Saturday 25 March 2017

PPKn SD - KABUPATEN BOJONEGORO

TUGAS PPKN-SD
Tentang:
KABUPATEN BOJONEGORO







Kelas: PJKR-D

Disusun Oleh:
Shouki Nurfarid A. H
2101000510637





JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG

2013



Peta Kabupaten Bojonegoro
1)                 
Letak Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro terletak di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Bojonegoro berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban di utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora, Jawa Tengah, di barat.

2)                  Sejarah Kabupaten Bojonegoro
a)                 Zaman Sebelum Kabupaten Berdiri
Kehidupan pra sejarah Indonesia khususnya Pulau Jawa tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Bengawan Solo, maka Bojonegoro yang dibelah oleh sungai Bengawan Solo mempunyai dua wilayah Utara dan Selatan serta dua daerah Jipang Hulu(sekarang Jipangulu yang berada di bawah pemerintahan desa Ngelo Kec. Margomulyo wilayah bagian barat kabupaten bojonegoro) dan Jipang Hilir dan dikelilingi gunung Kendeng dan Gunung Pandan. Setiap makhluk hidup memerlukan air, begitu halnya dengan manusia pra sejarah, mereka juga memerlukan air untuk hidup, dan air Bengawan Solo sanggup mencukupi kebutuhan mereka akan air.
Bengawan Solo dan daerah sekitar alirannnya juga menjadi tempat kubur sebagian binatang dan manusia zaman pra sejarah. Fosil makhluk bertulang belakang ditemukan penduduk Karangpoh - Jawik kecamatan Tambakrejo di hilir sungai Tinggang (1985), seperti halnya fosil-fosil yang banyak ditemukan di daerah Trinil dan Sangiran Ngawi yang termasuik daerah aliran Bengawan Solo.
·                    Orang Kalang
Di daerah perbatasan Blora – Tuban – Bojonegoro, sekarang masuk wilayah antara Kedewan dan Senori Tuban ditemukan 47 kuburan batu. Mereka diyakini sebagai sekelompok orang yang disebut Kalang yang hidupnya di tengah lebatnya hutan dan berlindung di gua-gua. Dan kemungkinan mereka termasuk dari rumpun Malaya-Polynesian awal yang hidup pada masa megalitikum suatu zaman yang menghasilkan bangunan-bangunan batu besar yang berkembang setelah zaman kehidupan bercocok tanam meluas.
Menurut pendapat lain, dilihat dari temuan perkakas dari logam di tempat tinggalnya seperti pisau dapur, kapak tebang dan lain-lain. Orang Kalang adalah sekelompok pekerja/kuli; seperti kuli kayu, dan kuli batu.
·                    Masa Sejarah Kuno
Sejarah Indonesia kuno berlangsung selama 12 abad, dimulai dari abad IV Kerajaan Kutai Kaltim hingga abad XVI runtuhnya kerajaan Majapahit Jatim. Dari beberapa artefak, benda-benda peninggalan sejarah yang ditemukan dan dari cerita-cerita rakyat serta digabungkan dengan nama-nama beberapa daerah seperti Mlawatan, Badander dan Matahun bisa disimpulkan bahwa sejarah Bojonegoro Kuno bercorak Hindu di bawah kekuasaan Majapahit.
Setelah Majapahit runtuh, kehidupan politik sosial ekonomi budaya dan agama lambat laun menyesuaikan dengan penguasa yang datang setelah itu yakni kerajaan Demak yang bercirikan Islam.
b)                 Zaman Madya
Setelah kerajaan super power Majapahit runtuh dan banyak daerah-daerah yang memerdekaan diri menjadi kerajaan-kerajaan kecil, salah satunya kerajaan Islam Demak dengan penguasa pertamanya Raden Patah Senapati Jimbun Adipati Bintoro. Tibalah masa Bojonegoro masuk wilayah kerajaan Islam Demak, Raden Patah mengangkat puteranya, Pangeran Sekar Kusuma yang dikenal dengan Pangeran Seda Lepen menjadi Adipati di Jipang. Pusat kadipaten Jipang adalah Blora Selatan antara Cepu dan kota Blora sekarang. Pangeran Sekar Kusuma yang sangat dihormati rakyat Jipang terbunuh oleh Surayata utusan Sunan Prawata sewaktu pulang dari salat Jumat, di pinggir sungai Bengawan Solo maka dijuluki SEDA (mati) LEPEN (sungai).
Setelah sultan Demak I, Raden Patah digantikan putera tertuanya, Adipati Unus atau terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pangeran ini mati muda saat melawan Portugis 1521 dan belum mempunyai anak.
Yang seharusnya menggantikannya adalah Pangeran Seda Lepen, putra Raden Patah berikutnya, namun ini tidak terjadi, yang memegang pimpinan Demak adiknya, Raden Tranggono hingga terbunuh di benteng Panarukan 1546. Setelah itu ia digantikan oleh puteranya, Pangeran Prawata. Tentang suksesi itu, tidak hanya Pangeran Seda Lepen yang sakit hati tetapi juga puteranya, Pangeran Aria Penangsang, hak mereka berdua dilalui.
Untuk mengisi kekosongon pemerintahan Adipati Pajang, Jaka Tingkir yang juga menantu Raden Tranggono didorong oleh saudara-saudara iparnya untuk menduduki jabatan Sultan Demak 1549 namun baru dinobatkan pada 1558. Masa kejayaan Demak mulai pudar dengan dipindahnya ibukota kerajaan beserta benda-benda pusaka kerajaan Demak ke daerah Pajang oleh Jaka Tingkir yang setelah menjadi raja berjuluk Sultan Adiwijaya/Sultan Pajang, maka berdirilah kerajaan Pajang.
Raden Aria Penangsang menggantikan Pangeran Sekar Kusuma menjadi Adipati Jipang, lalu berusaha membalas kematian ayahnya. Aria Penangsang tidak tunduk ke Pajang karena tidak mengakui keabsahan Adipati Pajang menjadi Sultan, memuncaklah pertikaian Jipang-Pajang yang juga melibatkan dua orang wali, Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga dalam ranah politik praktis, yang disinyalir sejak lama mereka sering bersaing dalam memengaruhi kebijakan politik kekuasaan.
Pertikaian Jipang – Pajang akhirnya dimenangkan oleh Pajang dengan bantuan dari Ki Gede Pemanahan, Ki Juru Martani dan Ki Panjawi. Jipang jatuh dalam kekuasaan Pajang pada tahun 1558. Aria Mataram, saudara Aria Penangsang dari lain ibu, diangkat menjadi Adipati Jipang oleh Sultan Pajang tindakan politis ini untuk meminimalisir dendam Jipang terhadap Pajang.
Aria Mataram sebagai Adipati Jipang segera bekerja dan meneruskan segala yang telah diperbuat oleh ayahnya, Pangeran Sekar Kusuma untuk kemakmuran rakyat Jipang yang sempat mundur karena peperangan. Aria Mataram menugaskan seorang muballigh yang terkenal dengan sebutan Kiai Menak Anggrung, makamnya di Kuncen-Padangan untuk mengajarkan agama Islam ke wilayah Jipang sebelah Timur dan Selatan Bengawan Solo.
c)                  Bojonegoro Di Masa Kerajaan Mataram
Pangeran Benawa putra Sultan Pajang tidak mampu melawan Senapati Sutawijaya yang telah merebut kekuasaan Pajang 1587. Senopati memboyong semua benda pusaka kraton Pajang ke Mataram. Senapati secara biologis anak Ki Gede Pemanahan tetapi diambil anak angkat sejak kecil oleh Sultan Adiwijaya, jadi dia adalah saudara angkat Pangeran Benawa. Semasa kecil Sutawijaya bernama Raden Mas Ngabehi Loring Pasar. Jipang di bawah Adipati Pangeran Benawa I, tidak banyak kemajuan mungkin hanya memindah pusat kadipaten ke lebih selatan dan tetap di utara Bengawan Solo, lalu diteruskan oleh anaknya, yang juga bernama Pangeran Benawa II.
Kemudian diganti oleh Raden Jambu Adipati VI sebelum Raja II Mataram, Panembahan Krapyak mangkat 1613 menggantikan Sutawijaya pada 1601. Jadi Raden Jambu memerintah Jipang 1598-1612. Diteruskan oleh putranya, Adipati Sukawati. Karena jasanya kepada Mataram menaklukkan Tuban 1619 hingga penguasa Tuban, Pangeran Dalem melarikan diri ke Bawean, kembali ke desa Rajekwesi. Lima tahun kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di Kadipaten 1624, makamnya disebut Buyut Dalem. Keturunan Sukawati memerintah Jipang sampai saat berdirinya Kabupaten Jipang pada tahun 1677.
d)                 Tahun Berdirinya Bojonegoro
Kabupaten terbentuk sebagai akibat kekalahan politik Susuhunan terhadap Kompeni yang melahirkan dua Keraton; Surakarta dan yogyakarta. Maka tanggal lahir Kabupaten Bojonegoro menurut data Serat Prajangjiyan Dalem Parara Ingkang Jumeneng Nata tanggal 20 Oktober 1677 dan Mas Tumapel sebagai Bupati I. Pada masa ini pusat pemerintahan bergeser ke seberang Bengawan Solo (Padangan, sekarang) dari arah pendudukan Kumpeni di pantai. Mas Tumapel merangkap menjadi Wedana Bupati Mancanegara Timur.
Pada tahun 1725 Susuhunan Paku Buwana II naik tahta, tahun itu juga memerintahkan Raden Tumenggung Haria Matahun I memindahkan pusat pemerintahan Jipang dari Padangan ke desa Rajekwesi. Mulai saat itu nama Kabupaten Jipang berubah menjadi Rajekwesi, letaknya 10 km arah selatan kota Bojonegoro. Politik divide et impera Belanda berhasil memecah belah Mataram menjadi dua, Surakarta Hadiningrat dan Jogyakarta Hadiningrat melalui Perjajanjian Gianti 1755. Akibat perjanjian tersebut Jipang Bojonegoro ditetapkan menjadi wilayah Kerajaan Jogyakarta.
Pada 20 Juni 1812, Inggris melalui Thomas Stamford Rafles memperkecil Kerajaan Jogyakarta, bahwa Kabupaten Jipang diserahkan kepada Inggris. Jipang menjadi daerah jajahan, bupati berubah menjadi ‘pegawai’ gupernemen di bawah Residen Rembang, Jawa Tengah. Rakyat Jipang bersama RT. Sosrodilogo melakukan pemberontakan-pemberontakan, tetapi pada tanggal 2 Januari 1828 Kolonel Van Griesheim berhasil merebut kota Rajekwesi, kota rusak berantakan sementara Sosrodilogo melanjutkan gerilya di pedalaman.
Tanggal 25 September 1828 nama Rajekwesi berubah menjadi Bojonegoro, kota baru ini dibangun 10 km utara kota lama Rajekwesi, di tepi Bengawan Solo, dilalui jalan pos Rajekwesi-Babad-Lamongan-Surabaya. (Kenapa tidak menetapkan tanggal 25/9/1828 sebagai hari jadi Bojonegoro karena lebih spesifik menyebut kata Bojonegoro). Demikian ikhtisar yang singkat sejarah masa-masa awal berdirinya Kabupaten Bojonegoro. Sengaja tidak kami paparkan sejarah Bojonegoro pada zaman Penjajahan hingga hari ini, karena kami yakin referensi untuk hal itu lebih banyak dan mudah di dapat. Semoga bisa diambil hikmahnya dan bermanfaat bagi kita generasi selanjutnya.
3)                  Kelebihan Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro adalah termasuk kota kecil. Akan tetapi, di wilayah Kabupaten Bojonegoro banyak tersimpan hal-hal yang patut untuk dieksplor lebih dalam, baik dari segi sejarah, budaya, tradisi, makanan khas, pariwisata baru dan peninggalan sejarah, serta dari segi pertanian dan pertambangan. Berikut adalah kelebihan-kelebihan Kabupaten Bojonegoro:
a)                  Kayangan Api
Kayangan Api adalah salah satu obyek wisata yang sangat populer di Bojonegoro. Kayangan Api yang merupakan sumber api abadi atau yang tak pernah padam ini terletak di desa Sendangharjo, kecamatan Ngasem, sebuah desa yang memiliki areal hutan seluas 42,29% dari luas desa.
Api yang keluar sebagai sumber abadi obyek wisata ini merupakan sumber api alam, dan merupakan sumber api terbesar di Asia Tenggara. Saat pengunjung akan menuju lokasi wisata Api Kayangan ini, mereka akan terlebih dahulu melewati indahnya hutan jati yang hijau dan rindang. Sesampaianya di lokasi, akan terdapat gapura dengan jajaran tiang yang akan menyambut.
Di tengah tiang tersebut terdapat lingkaran batu yang mengeluarkan gelombang panas, tempat dimana si api abadi bersemayam.
Masyarakat sekitar meyakini, bahwa tempat ini adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Mpu Supa, atau biasa disebut dengan Mbah Pandhe yang berasal dari kerajaan Majapahit. Mpu Supa merupakan seorang pande besi yang biasa membuat alat-alat pertanian dan pusaka. Kubangan lumpur yang berada di sebelah barat Kayangan Api dan berbau belerang dipercaya masyarakat bahwa, Beliau masih beraktifitas sampai "sekarang".
Dengan berbagai kepercayaan yang masih berkembang sampai saat ini, membuat Api Kayangan ini menjadi tempat yang sangat sakral. Api yang ada hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan / wilujengan dan tayuban dengan menggunakan fending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.





b)                 Waduk Pacal
Waduk atau bendungan pacal yaitu merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Bojonegoro, wisata ini menyuguhkan lingkungan alam yang sangat mempesona karena di kelilingi oleh bukit-bukit yang sangat indah. Bendungan yang di bangun pada tahun 1933 pada jaman Belanda itu bernama Waduk Pacal (Bendungan Pacal) karena berada di desa Pacal. Bendungan Pacal ini terletak 35 Km dari arah selatan kota Bojonegoro. Waduk Pacal yang memiliki luas sekitar 3,878 kilometer persegi dan kedalaman 25 meter ini, merupakan bangunan sarana pengairan peninggalan zaman belanda dengan manfaat multifungsi. Daya tarik wisata ini adalah kemegahan dan kekokohan bangunan peninggalan zaman Belanda dan hamparan air yang melimpah dengan panorama alam dan hutan jati yang mempesona. Di tempat ini, setiap bulan Oktober bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Bojonegoro, digelar acara ritual Larung Sengkolo dan Jamasan Waranggono Tayub. Fasilitas yang tersedia di lokasi wisata ini adalah pesanggrahan (tempat menginap), arena memancing, perahu dayung dan beberapa warung atau restoran. Sangat pas untuk wisata keluarga.





c)                  Wana Tirta Dander
Obyek wisata ini terletak di desa Dander, sebelah selatan kota Bojonegoro. Lokasi ini sangat ramai pada hari minggu karena banyak masyarakat yang mengunjunginya pada saat hari libur. Didalam taman wisata ini terdapat Kolam renang dan lapangan golf. Para pedagangpun ikut serta meramaikan objek wisata ini. Sehingga pada saat anda berwisata di sini, di jamin anda tidak akan kelaparan. Disana anda juga dapat melihat pesawat buatan Belanda yang jatuh di taman wisata ini.Taman Wisata Tirta Wana Dander menawarkan segala potensinya kepada para wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah. Didukung oleh keindahan alam, serta pepohonan yang rindang menjadikan tempat wisata yang memiliki andalan kolam renang ini menjadi lebih nyaman sebagai tempat refreshing bagi anda sekeluarga.
d)                 Produk Furnitur dan Kerajinan
Selain makanan dan objek pariwisata, Bojonegoro juga terkenal dengan furnitur dan produk kerajinan. Bojonegro juga dikenal sebagai salah satu produsen kayu jati di pulau Jawa, karena Bojonegoro memiliki hutan jati besar dan lebar. Jadi, tidak mengherankan jika kabupaten ini memiliki banyak furnitur dan industri kerajinan yang terbuat dari kayu jati.
·                    Perabotan Antik
Salah satu industri mebel di Bojonegoro adalah Mebel Antik. Ini adalah industri furnitur terkenal di Bojonegoro yang memproduksi berbagai jenis furniture indoor dan outdoor. Perabotan ini terbuat dari kayu jati kualitas tinggi dan dibuat oleh pengrajin profesional. Perabot ini merupakan mebel antik karena memiliki bentuk unik dan antik dengan desain yang tidak biasa. Anda dapat mencoba untuk mengunjungi Bojonegoro dan mendapatkan furnitur kayu Jati asli.
·                    Kerajinan
Pusat kerajinan ini terletak di kecamatan Kasiman, Bojonegoro. Anda dapat menemukan banyak kerajinan terbuat dari kayu jati, pohon kelapa, tempurung kelapa, dan bahan lainnya. Produk-produk kerajinan yang dibuat oleh pengrajin profesional dengan berbagai desain dan kerajinan, seperti; lampu kayu, hiasan dinding, vas, miniatur, dll Para pengunjung biasanya mengunjungi Bojonegoro dan membeli produk kerajinan ini untuk souvenir dan oleh-oleh.
·                    Kerajinan Tanah Liat
Kerajinan tanah liat atau teracota ini juga merupaka produk yang unik khas dari Bojonegoro dan memiliki beraneka macam bentuk seperti hewan dan di warna dengan bentuk yang unik.
e)                  Batik Jonegoro
Menurut penelitian, sejarah batik khas Bojonegoro: berawal dari ide bupati Bojonegoro yang terinspirasi dari pengakuan batik Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, untuk menindaklanjutinya diadakan  perlombaan untuk mendesain motif batik yang sesuai dengan potensi asli Bojonegoro. Kemudian tercipta sembilan motif yang unik dan khas Bojonegoro yang di launching pada 29 Desember 2009 pada acara tahunan pemilihan duta wisata  Bojonegoro. Batik tersebut diberi nama batik jonegoroan oleh bupati Bojonegoro.
Batik khas Bojonegoro ini memiliki 9 motif, antara lain:
·                    Sekar Jati
·                    Jagung Miji Emas
·                    Parang Dahana Munggal
·                    Mliwis Mukti
·                    Gastra Rinonce
·                    Pari Sumilak
·                    Sata Ganda Wangi
·                    Parang Lembu Sekar Rinambat
·                    Rancak Thengul
f)                   Potensi Pertanian dan Perkebunan
Bojonegoro adalah Kabupaten agraris, yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan pekebun.  Berikut adalah hasil pertanian dari Kabupaten Bojonegoro, yaitu: padi, tembakau, kedelai, jagung, dll. Sedangkan hasil perkebunan yang sangat diandalkan oleh masyarakat Bojonegoro adalah: salak wedi, blimbing ringinrejo, dll.
g)                  Potensi Pertambangan Minyak
Kabupaten Bojonegoro memiliki pertambangan minyank yang berada di perbatasan Bojonegoro dengan Blora, Jawa Tengah. Pertambangan minyak ini sekarang bernama Blok Cepu. Area pertambangan migas Blok Cepu 90% lebih berada di wilayah Bojonegoro, dan saat ini eksplorasi yang berjalan 100 % dari wilayah Bojongoro, eksplorasi minyak saat ini sekitar 22.000 barel per hari dari 7 sumur, dari jumlah keseluruhan 48 sumur yang jika produksi full scale sekitar 165.000 barel per hari.
h)                 Oleh-oleh Khas Bojonegoro yaitu Ledre Pisang Raja
4)                  Kekurangan Kabupaten Bojonegoro
Berikut adalah kekurangan Kabupaten Bojonegoro yang dibagi dari beberapa aspek:
a)                  Aspek infrastruktur, yaitu masih banyak jalan yang rusak walaupun telah banyak perbaikan dilakukan. Jalan-jalan yang rusak juga dapat mempengaruhi wisatawan untuk tidak datang ke tempat wisata di Bojonegoro.
b)                 Aspek bencana alam, seperti:
·                    Banjir, Kabupaten Bojonegoro selalu menjadi langganan banjir ketika musim penghujan. Banjir terjadi dikarenakan sungai bengawan solo tidak mampu menampung debit air hujan dan air kiriman.
·                    Kekeringan, kekeringan terjadi ketika musim kemarau tiba. Akan tetapi, rata-rata sumber air di seluruh wilayah Bojonegoro masih dapat beroperasi dengan baik.
c)                  Aspek pertanian, hasil pertanian di Kabupaten Bojonegoro masih sangat memuaskan, akan tetapi penghasilan petani tidak sesejahtera dahulu. Itu disebabkan karena mahalnya bibit unggul, pupuk, upah pekerja, dan biaya produksi lainnya. Selain itu, perhatian pemerintah kepada nasib petani juga berkurang, semua ini dapat dibuktikan dengan setiap tahunnya pemerintah pusat selalu melakukan impor beras, bawang, garam, dan bahan makanan pokok lainnya yang petani Indonesia mampu memproduksinya. Lebih baik pemerintah memaksimalkan potensi petani Indonesia.
5)                  Solusi Mengatasi Kekurangan di Kabupaten Bojonegoro
Semua permasalahan pasti ada solusinya, berikut ini adalah solusi dari beberapa kekurangan Kabupaten Bojonegoro di atas:
Ø    Aspek infrastruktur, solusinya: perbaikan jalan raya memang harus tetap dilakukan, apalagi sekarang telah dalam proses pembangunan proyek dua jalur rel kereta api Bojonegoro-Lamongan sebagai salah satu solusi kelancaran lalu lintas.
Ø    Aspek bencana alam, seperti:
·                    Banjir, solusinya: opsi pertama adalah memperdalam dan memperlebar sungai bengawan solo. Opsi kedua adalah membuat saluran sungai kecil atau waduk baru untuk mengurangi debit air sungai bengawan solo, selain itu dapat membantu perairan pertanian.
·                    Kekeringan, solusinya: membuat penampungan air seperti waduk yang cukup untuk digunakan pada saat musim kemarau tiba, selain itu juga dapat membuat satu sumur di setiap satu desa.
Ø    Aspek pertanian, solusinya: pemerintah membuat badan pengurus seperti bulog untuk setiap kecamatan, dimana bulog tersebut dapat membeli hasil pertanian warga dengan harga yang cukup baik. Dengan begitu, bulog dapat meningkatkan kesejahteraan para petani, selain itu juga dapat memantau produksi petani Indonesia, apa yang harus ditanam oleh petani dan bagaimana cara menanamnya dengan baik.

banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Blog Archive

Advertising