Friday 24 March 2017

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN - PENANGGULANGAN MASALAH POKOK PENDIDIKAN

MAKALAH
Pengantar Pendidikan
Penanggulangan Masalah-Masalah Pokok Pendidikan









Dosen Pembimbing:
 Drs. Atim Subekti, M.Pd, M.H.I

NAMA:
Shouki Nurfarid Alhadi
Novan Khoirul
Hendra Wiriyadi
Sinung Wahyu Aji
Septian Dwi .P
Eko Tulus .P
Lucky Erik .P
Moh. Shawi

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG

TAHUN 2010



KATA PENGANTAR

                Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
            Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
            Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG.. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Permasalahan Pendidikan.
            Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·         Bapak Atim subekti, M.Pd, M.H.I yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Pengantar Pendidikan.
·         Rekan – Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.




                                                                                                         Malang, 22 Desember 2010
                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

DAFTAR ISI


Kata Pengantar……………………………………………………………………………………..……..i
Daftar Isi……………………………………………………………………..........................................ii

BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang…………………………….………………………………………………1
I.2. Tujuan…………………………….……………………………………………………….2
I.3. Rumusan Masalah………………………….……………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Masalah Pokok Pendidikan…………………………………………………………..…………3
II.1.1         Masalah Pemerataan Pendidikan…………………………………………………..3
II.1.2    Masalah Mutu Pendidikan…………………………………………………………5
II.1.3    Masalah Efisiensi Pendidikan………………………………………………….….6
II.1.4    Masalah Relevansi Pendidikan…………………………………………………….7

II.2 Faktor berkembangnya masalah pendidikan………………………………………..…..…7
II.2.1         Perkembangan IPTEK……………………………………………………….……..8
II.2.2         Laju Pertumbuhan Penduduk……………………………………………..….……8
II.2.3         Apresiasi Masyarakat………………………………………………………………8
BAB III PENUTUP
III.1      Kesimpulan……………………………….………………………………………….....9
III.2      Saran………………………….………………………………………………...………9


DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...………..10




BAB I
PENDAHULUAN


I.1     Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Setiap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan jaman. Perkembangan jaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru didalam dunia pendidikan, yang terkadang tidak dapat diramalkan sebelumnya.
Pada dasarnya setiap pelakssanaan pendidikan akan menimbulkan dua macam dampak yang saling bertentangan. Kedua dampak tersebut adalah dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan dari pelaksanaan tersebut, dengan kata ;lain dapat disebut sebagai tujuan pendidikan. Sedangkan dampak negatif adalah segala sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan pendidikan, sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau masalah pendidikan.
Permasalahan pendidikan di Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program – program pendidikan di negara Indonesia, seperti yang diketahui dalam TAP MPR RI No. II/MPR/1993 yang menjelaskan bahwa program utama pengembangan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut:
a.       Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan
b.      Peningkatan mutu pendidikan
c.       Peningkatan relevansi pendidikan
d.      Peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan
e.       Pengembangan kebudayaan
f.       Pembinaan generasi muda
Adapun masalah–masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional yang dipandang sangat rumit dalam dunia pendidikan, yaitu:
1)      Masalah pemeratan pendidikan
2)      Masalah mutu pendidikan
3)      Masalah efisiensi pendidikan
4)      Masalah relevansi pendidikan

I.2     Tujuan
Adapun tujuan – tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah pengantar pendidikan
b.      Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia
c.       Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia
d.      Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang dihadapi didalam dunia pendidikan

I.3     Rumusan masalah
Permasalahan pendidikan adalah suatu masalah yang sangat komplek. Apabila di telah lebih jauh, maka kita akan menemukan sekumpulan hal–hal rumit yang sangat sulit untuk disiasati. Berikut adalah rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini:
1.    Bagaimana cara menanggulangi masalah pemerataan pendidikan?
2.    Bagaimana cara menanggulangi masalah mutu pendidikan?
3.    Bagaimana cara menanggulangi masalah efisiensi pendidikan?
4.    Bagaimana cara menanggulangi masalah relevansi pendidikan?
5.    Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan?






BAB II
PEMBAHASAN


II.1  Masalah pokok pendidikan
Permasalah pendidikan merupakan suatu kendala yang mengahalangi tercapainya tujuan pendidikan. Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang merupakan permalahan pendidikan di Indonesia. Adapun permasalahan pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional yang dipandang sangat rumit dalam dunia pendidikan, yaitu:
1.  Masalah pemerataan pendidikan
2.  Masalah mutu pendidikan
3.  Masalah efisiensi pendidikan
4.  Masalah relevansi pendidikan
Berikut ini adalah penjelasan dari keempat masalah pokok pendidikan diatas.

II.1.1      Masalah pemerataan pendidikan
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai wahana untuk memajukan bangsa dan kebudayaan nasional, pendidikan diharapakn dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi selurus warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan.
Permasalahn pemerataan pendidikan dapat terjadi karena kurang terorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahakan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Selain itu, masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakaukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daerah- daerah terpencil. Jadi, hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang khususnya anak usia sekolah tidak dapat ditampung di dalam sistem atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Permasalah pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan pendidikan. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini.
Adapun cara pemecahan masalah pemerataan pendidikan yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkat kan pemerataan pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Langkah-langkah tersebut ditampung melalui cara konvonsional dan cara inovatif.

Cara konvensional antara lain :
a.       Membangun gedung sekolah seperti SD inpres atau ruang belajar
b.      Menggunakan gedung sekolah untuk doble shift (sistem bergantian pagi dan sore)

Cara Inovatif antara lain :
a.       Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua dan guru)
b.      SD kecil dalam daerah terpencil
c.       Sistem guru kunjung
d.      SMP terbuka
e.       Kejar paket A dan B
f.       Belajar jarak jauh, seperti universitas terbuka

Strategi mengatasi ketidakseimbangan jumlah anak sekolah dengan kurangnya sarana dan prasarana pendidikan :
a.         Memberikan bantuan kepada sekolah, berupa penambahan lokal
b.        Memberikan ijin pengadaan jam belajar pagi dan siang
c.         Memfasilitasi pendirian sekolah – sekolah swasta
d.        Pengadaan sekolah satu atap

II.1.2   Masalah mutu pendidikan
Mutu sama halnya dengan kualitas dan bobot, jadi pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan Negara dan bangsa saat ini. Akan tetapi, mutu pendidikan akan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf yang diharapkan.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan kepada peningkatan mutu pemasukan dan kelulusan, proses pembelajaran, guru atau pendidik, sarana dan prasarana, serta anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan yang terpenting adalah peningkatan mutu proses pembelajaran. Karena, hasil belajar yang bermutu hanya mungkin tercapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal, sangat sulit diharapakan terjadinya hasil belajar yang bermutu. Jika terjadi belajar yang tidak optimal menghasilkan angak ujian yang baik, maka hampir dapat dipastikan bahwa hasil belajar tersebut adalah semu. Ini berarti pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan pendidikan. Kelancaran pemrosesan pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri oleh peserta didik, tenaga pendidikan, sarana pembelajaran, bahkan juga masyarakat sekitar. Contoh, misalnya komponen sarana pembelajaran yang lengkap, tetapi tidak didukung oleh guru-guru yang terampil maka sumbangan sarana tersebut pada pencapaian tujuan tidak aakan optimal.
Berikut ini adalah penyebab-penyebab terjadinya mutu pendidikan yang rendah:
1.      Kurangnya tenaga pendidik yang profesional
2.      Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan
3.      Gejala miss_match (guru tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya)
4.      Input siswa dengan pengetahuan dasar yang rendah atau kurang memadai
5.      Faktor ekonomi
Setiap jenis dan jenjang pendidikan memiliki kekhususan masing – masing, namun pada dasarnya pemecahan mutu pendidikan bersasarkan pada perbaikan kualitas komponen pendidikan. Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.          Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya SLTA dan PT.
b.          Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG, dan lain-lain.
c.          Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang dan menggairahkan belajar, dan melaksanakan evaluasi yang beracuan PAP.
d.         Pengembangan prasarana yang menciptakan linmgkungan yang tentram untuk belajar.
e.          Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran, dan peralatan laboratorium.
f.           Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran.
g.          Kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1.      laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan.
2.      supervisi dan monitoring pendidikan oleh pemilik dan pengawas.
3.      sistem ujian nasional atau Negara seperti ebtanas, sipenmaru atau UMPTN.
4.      akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan status suatu lembaga.

II.1.3   Masalah efisiensi pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu syitem pendidikan mendayakan sumber daya seperti waktu, tenaga, dan biaya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada saat ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan sumber  yang ada belum menghasilkan lulusan yang di harapkan.
Berikut ini adalah masalah-masalah efisiensi pendidikan:
a.       Bagaimana tenaga kependidikan di fungsikan?
b.      Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan digunakan?
c.       Bagaimana pendidikan ini diselenggarakan?
Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir atau terencana dengan baik dapat meningkatkan efisiensi pendidikan, dimana pelaksanaan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat dalam usaha penghematan sumberdaya.
II.1.4   Masalah relevansi pendidikan
Masalah relevansi pendidikan seirama dengan tugas pendidikan, yaitu menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain-lain. Jika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi semua sektor pembangunan dengan memiliki kriteria yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.


II.2  Faktor berkembangnya masalah pendidikan
Masalah pokok pendidikan akan berkembang karena adanya pendukung masalah pendidikan. Jika dianalisis lebih jauh, kita dapat menyimpulkan beberapa faktor yang mendukung berkembangnya masalah pokok pendidikan. Berikut ini faktor-faktor yang dapat menimbulkan permasalahan pokok pendidikan:
a.       Perkembangan IPTEK.
b.      Laju Pertumbuhan Penduduk.
c.       Apresiasi Masyarakat.
Berikut ini adalah penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya permasalahan pendidikan:

II.2.1      Perkembangan IPTEK.
Perkembangan IPTEK pada saat ini sangat berdampak pada pendidikan di Indonesia.  Ketidaksiapan bangsa menerima perubahan jaman, memebawa perubahan terhadap mental dan keadaan Negara ini. Sebagai Negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada tantangan dunia global yang segala sesuatunya dapat berjalan dengan bebas. Penemuan teknologi baru di dalam bidang pendidikan, menuntut Indonesia melakukan reformasi dalam bidang pendidikan. Pelaksanaan reformasi tidaklah mudah, hal ini sangat menuntut kesiapan SDM Indonesia untuk menjalankannya.

II.2.2      Laju Pertumbuhan Penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat akan berpengaruh terhadap masalah pemerataan pendidikan. Pertumbuhan penduduk ini akan berdampak pada jumlah peserta didik, dimana dengan bertambahnya jumlah peserta didik, mengakibatkan harus bertambah pula sarana dan prasarana pendidikan beserta komponen penunjang terlaksananya pendidikan. Ini membuat beban pembangunan nasional menjadi bertambah.

II.2.3      Apresiasi Masyarakat.
Akhir-akhir ini aspirasi masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat. Masyarakat mulai melihat bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tatap yang menopang, dan pendidikan memberi jaminan untuk memperolah pekerjaan yang layak, menetap, dan mampu meningkatkan taraf hidup di tangga sosial. Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, maka orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nanti anak-anaknya mempeoleh pekerjaan yang lebih baik daripada orang tuanya.





BAB III
PENUTUP


III.1    Kesimpulan
Permasalahan pendidikan merupakan suatu kendala yang menghalangi tercapainya tujuan pendidikan. Berikut ini adalah masalah-masalah pokok pendidikan di Indonesia:
1. Masalah pemerataan pendidikan
2. Masalah mutu pendidikan
3. Masalah efisiensi pendidikan
4. Masalah relevansi pendidikan
Permasalahan pendidikan akan berkembang karena adanya faktor pendukung berkembangnya permasalahan pendidikan tersebut. Berikut ini adalah faktor-faktor bekembangnya masalah pendidikan:
a.       Perkembangan IPTEK
b.      Laju Pertumbuhan Penduduk
c.       Apresiasi Masyarakat

III.2    Saran
Pendidikan memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan negara Indonesia. Sebagai warga Negara Indonesia, kita sepatutnya ikut serta membantu, mendukung, maupun mengawasi pelaksanaan pendidikan di Negara kita, supaya masalah-masalah pendidikan dapat diminimalisir dan tidak dapat berkembang menjadi masalah-masalah pendidikan yang baru.



Daftar Pustaka


                         Ardana, wayan. (Ed). 1986. Dasar-Dasar Kependidikan. Malang: UM
                       Tirtarahardja, umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

  
banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Blog Archive

Advertising