Friday, 24 March 2017

MAKALAH ILMU GIZI PENGATURAN MAKANAN PADA ATLET

MAKALAH
ILMU GIZI
PENGATURAN MAKANAN PADA ATLET






Dosen Pembimbing : Endang Srilestari
Oleh Kelompok kelas D :






JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG

2011



KATA PENGANTAR

          Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
          Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
          Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu gizi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang unsur-unsur zat makanan yang diperlukan selama melakukan pertandingan sepak bola.
          Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·                Ibu endang srilestari yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Ilmu gizi.
·                Rekan – Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.


                                                                                                         Malang, 1 juni 2011
                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

DAFTAR ISI


Kata Pengantar…….…………………………………………………………..……………...……i
Daftar Isi……….……………………………………………………….........................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang…………………………….………………….………….…………...………1
1.2    Rumusan Masalah………………………….…………….……………………………...……1
1.3    Tujuan Permasalahan…………………………………..…………………..…………………2

BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengaruh pola makan dan gizi……………………………………….………....….........……3
2.2    Unsur-unsur zat makanan……………………….………………………..………..........……4

BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan…………………………….……….………………………………….…………5
3.2    Saran-Saran………………….……………………..…………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………...…………………………....….…..6




BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Kesehatan sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, pembangunan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat harus selalu ditingkatkan untuk dapat mencapainya. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan kesehatan dan meningkatkan ketahana fisik adalah berolahraga.
Olahraga dapat dilakukan oleh siapapun, oleh karena itu pengetahuan gizi olahraga juga sangat penting bagi masyarakat maupun atlet yang berprestasi. Pada masa pertumbuhan maupun perkembangan, proses kehidupan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah intake zat gizi. Di samping itu, gizi juga berpengaruh dalam mempertahankan dan memperkuat daya tahan tubuh. Hal tersebut berlaku pula bagi seorang atlet, meskipun secara lebih khusus kebutuhan jenis dan jumlah zat gizi bagi seorang atlet akan berbeda dengan seorang yang bukan atlet. Karena, kegiatan fisik dan psikis berbeda baik selama masa latihan maupun pada saat pertandingan. Prestasi olahraga yang dicapai oleh para atlet sangat dipengaruhi oleh ketepatan penentuan dan penyediaan jenis dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan.
Olahraga memiliki banyak cabang permainan. Salah satu permainan yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia adalah permainan sepak bola. Di Indonesia, pembinaan olahraga sepak bola telah lama dan banyak dilakukan oleh organisasi-organisasi sepak bola, namun masih belum menghasilkan prestasi yang menggembirakan. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah kecukupan gizi atlet sepak bola. Karena, kecukupan gizi atlet dapat membuat daya tahan tubuh atlet menjadi lebih kuat, sehingga atlet dapat tampil maksimal saat bertanding.

1.2         Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)             Apakah pengaruh pola makan dan gizi yang seimbang terhadap penampilan atlet saat pertandingan sepak bola?
2)             Sebutkan unsur-unsur zat makanan yang mempengaruhi penampilan seorang atlet sepak bola saat pertandingan?
1.3         Tujuan Permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)             Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah ilmu gizi.
2)             Sebagai bentuk pengetahuan mengenai unsur zat makanan yang diperlukan selama pertandingan sepak bola.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengaruh pola makan dan gizi
Sepak bola merupakan salah satu permainan yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pembinaan terhadap atlet sepak bola di indonesia telah dilakukan sejak usia dini oleh organisasi-organisasi sepak bola, namun masih belum menghasilkan prestasi yang gemilang. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah kecukupan gizi atlet sepak bola beserta pola makannya.
Sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan kesiapan fisik yang lebih dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesiapan fisik atlet dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Seorang atlet sepakbola harus memiliki kesiapan fisik yang prima dalam bertanding di lapangan hijau selama 2 X 45 menit. Bila kesiapan fisik seorang atlet tercapai, maka diharapkan prestasi dilapangan hijau dapat terwujud.
Seorang atlet sepak bola yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara terencana akan berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara prima.
Pemberian makanan kepada atlet harus diatur sedemikian rupa, sehingga saat pertandingan dimulai proses pencernaan makanan sudah selesai. Hal ini penting karena pada saat pertandingan, aliran darah terkonsentrasi menuju otot untuk menyalurkan zat gizi dan oksigen yang dibutuhkan pada saat otot berkontraksi. Atlet sepak bola sebaiknya mengkonsumsi makanan kira-kira 3-4 jam sebelum bertanding. Tenggang waktu ini tidak boleh sampai menimbulkan penurunan kadar gula darah atau menimbulkan rasa lapar sewaktu pertandingan. Selain itu, waktu makan yang terakhir ini juga harus disesuaikan dengan kebiasaan makan atlet.
Makanan tidak boleh merangsang atau menyebabkan masalah yang tidak baik pada saluran pencernaan. Makanan harus lebih banyak mengandung karbohidrat, rendah lemak dan protein, cukup vitamin dan mineral, serta cukup air. Kurang lebih satu jam menjelang pertandingan, atlet harus menghindari minuman yang banyak mengandung gula [manis sekali]. Pemberian satu gelas [200 cc] air putih yang ditambah satu sendok teh [5 gr] gula diperbolehkan oleh karena konsentrasi minuman tersebut tidak melebihi 2,5%. Pemberian minuman manis yang melebihi konsentrasi gula 2,5% dapat menimbulkan peningkatan gula darah yang akan merangsang produksi hormon insulin. Peningakatan hormon insulin ini dpat menyebabkan terjadinya hipoglikemi [“reactive hypoglycemia”]. Keadaan ini dapat terjadi pada saat atlet sedang bertanding dengan gejala-gejala pusing, mual dan muntah sampai kolaps.
2.2     Unsur-unsur zat makanan
Seorang atlet sepak bola yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara terencana akan berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara prima. Sedangkan saat menjelang pertandingan, asupan makanan harus memiliki unsur zat makanan berikut:
1)             Banyak karbohidrat (C,H,O)
Karbohidrat merupakan sumber energi yang menjadi cadangan tenaga baru, serta memberikan rasa kenyang pada atlet ketika mengkonsumsinya. Pada saat pertandingan, karbohidrat sangat diperlukan, karena berfungsi untuk membentuk simpanan glikogen dalam hati dan otot. Oleh karena itu, karbohidrat yang cukup banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktifitas, apalagi saat bertanding.
2)             Sedikit protein dan lemak
Protein dan lemak merupakan sumber energi, tetapi dalam persiapan maupun saat pertandingan, makanan yang mengandung banyak protein dan lemak harus dihindari. Karena, makanan akan lebih lama dicerna. Sehingga protein dan lemak tidak memberi asupan glikogen pada otot dan hati yang dibutuhkan saat pertandingan.
3)             Cukup vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral bermanfaat untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan dapat mengganti zat gizi yang terpakai pada saat bertanding. Oleh karena itu, atlet sangat disarankan mengkonsumsi makanan maupun minuman yang bervitamin dan bermineral.
4)                Cukup air
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh, baik saat beraktifitas maupun tidak beraktifitas. Air berfungsi membentuk cairan tubuh yang hilang saat bertanding, dan sebagai alat pengangkut unsur-unsur gizi dalam tubuh. Pada saat bertanding, sebaiknya atlet minum air sebelum dia merasa haus. Karena, pada waktu haus terasa, sudah menunjukkan adanya dehidrasi awal. Sebaiknya atlet minum air secara teratur setiap 10-15 menit saat pertandingan.


PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Seorang atlet sepak bola harus memiliki kesiapan fisik yang prima dalam bertanding di lapangan hijau selama 2 X 45 menit. Atlet sepak bola sebaiknya mengkonsumsi makanan kira-kira 3-4 jam sebelum bertanding. Tenggang waktu ini tidak boleh sampai menimbulkan penurunan kadar gula darah atau menimbulkan rasa lapar sewaktu pertandingan. Makanan harus lebih banyak mengandung karbohidrat, rendah lemak dan protein, cukup vitamin dan mineral, serta cukup air.
3.2         Saran-saran
Sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan kesiapan fisik yang lebih dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesiapan fisik atlet dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, asupan gizi harus diperhatikan untuk dapat membuat daya tahan tubuh atlet menjadi lebih kuat, sehingga atlet dapat tampil maksimal saat bertanding.

DAFTAR PUSTAKA


Budiwanto, Setyo, 2004. Pengetahuan Dasar  Melatih Olahraga, Malang: FIK

banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Blog Archive

Advertising