JUDUL:
OLAHRAGA SENAM
DISUSUN OLEH:
SHOUKI NURFARID AL HADI
2101000510637
PJKR-D
PRODI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS
PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP
BUDI UTOMO MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.
Wr. Wb
Puji syukur yang
dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini
sesuai yang diharapkan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang
terang benderang.
Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG.. Pembuatan makalah ini
diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Olahraga
Senam.
Dalam proses
pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi,
dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·
Bapak Rokhiyanto, M.Hum
yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
·
Rekan – Rekan mahasiswa
yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar
bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum.
Wr. Wb
Malang,
1 januari 2011
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…….…………………………………………………..…………………….……..i
Daftar Isi……….……………………………………………………….........................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang…………………………….…………….………….…………...……………1
1.2. Rumusan
Masalah………………………….…………….…………………………………...2
1.3. Tujuan
Permasalahan…………………………………..…………………..……..…………..2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Senam……………………………….……………………………….……..…….3
2.2. Macam-Macam
Senam……………………………………………………………………….4
A) Senam
Lantai…………………………………………………………….…………....……...4
B) Senam
Artistik………………………………………………………………………………..6
C) Senam
Aerobik………………………………………………………………………….……9
D) Senam
Irama………………………………………………..…………………………...……9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………….……….…………………………………………...12
3.2. Saran-Saran………………….……………………..……………………………..…………12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..…
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Cabang
olahraga senam adalah olahraga yang dianggap tertua jika dilihat dari bentuknya
sebagai suatu bentuk sport (olahraga kompetitif). Jika diruntut kembali pada
sejarahnya, pengertian senam berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata
gymnastics yang menunjukkan betapa senam telah dilakukan sejak zaman kuno. Kata
gymnastics dalam bahasa inggris berasal dari kata gymnos, bahasa yunani yang
berarti telanjang. Dengan pengertian tersebut, sejarah ingin mengatakan bahwa
pada zaman dulu kegiatan-kegiatan berbentuk senam harus dilakukan dengan
telanjang. Hal ini bisa dimengerti mengingat pada zaman itu teknologi pembuatan
bahan pakaian belum secanggih sekarang, sehingga belum memungkinkan untuk
membuat pakaian yang bisa digunakan dalam kegiatan olahraga. Bentuk-bentuk
kegiatan yang menyerupai senam sudah bisa dilacak pada zaman-zaman Yunani kuno,
Cina kuno, Mesir kuno, dan India kuno lewat bentuk-bentuk kagiatan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Gymnastics
sendiri pada awalnya mempunyai arti sangat luas, sehingga memasukkan juga
bentuk-bentuk olahraga yang kini dikenal sebagai tinju, balap lari, gulat,
termasuk nomor melempar. Lihatlah patung-patung zaman dahulu yang menggambarkan
orang-orang yang elanjang sedang melakukan kegiatan-kegiatan keolahragaan.
Demikianlah arti gymnastics pada saat itu. Sejalan dengan perkembangan zaman,
arti yang dikandung kata gymnastics semakin menyempit dan menunjukkan
kegiatan-kegiatan yang dikenal sebagai senam pada saat ini. Senam merupakan bentuk latihan fisik yang secara sistematis
disusun dengan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai
tujuan seperti daya tahan tubuh, kekuatan, kelentukan, koordinasi, membentuk
prestasi, membentuk tubuh yang ideal, dan memelihara kesehatan tubuh.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang ingin akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1)
Apakah yang disebut
dengan senam?
2)
Sebutkan macam-macam
senam dalam olahraga?
1.3
Tujuan
Permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)
Memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah bahasa Indonesia.
2)
Sebagai bentuk
pengetahuan mengenai olahraga senam lantai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
senam
Senam
adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri
maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang
olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu,
senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan
menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan
motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan
ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras
akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Untuk
mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara
lain:
1)
Gerakan-gerakannya
selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja.
2)
Gerakan-gerakannya
harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan,
memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan,
meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh).
3)
Gerakannya harus selalu
tesusun dan sistematis.
Berdasarkan
ciri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan
diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk
dan mengembangkan pribadi secara harmonis.
Pada
tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor
tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat
Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam
lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan
gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda
lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang
dipimpin oleh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan
2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang
telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas
masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan
membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam
dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa,
tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara
regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota
regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam
pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari
rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan
dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai
maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai
pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain,
jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor
kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah
persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan
mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian
latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang
besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara
sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau
keterampilan.
2.2 Macam-macam Senam
A)
Senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor
exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah
latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau
kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau
belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu
melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila
pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk
meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan
keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas
12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian
gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan
akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll.
Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi musik dalam
waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara
lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu.
Macam-macam bentuk
gerakan senam lantai antara lain:
1)
Guling ke depan.
2)
Guling ke belakang.
3)
Lompat harimau
4)
Keseimbangan kepala.
5)
Keseimbangan tangan.
6)
Handspring.
7)
Back handspring.
8)
Meroda.
9)
Stut.
10)
Round off.
11)
Kep.
12)
Neck kip.
13)
Head kip.
14)
Kayang.
15)
Sikap lilin.
16)
Sikap kayang.
17)
Salto.
18)
Dll.
B)
Senam Artistik
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu
pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang
mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan,
untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para
pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama
PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga
se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam.
Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah
membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo
I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi
pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari
RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga
senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti
sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI,
sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka
pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke
Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan.
Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga
senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON
VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap
penyelenggaraan PON.
Berikut ini adalah alat-alat yang dibutuhkan
dalam olahraga senam artistik:
A)
Ukuran alat:
1)
Untuk putra ada 6 alat.
- Floor exercise
(lantai) : ukuran 12×12 m.
- Pommel horse
(kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m.
- Parallelbar (palang
sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75 m.
- Rings (gelang-gelang)
: tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m.
- Horse vault (kuda-kuda
lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m.
- Horizontal bar (palang
tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m.
2) Untuk putri ada 4 alat.
- Horse vault (kuda-kuda
lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m.
- Univen bars (palang
bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang atas
2.30 m.
- Balance beam (balok
keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m.
- Floor exercise
(lantai) : ukuran 12×12 m.
B) Peraturan Umum Senam
Artistik.
Berikut ini adalah peraturan umum dalam
senam artistik:
a)
Kejuaraan Beregu (kompetisi I).
1)
Setiap regu terdiri dari 6
pesenam putra/putrid.
2)
Terdiri dari rangkaian wajib
dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat.
3)
Juara beregu (kompetisi I)
adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5 pesenam terbaik pada
masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
Nilai
maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan
pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan).
Nilai
maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan
pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan).
b)
Kejuaraan perorangan serba bias
(kompetisi II).
1)
Peserta finalis diambil dari 36
pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta.
2)
Dibatasi 3 pesenam dari tiap
Negara/daerah.
3)
Hanya melakukan rangkaian
pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat.
4)
Juara perorangan serba bisa
(kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi
II pada seluruh alat.
Nilai maksimum untuk putra = 120.
Nilai maksimum untuk putri = 80.
c)
Kejuaraan perorangan per alat
(kompetisi III).
1)
Peserta finalis diambil dari 8
pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut.
2)
Dibatasi 2 pesenam dari tiap
Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh seorang pesenam.
3)
Hanya melakukan rangkaian
pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat.
4)
Juara perorangan per alat
(kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi
III pada masing-masing alat.
Nilai maksimum putri =20.
C)
Senam Aerobik
Aerobik adalah suatu cara latihan untuk
memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk
peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga
preventif yang dapat dilakukan secara masal.
Pembagian senam Aerobik menurut cara
melakukan dan musik pengiring, yaitu:
1)
High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras).
2)
Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan).
3)
Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan
disko).
4)
Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan
rock n’roll).
5)
Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan
kalestetik/kelentukan).
Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
1)
Pemanasan selama 10 menit.
2)
Latihan inti selama 15 – 20
menit.
3)
Pendinginan/pelemasan selama 5
menit.
D)
Senam Irama
Senam irama
adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik atau latihan bebas yang
dilakukan secara berirama. Senam irama dapat dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat Alat yang yang biasa digunakan dalam senam irama yaitu bola,
tali, tongkat, simpai, dan gada. Perbedaan senam irama dengan senam biasa yaitu
pada senam irama kita menambahkan ritme. Tekanan yang harus diberikan pada
senam irama
adalah :
1)
Irama
Irama yang
sudah banyak dikenal oleh siswa antara lain 2/3,3 / 4 , 4/4, dan sebagainya.
2)
Kelentukan tubuh (flexibilitas)
Prinsip kelentukan tubuh dalam gerakan senam irama akan
diperoleh dengan suatu latihan yang tekun dan
dalam waktu yang lama.
3)
Kontinuitas gerakan
Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus.
Rangkaian gerak ini diperoleh dari gerak-gerak senam yang sudah disusun dalam
bentuk rangkaian yang siap ditampilkan.
Menurut perkembangannya, senam irama
dibagi menjadi 3 macam aliran. Berikut ini macam-macam aliran senam irama:
1)
Senam irama yang berasal dari sandiwara
dipelopori oleh Delsartes, seorang sutradara
2)
Senam irama yang berasal dari seni musik dipelopori oleh Jacques Dalcrose seorang guru musik.
3)
Senam irama yang berasal dari seni tari (balet), dipelopori
oleh Rudolf Von Laban seorang bangsa Hongaria.
Berikut ini adalah jenis-jenis latihan senam yang harus
dikuasai:
A)
Macam-macam langkah
Ada beberapa jenis langkah senam
yang harus dikuasai dalam senam irama. Jenis langkah senam tersebut meliputi :
a)
Langkah biasa (looppas)
b)
Langkah rapat (bijtrekpas)
c)
Langkah tiga (wallspas)
d)
Langkah ganti (wisselpas)
e)
Langkah keseimbangan (balanpas)
f)
Langkah silang (kruispas)
g)
Langkah depan (galoppas)
h)
Langkah samping (zjipas)
i)
Langkah putar silang (draipas)
j)
Langkah lingkar (huppelpas)
k)
Langkah pantul (kaatpas)
B)
Macam-macam Loncat
Ada beberapa jenis loncatan senam
yang harus dikuasai dalam senam irama. Jenis loncatan senam tersebut meliputi :
a)
Loncat biasa (loopsprong)
b)
Loncat rapat (bijtresprong)
c)
Loncat depan (galopsprong)
d)
Loncat silang (kruisprong)
e)
Loncat samping (zijsprong)
f)
Loncat ganti (wisselsprong)
g)
Loncat lingkar (huppelsprong)
h)
Loncat pantul (kaatsprong)
i)
Loncat putar silang (draisprong)
j)
Loncat ayun (swingingsprong)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Senam adalah bentuk latihan fisik yang
secara sistematis disusun dengan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana
untuk mencapai tujuan seperti daya tahan tubuh, kekuatan, kelentukan,
koordinasi, membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal, dan memelihara
kesehatan tubuh.
Senam memiliki
banyak jenis, berikut ini jenis senam yang dijelaskan dalam makalah ini:
1)
Senam Lantai.
2)
Senam Artistik.
3)
Senam Aerobik.
4)
Senam Irama.
3.2
Saran-saran
Setiap
gerakan dalam senam memiliki kegunaan tersendiri, yaitu seperti
meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh,
menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan
tubuh. Oleh karena itu, kita bisa memilih olahraga senam untuk meningkatkan
kesehatan jasmani kita.
DAFTAR PUSTAKA
Sirodjudin. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Bandung: PT GMP.
0 komentar: