bukan untuk menyampaikan fakta.
Ø Pedoman
Penilaian
Butir soal bentuk obyektif dapat
diperiksa dengan mudah, cepat dan hasil penilaiannya obyektif, untuk
mendapatkan penilaian yang lebih obyektif perlu diperhatikan :
·
Apakah jawaban yang paling baik untuk
satu butir pertanyaan uraian.
·
Butir-butir apa saja yang harus terdapat
dalam jawaban pertanyaan uraian.
·
Apakah ada butir yang lebih penting
diantara butir-butir jawaban yang diharapkan.
Ø Kelebihan
dan kelemahan
ü Kelebihan
test uraian yaitu:
·
Peserta didik dapat mengorganisasikan
jawaban dengan pendapatnya sendiri.
·
Murid tidak dapat menerka-nerka jawaban
soal.
·
Test ini sangat cocok untuk mengukur dan
mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan
mempergunakan test objektif.
·
Derajat ketepatan dan kebenaran murid
dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya.
·
Jawaban diungkapakan dalam kata- kata
dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan
kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat.
·
Test ini digunakan dapat melatih peserta
didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai
secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil
pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
·
Mudah dalam penyusunan pertanyaannya.
·
Waktu yang diperlukan untuk menyusun
relatif singkat.
·
Baik untuk mengukur pengertian,
aplikasi, analisis dan paling baik untuk sintetis dan evaluasi.
·
Tes uraian dapat dengan baik mengukur
hasil belajar yang kompleks.
·
Lebih menghemat tempat ( menghemat
kertas ).
ü Kelemahan
test uraian yaitu:
·
Sukar dinilai secara tepat.
·
Bahan yang diukur terlalu sedikit,
sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan
kurikulum.
·
Sulit mendapatkan soal yang memiliki
standar nasional maupun internasional.
·
Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
·
Tes uraian mempunyai keterbatasan mengenai
lingkup materi yang dapat dinyatakan dalam satu perangkat tes.
·
Jawaban siswa pada tes uraian sering
tidak menggambarkan tujuan yang ingin diukur oleh tes tersebut.
·
Hasil kemampuan siswa dapat terganggu
oleh kemampuan menulis dan mendongeng.
·
Lebih cenderung mengungkap daya ingat
atau aspek hafalan saja.
0 komentar: