Friday 24 March 2017

MAKALAH ILMU FAAL OLAHRAGA - SISTEM SYARAF

MAKALAH
ILMU FAAL OLAHRAGA
SISTEM SYARAF







Oleh Kelompok III Kelas D
Muhammad Irkhamni
Muhammad Sahlan
Novan Khoirul J
Patrianus Djogo
Septian Dwi P
Shouki Nurfarid A. H
Sigit Hendi K

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG

2011



KATA PENGANTAR

            Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
            Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
            Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Faal Olahraga Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Sistem Syaraf.
            Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·         Bapak Boby ardianzah yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Ilmu Faal Olahraga.
·         Rekan – Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.


                                                                                                         Malang, 25 April 2011
                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

DAFTAR ISI


Kata Pengantar…….…………………………………………………………..……………...……i
Daftar Isi……….……………………………………………………….........................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang…………………………….………………….………….…………...………1
1.2    Rumusan Masalah………………………….…………….……………………………...……1
1.3    Tujuan Permasalahan…………………………………..…………………..…………………1

BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengertian………………………………………………………………….………....………3
2.2    Struktur sel Syaraf……………………………………….………………………..……………3
2.3     Macam-macam sel Syaraf…………………………………….………….………...…...……4
2.4     Susunan sel Syaraf…………….…………………………………………………………….…5

BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan…………………………….……….……………………………………………9
3.2    Saran-Saran………………….……………………..…………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………...…………………………….…..10




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar belakang
Di dalam tubuh kita terdapat berbagai macam sistem. Agar semua sistem yang terdapat pada tubuh kita berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya koordinasi. Tubuh kita dikoordinasikan oleh sistem Syaraf dan hormon. Sedangkan, organisasi tubuh manusia yang paling mengaggumkan adalah sistem Syaraf. Sistem Syaraf dapat berkembang lebih pesat dibandingkan sistem lainnya. Sistem Syaraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls Syaraf ke susunan Syaraf pusat, pemrosesan impuls Syaraf, dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Sistem Syaraf tersusun oleh berjuta-juta sel Syaraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Setiap neuron terdiri atas badan sel Syaraf, cabang dendrit dan cabang akson. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel Syaraf dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu sel Syaraf sensorik, sel Syaraf motorik, dan sel Syaraf intermediate.
Sistem Syaraf terbagi menjadi dua berdasarkan cara kerjanya, yaitu sistem Syaraf sadar dan sistem Syaraf tak sadar. Sistem Syaraf sadar merupakan sistem Syaraf yang mengatur kegiatan tubuh yang disadari seperti: berbicara, membaca, bergerak, berpikir, melihat, dan lain-lain. Sedangkan, sistem Syaraf tak sadar (otonom) berfungsi mengatur kerja organ tubuh yang tidak disadari.
1.2              Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)                  Apakah yang disebut sistem Syaraf?
2)                  Bagaimanakah struktur sel Syaraf?
3)                  Sebutkan macam-macam sel Syaraf?
4)                  Sebutkan susunan sel Syaraf?
1.3              Tujuan permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)                  Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Ilmu Faal Olahraga.
2)                  Sebagai bentuk pengetahuan mengenai sistem Syaraf.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pengertian
Sistem Syaraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls Syaraf ke susunan Syaraf pusat, pemrosesan impuls Syaraf, dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Sistem Syaraf tersusun oleh berjuta-juta sel Syaraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem Syaraf sadar dan sistem Syaraf tak sadar. Dalam kegiatannya, Syaraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel Syaraf dan sel lainnya yang berfungsi untuk menerima rangsang, biasanya berupa alat indra. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan/respon terhadap rangsangan, contohnya otot dan kelenjar. Jaringan Syaraf tersusun atas sel-sel Syaraf atau neuron yang berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sistem Syaraf berfungsi sebagai alat komunikasi dengan lingkungan di luar tubuh, sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, dan sebagai pusat kesadaran, dan kemauan.
2.2              Struktur sel Syaraf
Sistem Syaraf terdiri dari jutaan sel Syaraf atau yang disebut neuron. Fungsi neuron adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Setiap neuron terdiri atas badan sel Syaraf, cabang dendrit dan cabang akson. cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap neuron sehingga membentuk jaringan Syaraf.
A)                Badan sel
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Sitoplasma berupa cairan yang berfungsi sebagai makanan sel, sedangkan inti sel berfungsi mengatur kegiatan hidup sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut Syaraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
B)                Dendrit
Setiap neuron memiliki minimal satu dendrit yang berupa serabut-serabut halus yang keluar dari badan sel. Dendrit berfungsi menerima dan mengirimkan impuls ke badan sel Syaraf.
C)                Akson (neurit)
Setiap neuron hanya memiliki satu akson yang merupakan serabut panjang yang berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke manuju dendrit pada neuron selanjutnya. Akson memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a)                  Neurofibril adalah berupa benang-benang halus untuk menghantarkan impuls.
b)                  Selubung mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
c)                  Nodus ranvier (celah dendrit) adalah bagian dari akson yang tidak terbungkus selubung mielin yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls pada selubung mielin.
d)                 Ujung akson adalah berfungsi menerima rangsang (impuls).
2.3              Macam-macam sel Syaraf
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel Syaraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1)                  Sel Syaraf sensorik (sel Syaraf indra)
Sel Syaraf sensorik adalah serabut/sel Syaraf yang membawa rangsang (impuls) dari pancaindra ke otak dan sumsum tulang belakang. Ujung akson dari Syaraf sensorik berhubungan dengan Syaraf asosiasi (intermediet).

2)                  Sel Syaraf motorik (sel Syaraf mekanis)
Sel Syaraf motorik adalah serabut/sel Syaraf yang membawa rangsang (impuls) dari otak dan sumsum tulang belakang ke kelenjar dan otot sehingga akan dihasilkan suatu tanggapan (respon) tubuh terhadap rangsangan. Badan sel Syaraf motorik berada di sistem Syaraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson Syaraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

3)                  Sel Syaraf intermediate (sel Syaraf asosiasi)
Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem Syaraf pusat yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung antara sel Syaraf motorik dan sel Syaraf sensorik ataupun berhubungan dengan sel Syaraf lainnya yang ada di dalam sistem Syaraf pusat. Sel Syaraf intermediete menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel Syaraf asosiasi lainnya.

Pada sistem Syaraf ada bagian-bagian yang disebut :
a)                  Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra.
b)                  Efektor : alat untuk menanggapi (respon) rangsang berupa otot dan kelenjar.
2.4              Susunan sistem Syaraf
Berdasarkan cara kerjanya, susunan sistem Syaraf dibagi menjadi 2 bagian, yaitu susunan sistem Syaraf sadar dan susunan sistem Syaraf tak sadar.
A)                Susunan sistem Syaraf sadar
Susunan sistem Syaraf sadar merupakan susunan Syaraf yang mengatur kegiatan tubuh sesuai dengan kemauan kita. Susunan Syaraf sadar terdiri atas Syaraf pusat dan Syaraf tepi.
1)                  Susunan sistem Syaraf pusat/sentral
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem Syaraf pusat. Syaraf pusat bertugas mengolah rangsangan lalu memberikan respon terhadap impuls yang disampaikan urat Syaraf. Sistem Syaraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :
·                     Durameter; merupakan lapisan paling luar yang berupa membran tebal fibrosa yang melekat pada tulang dan tengkorak.
·                     Araknoid; Lapisan ini disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
·                     Piameter; Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
a)                  Otak
Secara garis besar Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
Ø    Otak Besar
Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan besar yaitu belahan kiri dan belahan kanan, Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut Syaraf yaitu dendrit dan akson (neurit). Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian belakang kepala).
Otak besar merupakan Syaraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh, yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan  lobus parietalis (bagian ubun-ubun),   mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala (lobus oksipitalis)  merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.
Ø    Otak tengah
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil, dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah tedrbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a.                   Otak tengah bagian depan, berfungsi mengatur impuls sensorik.
b.                  Otak tengah bagian bawah, berfungsi mengatur homeostatis suhu, selera makanan, metabolism lemak dan karbohidrat, tekanan darah, serta tidur.
c.                   Otak tengah bagian atas, berfungsi dalam refleksi mata.
Ø    Otak belakang
Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan (medula oblongata)  terletak di depan otak kecil dan di bawah otak besar. Sumsum lanjutan (medula oblongata) membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai konduktor (pengantar) dari otak ke otak serta sebagai pusat gerak refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
b)                  Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang, yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
2)                  Susunan sistem Syaraf tepi
Sistem Syaraf tepi terdiri dari sistem Syaraf sadar dan sistem Syaraf tak sadar (sistem Syaraf otonom). Sistem Syaraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan Syaraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem Syaraf tepi (Sistem Syaraf Perifer) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls Syaraf menuju ke dan dari sistem Syaraf pusat. Susunan Syaraf tepi terdiri atas 12 pasang urat Syaraf otak (cranial) dan 31 urat Syaraf sumsum tulang belakang (Syaraf spinal).
B)                Susunan sistem Syaraf tak sadar (Syaraf otonom)
Syaraf otonom berfungsi mengatur kerja organ tubuh yang tidak disadari. Sistem Syaraf ini disusun oleh serabut Syaraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat Syaraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat Syaraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat Syaraf post ganglion. Sistem Syaraf otonom dapat dibagi atas sistem Syaraf simpatik dan sistem Syaraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara sistem Syaraf simpatik dan sistem Syaraf parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Syaraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan Syaraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem Syaraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi Syaraf otonom baik sistem Syaraf parasimpatik maupun sistem Syaraf simpatik dapat dilihat pada tabel berikut.
Fungsi Syaraf Otonom
Sistem Syaraf Parasimpatik
Sistem Syaraf Simpatik
-Mengecilkan pupil
-Menstimulasi aliran ludah
-Memperlambat denyut jantung
-Membesarkan bronkus
-Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
-Mengerutkan kantung kemih
-Memperbesar pupil
-Menghambat aliran ludah
-Mempercepat denyut jantung
-Mmengecilkan bronkus
-Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
-Menghambat kontraksi kandung kemih
-Memperlebar pembuluh darah



BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Sistem Syaraf adalah pengaturan tubuh yang  berupa penghantaran impuls Syaraf ke susunan Syaraf pusat, pemrosesan impuls Syaraf, dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Sistem Syaraf terdiri dari jutaan neuron yang terbagi menjadi badan sel Syaraf, cabang dendrit dan cabang akson. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel Syaraf dibagi menjadi sel Syaraf sensorik, sel Syaraf motorik, dan sel Syaraf intermediate. Sistem Syaraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem Syaraf sadar, dan sistem Syaraf tak sadar.
3.2              Saran
Setiap gerakan tubuh dikendalikan oleh sistem Syaraf yang bertujuan dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan sistem Syaraf yang ada pada tubuh kita, agar tidak terjadi gangguan pada Syaraf kita.


DAFTAR PUSTAKA


Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kastanto, Sri, Dkk. 2005. BIOLOGI. Solo: CV Teguh Karya

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Blog Archive

Advertising