MAKALAH
ILMU FAAL OLAHRAGA
SISTEM SYARAF
Oleh Kelompok III Kelas D
Muhammad Irkhamni
Muhammad Sahlan
Novan Khoirul J
Patrianus Djogo
Septian Dwi P
Shouki Nurfarid A. H
Sigit Hendi K
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah
ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa
kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Faal Olahraga Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan
makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji
tentang Sistem Syaraf.
Dalam
proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan
kepada:
·
Bapak Boby ardianzah
yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Ilmu Faal Olahraga.
·
Rekan – Rekan mahasiswa
yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya
manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu
penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn
makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Malang,
25 April 2011
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…….…………………………………………………………..……………...……i
Daftar
Isi……….……………………………………………………….........................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………….………………….………….…………...………1
1.2 Rumusan
Masalah………………………….…………….……………………………...……1
1.3 Tujuan
Permasalahan…………………………………..…………………..…………………1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian………………………………………………………………….………....………3
2.2 Struktur
sel Syaraf……………………………………….………………………..……………3
2.3
Macam-macam sel Syaraf…………………………………….………….………...…...……4
2.4
Susunan sel Syaraf…………….…………………………………………………………….…5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………….……….……………………………………………9
3.2 Saran-Saran………………….……………………..…………………………………………9
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………...…………………………….…..10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Di dalam tubuh kita terdapat berbagai macam
sistem. Agar semua sistem yang terdapat pada tubuh kita berjalan dengan baik,
maka diperlukan adanya koordinasi. Tubuh kita dikoordinasikan oleh sistem Syaraf
dan hormon. Sedangkan, organisasi tubuh manusia yang paling mengaggumkan adalah
sistem Syaraf. Sistem Syaraf dapat berkembang lebih pesat dibandingkan sistem
lainnya. Sistem Syaraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls Syaraf
ke susunan Syaraf pusat, pemrosesan impuls Syaraf, dan perintah untuk
memberi tanggapan rangsangan. Sistem Syaraf tersusun oleh berjuta-juta sel
Syaraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsang atau tanggapan. Setiap neuron terdiri atas badan sel Syaraf,
cabang dendrit dan cabang akson. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel Syaraf
dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu sel Syaraf sensorik, sel Syaraf motorik, dan
sel Syaraf intermediate.
Sistem Syaraf terbagi menjadi dua berdasarkan
cara kerjanya, yaitu sistem Syaraf sadar dan sistem Syaraf tak sadar. Sistem Syaraf
sadar merupakan sistem Syaraf yang mengatur kegiatan tubuh yang disadari
seperti: berbicara, membaca, bergerak, berpikir, melihat, dan lain-lain.
Sedangkan, sistem Syaraf tak sadar (otonom) berfungsi mengatur kerja organ
tubuh yang tidak disadari.
1.2
Rumusan masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1)
Apakah yang disebut sistem
Syaraf?
2)
Bagaimanakah struktur
sel Syaraf?
3)
Sebutkan macam-macam
sel Syaraf?
4)
Sebutkan susunan sel Syaraf?
1.3
Tujuan permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)
Memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah Ilmu Faal Olahraga.
2)
Sebagai bentuk
pengetahuan mengenai sistem Syaraf.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Sistem Syaraf merupakan sistem koordinasi
(pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls Syaraf ke susunan Syaraf pusat,
pemrosesan impuls Syaraf, dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Sistem Syaraf tersusun oleh berjuta-juta sel Syaraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem Syaraf sadar dan sistem Syaraf tak sadar.
Dalam kegiatannya, Syaraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok
sel Syaraf dan sel lainnya yang berfungsi untuk menerima rangsang, biasanya
berupa alat indra. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan
tanggapan/respon terhadap rangsangan, contohnya otot dan kelenjar. Jaringan Syaraf
tersusun atas sel-sel Syaraf atau neuron yang berfungsi mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sistem Syaraf berfungsi sebagai alat
komunikasi dengan lingkungan di luar tubuh, sebagai alat pengatur dan
pengendali alat-alat tubuh, dan sebagai pusat kesadaran, dan kemauan.
2.2
Struktur sel Syaraf
Sistem Syaraf terdiri dari jutaan sel Syaraf
atau yang disebut neuron. Fungsi neuron adalah mengirimkan pesan (impuls)
yang berupa rangsang atau tanggapan. Setiap neuron terdiri atas badan sel Syaraf,
cabang dendrit dan cabang akson. cabang-cabang inilah yang menghubungkan
tiap-tiap neuron sehingga membentuk jaringan Syaraf.
A)
Badan sel
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel
yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Sitoplasma berupa cairan
yang berfungsi sebagai makanan sel, sedangkan inti sel berfungsi mengatur
kegiatan hidup sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut Syaraf, yaitu
dendrit dan akson (neurit).
B)
Dendrit
Setiap neuron memiliki minimal satu dendrit
yang berupa serabut-serabut halus yang keluar dari badan sel. Dendrit berfungsi
menerima dan mengirimkan impuls ke badan sel Syaraf.
C)
Akson (neurit)
Setiap neuron hanya memiliki satu akson yang merupakan
serabut panjang yang berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke manuju
dendrit pada neuron selanjutnya. Akson memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a)
Neurofibril adalah berupa benang-benang halus untuk menghantarkan
impuls.
b)
Selubung mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
c)
Nodus ranvier (celah dendrit) adalah bagian dari akson yang tidak
terbungkus selubung mielin yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls pada
selubung mielin.
d)
Ujung akson adalah berfungsi menerima rangsang (impuls).
2.3
Macam-macam sel Syaraf
Berdasarkan
struktur dan fungsinya, sel Syaraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1)
Sel Syaraf sensorik (sel Syaraf indra)
Sel Syaraf sensorik adalah serabut/sel Syaraf
yang membawa rangsang (impuls) dari pancaindra ke otak dan sumsum tulang
belakang. Ujung akson dari Syaraf sensorik berhubungan dengan Syaraf asosiasi
(intermediet).
2)
Sel Syaraf motorik (sel Syaraf mekanis)
Sel Syaraf motorik adalah serabut/sel Syaraf
yang membawa rangsang (impuls) dari otak dan sumsum tulang belakang ke kelenjar
dan otot sehingga akan dihasilkan suatu tanggapan (respon) tubuh terhadap
rangsangan. Badan sel Syaraf motorik berada di sistem Syaraf pusat. Dendritnya
sangat pendek berhubungan dengan akson Syaraf asosiasi, sedangkan aksonnya
dapat sangat panjang.
3)
Sel Syaraf intermediate (sel Syaraf asosiasi)
Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem Syaraf
pusat yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung antara sel Syaraf
motorik dan sel Syaraf sensorik ataupun berhubungan dengan sel Syaraf lainnya
yang ada di dalam sistem Syaraf pusat. Sel Syaraf intermediete menerima impuls
dari reseptor sensorik atau sel Syaraf asosiasi lainnya.
Pada sistem Syaraf ada bagian-bagian yang
disebut :
a)
Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra.
b)
Efektor : alat untuk menanggapi (respon) rangsang berupa otot dan
kelenjar.
2.4
Susunan sistem Syaraf
Berdasarkan cara
kerjanya, susunan sistem Syaraf dibagi menjadi 2 bagian, yaitu susunan sistem Syaraf
sadar dan susunan sistem Syaraf tak sadar.
A)
Susunan sistem Syaraf sadar
Susunan sistem Syaraf sadar merupakan susunan
Syaraf yang mengatur kegiatan tubuh sesuai dengan kemauan kita. Susunan Syaraf sadar
terdiri atas Syaraf pusat dan Syaraf tepi.
1)
Susunan sistem Syaraf pusat/sentral
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan
oleh sistem Syaraf pusat. Syaraf pusat bertugas mengolah rangsangan lalu
memberikan respon terhadap impuls yang disampaikan urat Syaraf. Sistem Syaraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh
selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges
tersusun atas tiga lapisan. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut :
·
Durameter; merupakan lapisan paling luar yang berupa membran tebal
fibrosa yang melekat pada tulang dan tengkorak.
·
Araknoid; Lapisan ini disebut demikian karena bentuknya seperti
sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan
limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah
sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
·
Piameter; Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat
dengan permukaan otak. Lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi
serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
a)
Otak
Secara garis besar Otak
manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak
belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada
fase embrio. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut :
Ø Otak Besar
Otak besar mengisi penuh bagian depan dari
rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan besar yaitu belahan kiri dan
belahan kanan, Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu
belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur
tubuh bagian kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan
lapisan dalam yang berisi serabut Syaraf yaitu dendrit dan akson (neurit). Otak
besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian
pelipis), lobus oksipitalis (bagian
belakang kepala).
Otak besar merupakan Syaraf pusat yang utama
karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh, yaitu kecerdasan,
keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal,
pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan
oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus
frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir.
Lobus temporalis (daerah pelipis), dan lobus parietalis (bagian ubun-ubun), mengendalikan kemampuan
berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala (lobus oksipitalis) merupakan pusat penglihatan dan
memori tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat
berbicara juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah
pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.
Ø Otak tengah
Otak tengah manusia
berukuran cukup kecil, dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah tedrbagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
a.
Otak tengah bagian depan, berfungsi mengatur impuls sensorik.
b.
Otak tengah bagian bawah, berfungsi mengatur homeostatis suhu, selera
makanan, metabolism lemak dan karbohidrat, tekanan darah, serta tidur.
c.
Otak tengah bagian atas, berfungsi dalam refleksi mata.
Ø Otak belakang
Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri
atas dua belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri
atas tiga bagian utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini
membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus
kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks
otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang,
terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka. Sumsum lanjutan (medula oblongata)
terletak di depan otak kecil dan di bawah otak besar. Sumsum lanjutan (medula
oblongata) membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai konduktor (pengantar)
dari otak ke otak serta sebagai pusat gerak refleks fisiologis, misalnya
pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan,
gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
b)
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak di dalam
rongga ruas-ruas tulang belakang, yaitu lanjutan dari medula oblongata
memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai
pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak,
dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung
terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang
belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian
dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit
dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu
berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut
disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju
ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap
dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
2)
Susunan sistem Syaraf tepi
Sistem Syaraf tepi terdiri dari sistem Syaraf
sadar dan sistem Syaraf tak sadar (sistem Syaraf otonom). Sistem Syaraf
sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan Syaraf
otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut
jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem Syaraf tepi
(Sistem Syaraf Perifer) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa
impuls Syaraf menuju ke dan dari sistem Syaraf pusat. Susunan Syaraf tepi terdiri
atas 12 pasang urat Syaraf otak (cranial) dan 31 urat Syaraf sumsum tulang
belakang (Syaraf spinal).
B)
Susunan sistem Syaraf tak sadar (Syaraf otonom)
Syaraf
otonom berfungsi mengatur kerja organ tubuh yang tidak disadari. Sistem Syaraf ini
disusun oleh serabut Syaraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa
jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat Syaraf
yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat Syaraf pra ganglion dan yang
berada pada ujung ganglion disebut urat Syaraf post ganglion. Sistem Syaraf otonom dapat dibagi atas sistem
Syaraf simpatik dan sistem Syaraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara
sistem Syaraf simpatik dan sistem Syaraf parasimpatik terletak pada posisi
ganglion. Syaraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra
ganglion pendek, sedangkan Syaraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem Syaraf simpatik dan
parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Untuk lebih jelasnya mengenai
fungsi Syaraf otonom baik sistem Syaraf parasimpatik maupun sistem Syaraf simpatik
dapat dilihat pada tabel berikut.
Fungsi Syaraf Otonom
Sistem Syaraf Parasimpatik
|
Sistem Syaraf Simpatik
|
-Mengecilkan pupil
-Menstimulasi aliran ludah
-Memperlambat denyut jantung
-Membesarkan bronkus
-Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
-Mengerutkan kantung kemih
|
-Memperbesar pupil
-Menghambat aliran ludah
-Mempercepat denyut jantung
-Mmengecilkan bronkus
-Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
-Menghambat kontraksi kandung kemih
-Memperlebar pembuluh darah
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem Syaraf
adalah pengaturan tubuh yang berupa
penghantaran impuls Syaraf ke susunan Syaraf pusat, pemrosesan impuls Syaraf,
dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Sistem Syaraf terdiri
dari jutaan neuron yang terbagi menjadi badan sel Syaraf, cabang dendrit dan
cabang akson. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel Syaraf dibagi menjadi sel
Syaraf sensorik, sel Syaraf motorik, dan sel Syaraf intermediate. Sistem Syaraf
terbagi menjadi dua, yaitu sistem Syaraf sadar, dan sistem Syaraf tak sadar.
3.2
Saran
Setiap gerakan
tubuh dikendalikan oleh sistem Syaraf yang bertujuan dapat bekerja dengan
serasi dan sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, kita harus menjaga
kesehatan sistem Syaraf yang ada pada tubuh kita, agar tidak terjadi gangguan
pada Syaraf kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Kastanto,
Sri, Dkk. 2005. BIOLOGI. Solo: CV
Teguh Karya
Syaifuddin.
2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
0 komentar: