MAKALAH
Pengantar Pendidikan
Penanggulangan Masalah-Masalah Pokok
Pendidikan
Dosen Pembimbing:
Drs. Atim Subekti, M.Pd, M.H.I
NAMA:
Shouki Nurfarid
Alhadi
Novan Khoirul
Hendra Wiriyadi
Sinung Wahyu Aji
Septian Dwi .P
Eko Tulus .P
Lucky Erik .P
Moh. Shawi
JURUSAN PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN
ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
TAHUN 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun
sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang
diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju
jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG.. Pembuatan makalah ini
diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang
Permasalahan Pendidikan.
Dalam proses pendalaman materi ini,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa
terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·
Bapak Atim subekti,
M.Pd, M.H.I yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Pengantar Pendidikan.
·
Rekan – Rekan mahasiswa
yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun
sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.
Malang,
22 Desember 2010
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………………..……..i
Daftar
Isi……………………………………………………………………..........................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar
Belakang…………………………….………………………………………………1
I.2. Tujuan…………………………….……………………………………………………….2
I.3. Rumusan
Masalah………………………….……………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Masalah Pokok
Pendidikan…………………………………………………………..…………3
II.1.1
Masalah
Pemerataan Pendidikan…………………………………………………..3
II.1.2 Masalah Mutu Pendidikan…………………………………………………………5
II.1.3 Masalah Efisiensi Pendidikan………………………………………………….….6
II.1.4 Masalah Relevansi Pendidikan…………………………………………………….7
II.2 Faktor
berkembangnya masalah pendidikan………………………………………..…..…7
II.2.1
Perkembangan
IPTEK……………………………………………………….……..8
II.2.2
Laju
Pertumbuhan Penduduk……………………………………………..….……8
II.2.3
Apresiasi
Masyarakat………………………………………………………………8
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan……………………………….………………………………………….....9
III.2 Saran………………………….………………………………………………...………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...………..10
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar
belakang
Pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan
memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Setiap langkah
pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan jaman. Perkembangan jaman
selalu memunculkan tantangan-tantangan baru didalam dunia pendidikan, yang
terkadang tidak dapat diramalkan sebelumnya.
Pada
dasarnya setiap pelakssanaan pendidikan akan menimbulkan dua macam dampak yang
saling bertentangan. Kedua dampak tersebut adalah dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan dari
pelaksanaan tersebut, dengan kata ;lain dapat disebut sebagai tujuan pendidikan.
Sedangkan dampak negatif adalah segala sesuatu yang bukan merupakan harapan
dalam pelaksanaan pendidikan, sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau
masalah pendidikan.
Permasalahan
pendidikan di Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program
– program pendidikan di negara Indonesia, seperti yang diketahui dalam TAP MPR
RI No. II/MPR/1993 yang menjelaskan bahwa program utama pengembangan pendidikan
di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Perluasan
dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan
b. Peningkatan
mutu pendidikan
c. Peningkatan
relevansi pendidikan
d. Peningkatan
efisiensi dan efektivitas pendidikan
e. Pengembangan
kebudayaan
f. Pembinaan
generasi muda
Adapun masalah–masalah pokok
pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional yang dipandang sangat rumit
dalam dunia pendidikan, yaitu:
1) Masalah
pemeratan pendidikan
2) Masalah
mutu pendidikan
3) Masalah
efisiensi pendidikan
4) Masalah
relevansi pendidikan
I.2
Tujuan
Adapun
tujuan – tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
a. Memenuhi
tugas yang diberikan pada mata kuliah pengantar pendidikan
b. Sebagai
bentuk perhatian mahasiswa terhadap masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia
c. Suatu
usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia
d. Membantu
dalam membahas dan menanggulangi masalah yang dihadapi didalam dunia pendidikan
I.3
Rumusan
masalah
Permasalahan
pendidikan adalah suatu masalah yang sangat komplek. Apabila di telah lebih
jauh, maka kita akan menemukan sekumpulan hal–hal rumit yang sangat sulit untuk
disiasati. Berikut adalah rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Bagaimana
cara menanggulangi masalah pemerataan pendidikan?
2. Bagaimana
cara menanggulangi masalah mutu pendidikan?
3. Bagaimana
cara menanggulangi masalah efisiensi pendidikan?
4. Bagaimana
cara menanggulangi masalah relevansi pendidikan?
5. Sebutkan
dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Masalah
pokok pendidikan
Permasalah pendidikan merupakan
suatu kendala yang mengahalangi tercapainya tujuan pendidikan. Pada bab ini
akan dibahas beberapa hal yang merupakan permalahan pendidikan di Indonesia.
Adapun permasalahan pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional
yang dipandang sangat rumit dalam dunia pendidikan, yaitu:
1. Masalah
pemerataan pendidikan
2. Masalah
mutu pendidikan
3. Masalah
efisiensi pendidikan
4. Masalah
relevansi pendidikan
Berikut ini adalah penjelasan dari
keempat masalah pokok pendidikan diatas.
II.1.1
Masalah
pemerataan pendidikan
Dalam
melaksanakan fungsinya sebagai wahana untuk memajukan bangsa dan kebudayaan
nasional, pendidikan diharapakn dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi selurus warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan.
Permasalahn
pemerataan pendidikan dapat terjadi karena kurang terorganisirnya koordinasi
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahakan hingga daerah
terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Selain itu, masalah pemerataan pendidikan
juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan
proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang
dilakaukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daerah- daerah
terpencil. Jadi, hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang
khususnya anak usia sekolah tidak dapat ditampung di dalam sistem atau lembaga
pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Permasalah
pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan fasilitas dan
sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan pendidikan.
Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya
dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat
mempermainkan program yang dijalankan ini.
Adapun
cara pemecahan masalah pemerataan pendidikan yang telah dan sedang dilakukan
oleh pemerintah untuk meningkat kan pemerataan pendidikan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Langkah-langkah tersebut ditampung melalui cara
konvonsional dan cara inovatif.
Cara
konvensional antara lain :
a. Membangun
gedung sekolah seperti SD inpres atau ruang belajar
b. Menggunakan
gedung sekolah untuk doble shift (sistem bergantian pagi dan sore)
Cara Inovatif
antara lain :
a. Sistem
pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua dan guru)
b. SD
kecil dalam daerah terpencil
c. Sistem
guru kunjung
d. SMP
terbuka
e. Kejar
paket A dan B
f. Belajar
jarak jauh, seperti universitas terbuka
Strategi
mengatasi ketidakseimbangan jumlah anak sekolah dengan kurangnya sarana dan
prasarana pendidikan :
a.
Memberikan bantuan
kepada sekolah, berupa penambahan lokal
b.
Memberikan ijin
pengadaan jam belajar pagi dan siang
c.
Memfasilitasi pendirian
sekolah – sekolah swasta
d.
Pengadaan sekolah satu
atap
II.1.2 Masalah mutu pendidikan
Mutu
sama halnya dengan kualitas dan bobot, jadi pendidikan yang bermutu yaitu
pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan
kebutuhan Negara dan bangsa saat ini. Akan tetapi, mutu pendidikan akan
dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf yang diharapkan.
Peningkatan
mutu pendidikan diarahkan kepada peningkatan mutu pemasukan dan kelulusan,
proses pembelajaran, guru atau pendidik, sarana dan prasarana, serta anggaran
yang digunakan untuk menjalankan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan yang
terpenting adalah peningkatan mutu proses pembelajaran. Karena, hasil belajar
yang bermutu hanya mungkin tercapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika
proses belajar tidak optimal, sangat sulit diharapakan terjadinya hasil belajar
yang bermutu. Jika terjadi belajar yang tidak optimal menghasilkan angak ujian
yang baik, maka hampir dapat dipastikan bahwa hasil belajar tersebut adalah
semu. Ini berarti pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada
masalah pemrosesan pendidikan. Kelancaran pemrosesan pendidikan ditunjang oleh
komponen pendidikan yang terdiri oleh peserta didik, tenaga pendidikan, sarana
pembelajaran, bahkan juga masyarakat sekitar. Contoh, misalnya komponen sarana
pembelajaran yang lengkap, tetapi tidak didukung oleh guru-guru yang terampil
maka sumbangan sarana tersebut pada pencapaian tujuan tidak aakan optimal.
Berikut
ini adalah penyebab-penyebab terjadinya mutu pendidikan yang rendah:
1. Kurangnya
tenaga pendidik yang profesional
2. Kurang
memadainya sarana dan prasarana pendidikan
3. Gejala
miss_match (guru tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya)
4. Input
siswa dengan pengetahuan dasar yang rendah atau kurang memadai
5. Faktor
ekonomi
Setiap
jenis dan jenjang pendidikan memiliki kekhususan masing – masing, namun pada
dasarnya pemecahan mutu pendidikan bersasarkan pada perbaikan kualitas komponen
pendidikan. Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi
hal-hal sebagai berikut :
a.
Seleksi yang lebih
rasional terhadap masukan mentah, khususnya SLTA dan PT.
b.
Pengembangan kemampuan
tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan, penataran,
seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG, dan lain-lain.
c.
Penyempurnaan kurikulum,
misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal,
metode yang menantang dan menggairahkan belajar, dan melaksanakan evaluasi yang
beracuan PAP.
d.
Pengembangan prasarana
yang menciptakan linmgkungan yang tentram untuk belajar.
e.
Penyempurnaan sarana
belajar seperti buku paket, media pembelajaran, dan peralatan laboratorium.
f.
Peningkatan
administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran.
g.
Kegiatan pengendalian
mutu yang berupa kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. laporan
penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan.
2. supervisi
dan monitoring pendidikan oleh pemilik dan pengawas.
3. sistem
ujian nasional atau Negara seperti ebtanas, sipenmaru atau UMPTN.
4. akreditasi
terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan status suatu lembaga.
II.1.3 Masalah efisiensi pendidikan
Masalah
efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu syitem pendidikan mendayakan
sumber daya seperti waktu, tenaga, dan biaya yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pada saat ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari
efisien, dimana pemanfaatan sumber yang
ada belum menghasilkan lulusan yang di harapkan.
Berikut ini
adalah masalah-masalah efisiensi pendidikan:
a. Bagaimana
tenaga kependidikan di fungsikan?
b. Bagaimana
sarana dan prasarana pendidikan digunakan?
c. Bagaimana
pendidikan ini diselenggarakan?
Pelaksanaan pendidikan yang lebih
terorganisir atau terencana dengan baik dapat meningkatkan efisiensi
pendidikan, dimana pelaksanaan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat
dalam usaha penghematan sumberdaya.
II.1.4 Masalah relevansi pendidikan
Masalah
relevansi pendidikan seirama dengan tugas pendidikan, yaitu menyiapkan sumber daya
manusia untuk pembangunan. Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem
pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Luaran
pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan seperti sektor
produksi, sektor jasa, dan lain-lain. Jika sistem pendidikan menghasilkan luaran
yang dapat mengisi semua sektor pembangunan dengan memiliki kriteria yang
dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.
II.2
Faktor
berkembangnya masalah pendidikan
Masalah
pokok pendidikan akan berkembang karena adanya pendukung masalah pendidikan.
Jika dianalisis lebih jauh, kita dapat menyimpulkan beberapa faktor yang
mendukung berkembangnya masalah pokok pendidikan. Berikut ini faktor-faktor
yang dapat menimbulkan permasalahan pokok pendidikan:
a. Perkembangan
IPTEK.
b. Laju
Pertumbuhan Penduduk.
c. Apresiasi
Masyarakat.
Berikut ini adalah penjelasan dari
faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya permasalahan pendidikan:
II.2.1
Perkembangan
IPTEK.
Perkembangan
IPTEK pada saat ini sangat berdampak pada pendidikan di Indonesia. Ketidaksiapan bangsa menerima perubahan jaman,
memebawa perubahan terhadap mental dan keadaan Negara ini. Sebagai Negara
berkembang, Indonesia dihadapkan pada tantangan dunia global yang segala
sesuatunya dapat berjalan dengan bebas. Penemuan teknologi baru di dalam bidang
pendidikan, menuntut Indonesia melakukan reformasi dalam bidang pendidikan.
Pelaksanaan reformasi tidaklah mudah, hal ini sangat menuntut kesiapan SDM
Indonesia untuk menjalankannya.
II.2.2
Laju
Pertumbuhan Penduduk.
Laju
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat akan berpengaruh terhadap masalah
pemerataan pendidikan. Pertumbuhan penduduk ini akan berdampak pada jumlah
peserta didik, dimana dengan bertambahnya jumlah peserta didik, mengakibatkan
harus bertambah pula sarana dan prasarana pendidikan beserta komponen penunjang
terlaksananya pendidikan. Ini membuat beban pembangunan nasional menjadi
bertambah.
II.2.3
Apresiasi
Masyarakat.
Akhir-akhir
ini aspirasi masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat. Masyarakat mulai
melihat bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan
tatap yang menopang, dan pendidikan memberi jaminan untuk memperolah pekerjaan
yang layak, menetap, dan mampu meningkatkan taraf hidup di tangga sosial.
Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, maka
orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nanti anak-anaknya mempeoleh
pekerjaan yang lebih baik daripada orang tuanya.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Permasalahan
pendidikan merupakan suatu kendala yang menghalangi tercapainya tujuan
pendidikan. Berikut ini adalah masalah-masalah pokok pendidikan di Indonesia:
1.
Masalah pemerataan pendidikan
2.
Masalah mutu pendidikan
3.
Masalah efisiensi pendidikan
4.
Masalah relevansi pendidikan
Permasalahan
pendidikan akan berkembang karena adanya faktor pendukung berkembangnya
permasalahan pendidikan tersebut. Berikut ini adalah faktor-faktor bekembangnya
masalah pendidikan:
a. Perkembangan
IPTEK
b. Laju
Pertumbuhan Penduduk
c. Apresiasi
Masyarakat
III.2
Saran
Pendidikan
memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan negara Indonesia.
Sebagai warga Negara Indonesia, kita sepatutnya ikut serta membantu, mendukung,
maupun mengawasi pelaksanaan pendidikan di Negara kita, supaya masalah-masalah
pendidikan dapat diminimalisir dan tidak dapat berkembang menjadi
masalah-masalah pendidikan yang baru.
Daftar
Pustaka
Ardana, wayan. (Ed). 1986. Dasar-Dasar
Kependidikan. Malang: UM
Tirtarahardja, umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Tirtarahardja, umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
0 komentar: