Friday 10 November 2017

Menciptakan Jajanan Sehat di Sekolah tanpa Bumbu Hoax

Sub Judul        : Anti Hoax Sang Pendidik
Karya              : Shouki Nurfarid Al Hadi
#antihoax #marimas #pgrijateng
Sekolah adalah salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar dan mengajar. Dengan berdirinya sekolah, para pendidik dapat membantu anak didiknya untuk menimba ilmu pengetahuan hingga mengasah keterampilan. Selain itu, para pendidik juga dapat berusaha menumbuhkan karakter anak didik agar memiliki akhlak yang mulia. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai generasi emas yang berakhlak mulia serta dapat bersaing dalam dunia global, seperti cita-cita bangsa yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dengan usia yang masih dini, anak didik membutuhkan pengalaman belajar yang relatif tinggi untuk modal di masa depan. Salah satu pembelajaran akhlak yang terpenting untuk masa depan adalah memiliki perilaku jujur. Para pendidik mengajarkan anak didik untuk berperilaku jujur dan tidak melakukan kebohongan dengan berbagai cara pembelajaran, seperti menyisipkan karakter jujur dalam kegiatan belajar, melakukan bimbingan secara khusus dan umum, maupun kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan. Lingkungan sekolah juga harus menjadi pelopor kejujuran, seperti slogan pada “kantin kejujuran” hingga himbauan yang menghiasi mading dan dinding di taman. Namun, upaya mengajarkan anak didik agar berperilaku jujur melalui berbagai usaha tersebut seperti diperangi dari luar, yaitu dengan banyaknya berita hoax yang menyebar melalui media massa, media online, media sosial maupun pesan elektronik. Kata “hoax” berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti “berita palsu atau berita bohong”. Sedangkan menurut Wikipedia, hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa hoax seperti virus yang dapat masuk ke dalam otak manusia dan mampu merusak pola pikir manusia, serta mengontrol manusia untuk menyebarkan pemahaman yang salah kepada orang lain.
Kejadian hoax pernah meresahkan para pendidik. Tepatnya, ketika banyak informasi yang beredar melalui pesan elektronik tentang “Wabah Pengerasan Otak, Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang melalui Minuman yang Mengandung Aspartam”. Informasi tersebut sangat wajar jika membuat para pendidik kaget, karena di dalam informasi terdapat nama-nama produk minuman yang mengandung aspartam. Dari nama-nama produk minuman tersebut, beberapa minuman sering sekali diminum oleh anak didik bahkan juga para pendidik. Apalagi, di dalam informasi tertulis nama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai pengirim informasi. Sehingga, informasi tersebut sempat menjadi perbincangan panas dalam lingkungan sekolah dan membuat para pendidik galau anatara percaya atau tidak.
Ketika mendapatkan informasi seperti di atas, yang perlu dilakukan pertama kali adalah jangan mempercayai dan jangan menyebarkan informasi tersebut sebelum mengetahui kejelasan dan kebenarannya. Sebab, informasi tersebut hanya tersebar melalui pesan elektronik dan media sosial dan bukan dari situs resmi. Bisa jadi informasi tersebut adalah hoax yang mengandung sensasi dan fitnah yang keji. Maka, perlu kehati-hatian dalam menyikapi informasi seperti itu.
Setelah melakukan sikap menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah mengenali isi informasi tersebut. Informasi tersebut berisi himbauan yang menyudutkan nama-nama produk minuman agar jangan mengkonsumsinya. Padahal, minuman-minuman tersebut telah memiliki ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain himbauan, informasi tersebut cenderung bersifat provokatif, karena ada anggapan bahwa telah terjadi wabah pengerasan otak, diabetes dan pengerasan sumsum tulang belakang melalui aspartam yang terdapat dalam produk minuman. Disisi lain, kasus ini telah menimbulkan pertanyaan dari konsumen terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah memberikan ijin edar terhadap produk-produk minuman yang di dalam informasi tersebut dianggap sebagai penyebab beberapa penyakit.
Untuk dapat membongkar status informasi yang mengandung himbauan seperti informasi tersebut adalah dengan mencari klarifikasi. Mencari klarifikasi sangat efektif dalam membantah hoax yang berisi informasi himbauan. Pada kasus informasi tentang “Wabah Pengerasan Otak, Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang melalui Minuman yang Mengandung Aspartam” yang diduga diinformasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dapat dilakukan pencarian klarifikasi langsung kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), baik secara langsung atau melalui website resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pada website resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yaitu www.idionline.org, telah terdapat bantahan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak pernah mengeluarkan pernyataan melalui lisan atau pesan tentang bahaya aspartam seperti yang tersebar pada informasi di atas. Akan tetapi, timbul pertanyaan lain tentang kebenaran bahaya aspartam. Untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, lembaga yang tepat untuk dimintai klarifikasinya adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertugas mengawasi dan memberikan ijin peredaran obat dan makanan. Dalam situs resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu www.pom.go.id, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan penjelasan bahwa aspartam dikategorikan aman dan dapat digunakan untuk berbagai jenis makanan dan minuman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menyatakan bahwa batas maksimum penggunaan aspartam dalam makanan dan minuman diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Setelah mendapatkan klarifikasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dapat diambil kesimpulan bahwa informasi tentang “Wabah Pengerasan Otak, Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang melalui Minuman yang Mengandung Aspartam” adalah hoax yang mengandung fitnahan.
Semua kejadian dapat diambil hikmah di dalamnya. Hikmah dari kejadian informasi hoax adalah menjadikan manusia lebih berhati-hati mempercayai berita atau informasi. Selain itu, informasi hoax tentang produk minuman tersebut memberikan pelajaran kepada sekolah-sekolah untuk mengevaluasi jajanan yang dijual pada kantin sekolah. Evaluasi jajanan yang dijual pada kantin sekolah memiliki tujuan untuk melindungi anak didik dari jajanan yang tidak sehat dan berbahaya. Oleh sebab itu, perlu ada peran dari kepala sekolah untuk menghimbau pedagang kantin agar menjual jajanan yang sehat. Selain itu, kepala sekolah juga dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan pembinaan mengenai jajanan yang sehat kepada para pendidik, anak didik, pedagang kantin maupun pedagang keliling di sekitar sekolah. Selain itu, Dinas Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat langsung melaksanakan operasi uji laboratorium terhadap jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Seperti yang pernah dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta yang melaksanakan kegiatan operasional laboratorium keliling di wilayah Kabupaten Bantul pada tanggal 24 April 2016. Dalam situs www.pom.go.id, Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta mendatangi satu persatu pedagang yang ada di halaman sekolah untuk memberikan pembinaan secara langsung mengenai pentingnya menjaga kebersihan peralatan, pemajangan dan penyajian makanan. Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta juga memberikan himbauan kepada pedagang untuk tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya seperti boraks, pewarna tekstil dan formalin dalam pengolahan jajanan. Dalam pembinaan tersebut, petugas masih menemukan pedagang roti yang membungkus roti dengan menggunakan kertas majalah, dan pedagang yang berjualan minuman serbuk tanpa label. Selain menjelaskan kepada pedagang, petugas juga menjelaskan hal-hal penting kepada siswa yang mengikuti kegiatan tersebut, seperti cara mengecek izin edar serta tanggal kadaluwarsa jajanan olahan. Petugas juga menekankan tentang penggunaan minyak goreng yang baik serta pembuatan es dengan air matang, mengingat bahan makanan tersebut sering digunakan dalam pengolahan dan penyajian jajanan anak sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melindungi anak bangsa dari jajanan yang tidak sehat dan dapat membantu mencegah terjadinya hoax pada produk yang telah mendapatkan ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dengan menyediakan jajanan yang sehat di kantin sekolah, diharapkan dapat membentuk generasi yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia tanpa dapat dipengaruhi hoax. Sebab, beredarnya hoax mengandung dampak negatif bagi masyarakat dan anak didik. Semakin banyak tersebarnya hoax pada suatu bangsa, menandakan bahwa mudahnya mempengaruhi bangsa itu. Hoax juga dapat mengikis nilai moral penerus bangsa hingga dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh sebab itu, dalam situs resmi Komisi Kepolisian Nasional yaitu kompolnas.go.id, pembuat dan penyebar hoax bisa terancam Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang-Undang ITE. Di dalam pasal itu disebutkan “Setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana maksimal enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar”. Selain hukum negara, agama apapun sepakat bahwa membuat dan menyebarkan hoax adalah perbuatan tercela dan berdosa. Dalam lingkungan sekolah, kegiatan keagamaan yang dibimbing para pendidik dapat mencegah anak didik untuk tidak menjadi pembuat dan penyebar hoax. Seperti yang dilakukan SMP Darussalam Baureno Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur yang memiliki kegiatan jum’at qalbu setiap hari jum’at, yaitu kegiatan ceramah agama Islam yang dilakukan anak didik kepada anak didik lainnya. Melalui ceramah yang dirancang dengan tema anti hoax, dapat membantu anak didik untuk berpikir dan memahami tentang hoax. Dengan begitu, diharapkan anak didik memiliki pemahaman dan mental anti hoax.

Informasi hoax tidak dapat dihilangkan tetapi dapat dicegah. Pencegahan hoax dapat dimulai dari diri sendiri sebagai pelopor anti hoax. Dalam lingkungan sekolah, pencegahan hoax dapat dilakukan dengan memberikan keadaan sekolah yang kondusif dalam mencapai kejujuran dan mencegah kebohongan. Seperti halnya kantin sekolah yang menjual jajanan sehat tanpa bumbu-bumbu hoax.

Thursday 9 November 2017

Hati-hati! Membuat dan Menyebarkan Hoax itu Dosa

Sub Judul : Anti Hoax Sang Pendidik
Karya : Shouki Nurfarid A.H
#antihoax #marimas #pgrijateng
Fenomena berita palsu bukanlah hal yang baru dalam kehidupan ini. Dalam sejarah, sudah ribuan tahun yang lalu berita palsu atau berita bohong telah meracuni kehidupan manusia. Seperti kisah Nabi Yusuf alaihissalam, yaitu ketika saudara-saudara Nabi Yusuf alaihissalam yang lebih besar memasukkan Nabi Yusuf alaihissalam ke dalam sumur agar ditemukan khafilah dan dijual sebagai budak. Perbuatan saudara-saudara Nabi Yusuf alaihissalam tersebut disebabkan karena kedengkiannya terhadap Nabi Yusuf alaihissalam yang dianugerahi kenikmatan. Kemudian, saudara-saudara Nabi Yusuf alaihissalam membuat berita bohong kepada ayahnya Nabi Ya’qub alaihissalam bahwa Nabi Yusuf alaihissalam dimakan serigala. Dari kisah tersebut, berita bohong pada zaman dahulu menyebar dari satu orang atau kelompok ke orang atau kelompok lain. Sedangkan, berita bohong pada zaman ini sangat mudah menyebar seiring dengan kemajuan teknologi. Hanya dengan satu klik saja, setiap orang bisa menyebarkan berita bohong kepada pembaca yang jumlahnya tak terhingga. Tujuan membuat atau menyebarkan berita bohong pun sangat bervariasi, ada yang hanya mencari sensasi hingga menjadi sarana provokasi dan fitnah yang keji.

Belakangan ini, berita palsu atau berita bohong lebih dikenal dengan istilah hoax. Kata “hoax” berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti “berita palsu atau berita bohong”. Sedangkan menurut Wikipedia, hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa hoax adalah berita bohong yang sengaja disajikan seperti kebenaran. Oleh sebab itu, membuat hoax atau menyebarkan hoax adalah perbuatan yang tercela, karena dapat menjerumuskan orang lain kepada pemahaman yang sesat dan salah. Perlu disadari, setiap perbuatan yang tercela itu mengandung dosa. Dan bagi orang yang beragama, setiap dosa akan mendapatkan azab neraka jika tidak bertaubat. Maka, berhati-hatilah dalam membuat dan menyebarkan berita atau informasi.

Setiap hari masyarakat Indonesia mendapatkan berita atau informasi, baik dari orang lain secara langsung atau melalui berbagai media massa, seperti media cetak, media elektronik, media sosial atau media online serta pesan elektronik. Semua sumber berita memiliki kemungkinan menyebarkan hoax. Kemungkinan tersebut tidak seharusnya membuat masyarakat takut untuk mengkonsumsi berita. Hanya saja, masyarakat diharapkan mampu mengidentifikasi berita terlebih dahulu sebelum dikonsumsi dan disebarkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kejelasan status berita yang faktual atau hoax. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengidentifikasi berita atau informasi :
(1) Mengenali sumber berita
Mengenali sumber berita adalah tindakan mengetahui siapa yang menyebarkan berita. Sumber berita bisa berupa nama orang, channel televisi, nama koran, maupun alamat website. Sumber berita dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk mencari dan mengetahui berita. Bahkan, sebagian orang memiliki sumber berita yang menjadi favorit. Sebagai contoh, ada masyarakat yang menjadikan koran A sebagai langganan berita harian, ada juga masyarakat yang setiap pagi melihat berita pada channel televisi B, selain itu beberapa masyarakat ada yang gemar berkunjung ke website C untuk mencari berita. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa sumber berita dapat menjadi modal awal kepercayaan masyarakat terhadap berita yang disampaikan.
Setiap berita harus berasal dari sumber yang jelas dan terkenal jujur dalam menyampaikan berita. Selain itu, ada juga berita yang berasal dari sumber yang jelas, tetapi sumber tersebut pernah memberitakan hoax. Hal ini membutuhkan kehati-hatian dalam mempercayai isi berita dari sumber tersebut. Disisi lain, banyak sekali berita yang tidak jelas sumbernya atau memberi sumber palsu. Kejadian tersebut mudah terjadi dalam media sosial atau media online, dan dapat tersebar cepat dalam aplikasi pesan elektronik seperti BBM, whatsapp, telegram, line dan lain-lain. Lebih utama mengabaikan berita yang tidak jelas sumbernya, sebelum mengetahui berita tersebut faktual. Sebab, seandainya berita itu hoax, kemungkinan besar tidak ada yang bertanggungjawab atas berita tersebut. (2) Mengenali isi berita
Setelah mengenali sumber berita, langkah selanjutnya adalah mengenali isi berita. Berita memiliki bagian inti yang menjadi isi di dalam berita. Dengan mengenali isi berita, masyarakat dapat mengetahui berita yang mengandung fakta, opini atau hoax. Berita yang mengandung fakta harus berasal dari peristiwa nyata dan memiliki unsur 5 W 1 H (What, Where, Who, When, Why dan How / apa, dimana, siapa, kapan, mengapa dan bagaimana). Selain itu, berita yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan, mengandung kaidah keilmuan dan masuk akal.
Selain fakta, opini juga sering muncul dalam berita. Opini adalah pendapat, ide atau pikiran seseorang untuk menjelaskan sesuatu yang belum mendapatkan kepastian dalam berita. Kebenaran opini bersifat relatif, opini bisa menjadi benar jika ide atau pemahaman sejalan dengan fakta dikemudian hari. Opini boleh masuk dalam berita dengan syarat berasal dari narasumber yang berkompeten dan terkait dengan berita. Seperti contoh berita kebakaran rumah yang belum jelas penyebab kebakaran, yang berhak memberikan opini adalah pemilik rumah yang berpendapat bahwa kebakaran disebabkan karena korsleting listrik.
Fakta dan opini adalah dua hal yang saling mendukung dalam berita dengan tujuan menyajikan berita yang faktual, jelas, lengkap, berimbang serta menarik. Berita yang tidak mengandung unsur 5 W 1 H, dapat disebut berita yang tidak faktual atau hoax. Selain itu, hoax tidak memiliki narasumber yang jelas dalam menyampaikan berita. Hoax juga tidak memiliki kaidah keilmuan yang baik, cenderung tidak masuk akal, provokatif dan tidak berimbang. Sebagai contoh ada artikel yang sempat heboh di media sosial, yang memberitakan tentang “Makan Udang dengan Vitamin C Menyebabkan Kematian”. Setelah diidentifikasi, berita tersebut tidak mengandung unsur 5 W 1 H yang menjelaskan peristiwa nyata dengan jelas. Berita tersebut terlihat mencatut sumber yang dapat menggiring bahwa berita itu benar. Padahal, tidak ditemukan berita tersebut dalam website resmi sumber yang dicatut. Berita tersebut juga menunjukkan kecenderungan tidak masuk akal, karena tidak disertai dengan kaidah keilmuan yang lengkap dan jelas. Maka, bisa disimpulkan bahwa berita tersebut adalah hoax.
(3) Mencari klarifikasi berita
Sebenarnya, mengenali sumber dan isi berita sudah cukup untuk menyimpulkan berita itu faktual atau hoax. Akan tetapi, hal tersebut belum mampu menyingkap kebenaran di balik hoax. Salah satu jalan untuk menemukan kebenaran dibalik hoax adalah dengan mencari klarifikasi berita. Mencari klarifikasi berita adalah perbuatan mencari penjernihan atau mengembalikan berita hoax kepada yang sebenarnya. Selain itu, mencari klarifikasi berita sangat efektif dalam membantah hoax yang berisi berita fiksi dan mengandung fitnahan. Sebagai contoh, beberapa bulan yang lalu penulis mendapatkan informasi dari teman melalui whatsapp tentang “Wabah Pengerasan Otak, Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang melalui Minuman yang Mengandung Aspartam”. Dalam informasi tersebut, tertulis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang digambarkan sebagai pembuat informasi. Ketika mendapatkan informasi tersebut, penulis hanya mengabaikan serta tidak menyebarkan informasi tersebut karena belum mengetahui kebenarannya. Selanjutnya, penulis mencari klarifikasi informasi tersebut melalui website resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yaitu www.idionline.org. Hasilnya, penulis mendapatkan bantahan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak pernah mengeluarkan pernyataan melalui lisan atau pesan tentang bahaya aspartam. Selain itu, dalam www.idionline.org, terdapat informasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahwa aspartam yang terkandung dalam beberapa minuman dikategorikan aman. BPOM juga menyatakan bahwa batas penggunaan aspartam dalam makanan dan minuman diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Setelah mendapatkan klarifikasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), penulis langsung menghapus informasi hoax tersebut sebagai tindakan melawan hoax. Dari contoh diatas, mencari klarifikasi berita perlu dilakukan, karena mampu menjawab keraguan dalam mencari kebenaran berita atau informasi.

Dari penjelasan langkah-langkah mengidentifikasi berita atau informasi diatas, diharapkan masyarakat mampu melaksanakannya sebagai tindakan kehati-hatian terhadap berita atau informasi yang menyebar. Selanjutnya, masyarakat mampu memahami dan membedakan antara berita yang faktual atau hoax. Sehingga, penyebaran hoax dapat diminimalisir semaksimal mungkin. Dengan begitu, diharapkan hal tersebut mampu mengurangi dampak negatif hoax.

Hoax mengandung dampak negatif yang sangat luas. Hoax dapat mengikis nilai moral penerus bangsa. Hoax juga dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Semua yang terlibat dalam hoax dapat merasakan dampak negatif secara langsung maupun tidak langsung. Secara khusus, dampak negatif hoax dapat menyerang korban hoax, pembaca hoax, penyebar hoax maupun pembuat hoax.

Korban hoax adalah sesuatu yang menjadi bahan berita bohong, seperti manusia, produk makanan atau minuman, perusahaan, dan lain sebagainya. Dampak negatif yang terjadi pada korban hoax adalah kerugian secara moriil maupun materiil, seperti tercemarnya nama baik, mendapatkan fitnah dan kebencian serta menurunnya minat masyarakat terhadap korban hoax yang berupa produk makanan atau minuman. Selain korban hoax, dampak negatif hoax juga dapat dirasakan oleh pembaca. Pembaca dapat memilih antara mempercayai hoax atau mengabaikan hoax. Pembaca yang cerdas pasti lebih memilih untuk mengabaikannya. Sedangkan bagi pembaca yang mempercayai hoax, dapat mengakibatkan pembaca memiliki pemahaman yang salah serta membentuk prasangka buruk terhadap korban hoax.

Pembaca yang mempercayai hoax sangat mudah terhasut untuk menjadi penyebar hoax, karena menganggapnya berita yang benar. Penyebar hoax sangat mudah menyebarkan hoax kepada orang lain melalui media sosial dan pesan elektronik. Penyebar hoax telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Selain dapat merugikan orang lain, penyebar hoax dapat merugikan dirinya sendiri dan dapat dihukum pidana maupun denda. Dalam situs resmi Komisi Kepolisian Nasional yaitu kompolnas.go.id, pelaku penyebar hoax bisa terancam Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang-Undang ITE. Di dalam pasal itu disebutkan “Setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana maksimal enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar”. Selain penyebar hoax, pembuat hoax juga dapat diancam dengan Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang ITE diatas.

Sama halnya dengan hukum negara, agama apapun sepakat bahwa membuat dan menyebarkan hoax adalah perbuatan tercela yang mengakibatkan dosa. Sedangkan didalam agama Islam, pembuat dan penyebar hoax dapat dihukumi sebagai pembohong bahkan pemfitnah. Dalam Al Qur’an surat An Nuur ayat 11 sampai 16, Allah subhanahu wa ta'ala mengancam penyebar berita bohong dengan azab. Setiap orang yang membawa berita bohong akan mendapatkan balasan dari dosa yang dikerjakannya itu. Barang siapa yang mengambil bagian terbesar dalam menyebarkan berita bohong, maka akan mendapatkan azab yang besar pula. Dan perlu diketahui, azab yang paling besar adalah disiksa di dalam neraka. Untuk itu, jangan pernah membuat dan menyebarkan hoax.

Pada dasarnya, setiap masalah yang datang pasti ada solusi untuk menyelesaikannya. Untuk masalah maraknya hoax, solusi pertama dapat dilakukan pada masing-masing pribadi, yaitu mencari pemahaman tentang hoax sehingga mampu mencegah untuk tidak membuat dan menyebarkan hoax. Selain itu, usaha mencegah hoax juga dapat dilakukan oleh seluruh komponen bangsa. Sebagai contoh, Pemerintah dapat menghimbau masyarakat agar tidak membuat dan menyebarkan hoax. Polisi bisa memberi penyuluhan tentang hukuman bagi pembuat dan penyebar hoax. Para pemuka agama dapat memberikan siraman rohani mengenai bahaya membuat dan menyebarkan hoax. Pemilik media massa dapat menjadi pelopor anti hoax. Perusahaan negeri dan swasta dapat melakukan himbauan serta lomba dalam hal memerangi hoax. Para pendidik dapat berperan langsung mengajak anak didiknya untuk berperilaku jujur dan tidak melakukan kebohongan melalui berbagai kegiatan, seperti kegiatan pembelajaran, bimbingan maupun penyuluhan. Dan masyarakat lainnya bisa ikut serta memerangi hoax dengan cara yang baik dan kreatif sesuai kemampuannya. Jika semua komponen bangsa kompak mencegah dan memerangi hoax, maka bangsa ini dapat menjadi bangsa yang “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo”, yaitu bangsa yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah serta keadaan yang tenteram. Dengan tidak adanya hoax, bangsa ini bisa menjadi bangsa yang tenteram. Walaupun tidak bisa dibantahkan lagi, masih banyak masalah yang mengurung bangsa ini. Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa harus bersatu untuk menyelesaikannya.

Saturday 25 March 2017

BUKU SEPAK TAKRAW

Prakata

Buku adalah pintu, yaitu pintu untuk memasuki rumah yang penuh dengan ilmu...
Buku ini hanyalah buku tentang ilmu dunia, yaitu ilmu tentang permainan sepak takraw. Buku ini berisi butir-butir pembahasan untuk mengenal lebih dalam permainan sepak takraw.
Selamat membaca dan memahami isi buku ini.
Jangan lupa!!! sebelum membaca, sebutlah nama Tuhan Yang Maha Esa.


“Semua ilmu itu indah, tetapi tiada ilmu yang seindah ilmu agama”


Kata Pengantar

Tiada kuasa, rahmat, petujuk, dan kekuatan melainkan dari Allah SWT. Tiada rasa yang indah melainkan rasa syukur kehadirat-Nya. Karena Allah-lah buku ini dapat tercipta. Alhamdulillah...
Dan tidak lupa, sholawat serta salam selalu penulis sampaikan kepada manusia yang paling mulia Muhammad SAW. Karena beliaulah, penulis menemukan agama yang sangat indah dan hak.
Terima kasih penulis curahkan kepada orang tua yang berada di kampung halaman, yang selalu berdo’a dan mendukung penulis menuntun ilmu di perantauan.
Buku ini berisi tentang permainan sepak takraw, yaitu membahas mengenai sejarah, perkembangan, teknik dasar, peraturan, komponen kondisi fisik, dan sistem energi sepak takraw.
Semoga buku ini bermanfaat, selamat membaca dan jangan lupa menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa.

Malang, 27 juli 2013

Penulis
Daftar Isi

Prakata........................................................................... i
Kata Pengantar.............................................................. ii
Daftar Isi....................................................................... iii
BAB I Sejarah Sepak Takraw....................................... 1
BAB II Perkembangan Sepak Takraw.......................... 9
BAB III Teknik Dasar Sepak Takraw........................... 15
BAB IV Peraturan Sepak Takraw................................. 27
BAB V Komponen Kondisi Fisik Sepak Takraw......... 37
BAB VI Sistem Energi Dalam Sepak Takraw.............. 49
Daftar Pustaka............................................................... 57

Tentang Penulis............................................................. 59



BAB I

SEJARAH SEPAK TAKRAW


A)           Sejarah Sepak Takraw
Sepak takraw telah dimainkan di abad ke-15 oleh Kesultanan Malaka, karena disebutkan dalam teks sejarah Melayu yang terkenal ”Sejarah Melayu”. Sejarah Melayu yang dijelaskan secara rinci tentang Raja Muhammad, seorang putra Sultan Mansur Shah yang tak sengaja terkena bola rotan dari Tun Besar, putra Tun Perak, dalam permainan sepak raga.
Bola itu mengenai tutup kepala Raja Muhammad dan membuatnya terjatuh ke tanah. Dalam kemarahan, Raja Muhammad segera menikam dan membunuh Tun Besar, sehingga beberapa saudara Tun Besar ingin balas dendam dan membunuh Raja Muhammad. Namun, Tun Perak berhasil menahan mereka dan mengatakan bahwa ia tidak akan mengangkat Raja Muhammad sebagai pewaris Sultan. Oleh karena hal itu, Sultan Mansur Shah memerintahkan anaknya meninggalkan Malaka dan mengangkatnya sebagai penguasa di Pahang.
Di Bangkok, tepatnya di Wat Phra Kaeo terdapat bangunan yang didirikan tahun 1785 yang menggambarkan dewa Hindu, Hanuman bermain sepak takraw di cincin dengan pasukan kera. Catatan sejarah lain menyebutkan permainan awal sepak takraw telah ada selama pemerintahan Raja Naresuan (1590-1605) dari Ayutthaya. Permainan tetap dalam bentuk lingkaran selama ratusan tahun, dan versi modern sepak takraw dimulai di Thailand pada awal tahun 1740-an.
Pada tahun 1866 dengan Asosiasi Olahraga Malaysia merancang aturan pertama untuk pertandingan sepak takraw. Empat tahun kemudian, asosiasi ini memperkenalkan pertandingan gaya voli pertama. Dalam beberapa tahun, sepak takraw dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah di Malaysia. Pada tahun 1940-an, versi modern sepak takraw telah tersebar di Asia Tenggara bersama dengan aturan formalnya.
Olahraga ini secara resmi dikenal sebagai ‘sepak takraw’. “Sepak” adalah bahasa Melayu untuk menendang dan “takraw” adalah kata Thai untuk bola anyaman. Oleh karena itu sepak takraw secara harafiah berarti menendang bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya merupakan kesepakatan antara dua negara lokomotif sepak takraw yakni Malaysia dan Thailand. Di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga / takraw disebut meraga / maddaga yang dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata siraga-raga yang berarti saling menghibur.
Meskipun sudah ada sejak dulu kala, tapi permainan sepak takraw resmi berkembang di Indonesia tahun 1970. Bermula dari kunjungan muhibah Singapura dan Malaysia yang memperkenalkan permainan sepak takraw. Sepak takraw tidak sulit dikembangkan di Indonesia, berdasarkan instruksi Depdikbud tahun 1970 untuk mengembangkan permainan sepak takraw, di Sulsel, Sumut, Sumbar dan Riau.
Tahun 1971 berdiri secara resmi induk organisasi olahraga sepak takraw dengan nama PERSERASI. PERSERASI mempunyai empat anggota, yaitu Pengda Sumut, pengda Sumbar, Pengda Riau, dan Pengda Sulsel. Kemudian sejak itu perkembangan sepak takraw semakin pesat. Dari empat Pengda tumbuh menjadi 14 Pengda pada tahun 1980 bertepatan dengan diselenggarakannya Kejurnas ke-3. Dua tahun kemudian, di seluruh daerah tingkat I sudah berdiri PERSERASI.
B)           Kejuaraan Olahraga Sepak Takraw Tingkat Dunia
Kejuaraan ini diadakan di Kota Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga sepak takraw tingkat dunia yang dijadwalkan berlangsung 16-19 Februari 2012.
Setelah diadakan sea games baru-baru ini, sepak takraw indonesia sudah bisa melangkah ke babak semifinal SEA Games usai mengalahkan Vietnam dalam pertandingan nomor ganda Grup A.
Bertanding di Sriwijaya Promotion Center, Palembang, Minggu (20/11/2011), tim sepak takraw Indonesia tampil penuh percaya diri kala meladeni Vietnam. Indonesia mampu menumbangkan Vietnam dengan skor 3-0.
Pada set pertama, Indonesia mampu membungkam Vietnam dengan skor 15-10. Vietnam sempat mampu menyulitkan Indonesia di set ini, usai tertinggal dengan dua angka, perlahan tapi pasti Indonesia bangkit dan menutup set pertama dengan kemenangan 15-10. Indonesia tampil lebih baik di set kedua, dengan tenang anak-anak asuh Bambang Edy itu sukses menumbangkan lawannya dengan skor 15-9. Tetapi, Vietnam mencoba bangkit di set ketiga dan terus memberikan perlawanan gigih. Namun, dengan ketenangan sekali lagi Indonesia mampu merebut set ini dengan kemenangan 15-10.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF), Datuk Abdul Halim Bin Kader, di Palembang, Senin, mengatakan, “kejuaraan sepak takraw di sea games kemarin memang cukup bagus dan berjalan baik. Semoga pada kejuaraan sepak takraw tahun 2012 sama seperti di sea games. Kejuaraan dunia itu akan diikuti peserta dari sejumlah negara, seperti China, Korea, dan Jepang serta Amerika Serikat," katanya lagi.
Menurut Datuk Abdul Halim Bin Kader pula, kejuaraan itu akan menjadi ajang untuk berkompetisi secara "fair", sekaligus mengasah kemampuan bagi atlet sepak takraw Asia di tingkat dunia. "Peluang untuk menjadi tim terbaik dunia akan menjadi bagian dari kompetisi tersebut," kata dia lagi.
Ia mengharapkan pelaksanaan kejuaraan dunia di Palembang itu juga mampu mendorong prestasi pesepak takraw Indonesia, sehingga menjadi terbaik minimal di tingkat Asia. "Potensi dan kemampuan pesepak takraw Indonesia tidak kalah dengan Thailand dan Malaysia yang selama ini dikenal paling bagus," kata Datuk lagi.
Dia menjelaskan pula bahwa dukungan dari pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang siap mendanai cabang olahraga sepak takraw diyakini mampu mendorong perkembangan sepak takraw di Indonesia, apalagi anak-anak Indonesia memiliki kemampuan dan semangat dalam berkompetisi sangat bagus.
Ketua Umum PB Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI), Basri Sidehabi menambahkan, Indonesia siap menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, dan Palembang telah disetujui sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan itu. "Bukan hanya fasilitas yang disiapkan secara maksimal, tetapi persiapan atlet pun akan didorong secara baik sehingga mampu menjuarai pertandingan tersebut nantinya," kata dia pula.
Negara Asia yang Ikut Sepak Takraw
1)             Vietnam
2)             Thailand
3)             Brunei Darussalam
4)             Laos
5)             Malaysia
6)             Myanmar
7)             Singapura
8)             Filipina
9)             Indonesia




BAB II
PERKEMBANGAN SEPAK TAKRAW

A)           Perkembangan Sepak Takraw di Indonesia
Menurut sejarah perkembangannya, Sepak Takraw berasal dari olahraga tradisional Indonesia, yaitu : Sepak Raga. Daerah-daerah di Indonesia yang semula mengembangkan permainan ini adalah : Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan. Semula permainan Sepak raga dimainkan oleh sekelompok bangsawan di daerah-daerah tersebut, kemudian berkembang menjadi permainan rakyat. Sepak raga dimainkan 6 sampai 9 orang secara melingkar di suatu tempat terbuka, sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dikala orang menunggu waktu senja. Beraneka ragam nama jenis permainan Sepak takraw awalnya, seperti di Riau dikenal dengan nama Rago Tinggi, di Bengkulu bernama Cepak, di Sumatera dan Jambi dengan nama Sepak rago, sedang di Sulawesi Selatan bernama Marraga-Akraga.
Ada pendapat bahwa Sepak raga berasal dari daerah Sulawesi Selatan, tetapi hal ini diragukan karena pada saat yang bersamaan daerah-daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga mengembangkan permainan ini. Ketiga daerah tersebut memang sebagai penghasil rotan yang merupakan bahan baku utama untuk membuat bola takraw. Namun memang pada pengembangan olahraga Sepak raga selanjutnya Sulawesi Selatan adalah merupakan daerah yang lebih maju dalam memperkenalkan teknik-teknik sepakan dan aturan-aturan permainan olahraga ini, terutama dengan adanya seorang tokohnya yang bernama Abdul Rahman Daeng Palalo. Di Sulawesi Selatan sejak awal sudah diperkenalkan macam-macam sepakan, yaitu:
1)             Anrong Sempa’, yaitu sepakan yang khusus menggunakan kaki saja.
2)             Ana’ Sempa’, yaitu sepakan dengan menggunakan bagian-bagian badan selain kaki.
Orang-orang Sulawesi Selatan yang terkenal dengan para pelaut Bugis/Makassar yang memiliki keberanian mengarungi samudera luas, membawa permainan sepak raga ke negeri lain. Sewaktu berlabuh, sekedar untuk mengisi waktu senggang, mereka bermain sepak raga. Permainan ini kemudian diikuti penduduk setempat yang akhirnya berkembang sampai desa-desa seperti halnya di Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Irian Jaya.
Pada bulan September 1970 Tim Sepak raga Malaysia (PSM) di bawah pimpinan Encik Khir Johari mantan Menteri Perdagangan Malaysia beserta rombongan mengadakan kunjungan muhibah ke Indonesia. Selama kunjungan tersebut mereka mengadakan demonstrasi memperkenalkan permainan Sepak raga Jaring di beberapa kota, antara lain: Jakarta, Bandung, dan Medan. Kunjungan muhibah dari Tim Sepak raga Malaysia ini mendorong Indonesia untuk berpartisipasi terhadap permainan tersebut, mengingat permainan ini dasarnya dari permainan Sepak raga yang sudah ada di beberapa daerah di Indonesia. Kemudian melalui Rapat Kerja Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda yang diikuti oleh para Asisten III Bidang Olahraga dan Pemuda, Kepala-kepala Kantor Pembinaan Olahraga Pendidikan, Keolahragaan, Kepemudaan dan Pendidikan Masyarakat seluruh Indonesia pada tanggal 29 September – 5 Oktober 1970 di Cipayung Bogor. Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda, Mayor Jenderal Supardi mengintruksikan agar permainan Sepak raga Jaring segera dikembangkan dan dibina di daerah-daerah di Indonesia.
Pada tanggal 16 Maret 1971 dibentuk suatu organisasi yang dinamakan “Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia” (PERSERASI) dengan Ketua Umum Drs. M. Yunus Akbar, dan sebagai penasehat Mayor Jenderal Supardi (Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda), M.F. Siregar M.Sc. (Direktur Keolahragaan/Sekjen KONI Pusat) dan Soeworo (Wakil Sekjen KONI Pusat). Semula PB. PERSERASI hanya didukung 4 Pengurus Daerah, yaitu: Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Pada bulan April 1971 Indonesia juga mendapat kunjungan muhibah lagi dari Tim Sepak raga Singapura (PERSES) yang dipimpin oleh Encik Akhmad Ghazali mantan Anggota Parlemen Singapura, untuk melakukan demonstrasi dan pertandingan persahabatan di beberapa daerah di Indonesia. Menjelang SEA Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 1979, PERSERASI diterima sebagai anggota KONI Pusat.
Pada tahun 1986 PERSERASI menyelenggarakan Konggres ke II di Jakarta. Salah satu keputusannya adalah terbentuk Pengurus Baru dan keputusan lainnya adalah nama Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dirubah menjadi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI). PB. PERSETASI periode 1987 – 1991 dipimpin oleh Ir. H. Marjoeni Warganegara sebagai Ketua Umum.
B)           Pengertia Sepak Takraw
Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. “Sepak” berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki di depan atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan “Takraw” berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan (Depdikbud, 1992). Jadi sepak takraw adalah sepak raga yang telah dimodifikasikan untuk menjadikannya sebagai suatu permainan yang kompetitif. Sedangkan menurut ahli lain mengatakan sepak takraw adalah menyepak bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain (Sanafiah, 1992).




BAB III
TEKNIK DASAR SEPAK TAKRAW

A)           Teknik Dasar Sepak Takraw
Agar dapat bermain sepak takraw yang baik, sebaiknya harus mengenal dan mampu menguasai ketrampilan teknik dasar bermain sepak takraw. Berikut adalah teknik-teknik dasar sepak takraw yang harus dikuasai:
1)             Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan. Berikut ini cara menyepak sila:
a)             

Berdiri dengan kaki terbuka berjarak selebar bahu.

b)             Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu.
c)             Bola kena kaki bagian dalam pada bagian bawah bola.
d)            Kaki tumpu agak ditekuk sedikit, dan badan agak dibungkukkan sedikit.
e)             Mata melihat pada bola.
f)              Kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku sebagai penjaga keseimbangan.
g)             Pergelangan kaki sepak pada waktu menyepak ditegangkan
h)             Bola di sepak ke atas lurus melewati tinggi kepala.
2)             Sepak Kuda (Sepak Kura)
Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah. Berikut ini cara menyepak kuda:
a)             

Berdiri dengan kedua kaki terbuka selebar bahu.

b)             Lutut kaki sepak dibengkokkan sedikit sambil ujung jari mengarah ketanah/lantai, kaki tending diangkat ke arah bola yang dating di bawah lutut.
c)             Bola disentuh pada bagian bawahnya dengan bagian atas kaki (punggung kaki).
d)            Mata melihat kearah bola yang datang.
e)             Badan dibungkukkan sedikit, kaki tumpu ditekuk.
f)              Kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku untuk menjaga keseimbangan.
g)             Bola disepak ke atas setinggi kepala.
3)             Sepak Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah, dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking. Berikut ini cara menyepak cungkil:
a)             Berdiri dengan kedua kaki berjarak selebar bahu.
b)             

Kaki sepak diluruskan sehingga ujung kaki lurus dengan lutut digerakkan keatas setinggi lutut kaki tumpu menuju arah datangnya bola.

c)             Bola disentuh dengan bagian atas ujung kaki sepak pada bagian bawah dari bola, sedangkan kaki tumpu ditekuk sedikit pada lutut dan badan dicondongkan atau dikedikkan sedikit ke belakang.
d)            Mata melihat ke arah datangnya bola.
e)             Kedua tangan dibuka lebar dan dibengkokkan pada siku sebagai penjaga keseimbangan.
f)              Bola disepak lurus ke atas setinggi bahu atau kepala untuk tindak lanjut.
4)             Menapak
Menapak adalah menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Digunakan untuk smash ke pihak lawan, menahan atau membloking smash dari pihak lawan, dan menyelamatkan bola dekat net (jaring). Berikut ini cara menyepak menapak:
a)             Berdiri dengan kedua kaki dengan jarak selebar bahu.
b)             

Kaki sepak diangkat tinggi dengan lutut agak dibengkokkan, telapak kaki dipukulkan ke bola. Gerakan kaki jangan menyentuh net.

c)             Bola disentuh denga telapak kaki/sepatu dibagian atas dari bola dengan menggunakan gerakan pergelangan kaki sepak ke arah lapangan lawan.
d)            Mata melihat ke arah datangnya bola.
e)             Kaki tumpu dibengkokkan sedikit kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku untuk menjaga keseimbangan badan.
f)              Badan dicondongkan atau dilentikkan ke belakang sedikit.
5)             Sepak Simpuh atau Sepak Badek
Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.
6)             Main Kepala (heading)
Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan. Berikut ini cara menyepak heading:

a)             Dengan Dahi
·                Berdiri dengan kedua kaki di tanah/lantai dengan jarak selebar bahu, satu kakiagak ke  depan dan satu kaki di belakangnya agak ditekuk. Berat badan di atas kaki yang agak ke belakang.
·                

Kepala digerakkan dengan menarik kebelakang sedikit dan memukulnya ke depan ke arah bola yang datang.

·                Mata melihat ke arah datangnya bola.
·                Bola disentuh dengan dahi pada bagian depan bola untuk smash dan pada bagian bawah, mengumpan kepada teman.
·                Untuk menjaga keseimbangan kedua kaki agak ditekuk, kedua tangan agak dibuka dan dibengkokkan pada siku.
·                Pada waktu memukul bola, berat badan dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan.
·                Waktu smash bola diarahkan ke tempat yang kosong, dan dilambungkan ke atas bila memberi umpan kepada kawan.
b)             Samping Kanan Kepala
·                Berdiri dengan kedua kaki di atas tanah/lantai jarak kedua kaki selebar bahu.
·                Kepala digerakkan dengan menarik ke bahu kiri atau mencondongkan kepala ke bahu kiri dan kemudian menggerakkan kearah bola yang datang.
·                Mata melihat ke arah bola yang datang.
·                Bola disentuh dengan bagian samping kanan kepala pada bagian depan bola yang datang.
·                Untuk menjaga keseimbangan badan kedua tangan  dibuka dan siku dibengkokkan . Badan dilentikkan ke belakang sedikit.
·                Waktu memukul bola badan dilentikkan kearah berlawanan dengan arah bola, sambil melompat memukul bola yang datang apabila akan melakukan smash.
·                Bola ditujukan ke lapangan lawan pada bagian yang kosong atau kearah yang lemah.
7)             

Mendada

Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya. Berikut ini cara mendada:
a)             Berdiri denga kedua kaki di tanah/lantai, salah satu kaki agak ke belakang. Jarak antara kedua kaki selebar bahu.
b)             Badan dilentikkan sedikit ke belakang, kedua lutut dibengkokkan sedikit.
c)             Mata melihat kepada bola yang datang.
d)            Bola disentuh denganbagian tengah dada pada bagian depan bola yang datang.
e)             Untuk menjaga keseimbangan kedua tangan dibuka, siku dibengkokkan berat badan berada pada kaki yang dibelakang.
f)              Bola yang datang diterima dengan dada diarahkan ke atas agar mudah mengontrolnya untuk tindak lanjut.
8)             Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima, dan menyelamatkan bola dari serangan lawan. Berikut ini cara memaha:

a)             Berdiri dengan kedua kaki dengan jarak selebar bahu.
b)             Kaki sepak digerakkan ke atas dengan membengkokkan lutut tidak melebihi pinggang disesuaikan dengan datangnya bola.
c)             Otot paha dikencangkan agar bola dapat memantul dengan baik.
d)            Bola dikenakan pada bagian atas paha pada bagian bawah bola.
e)             Mata melihat kepada bola yang datang.
f)              Kaki tumpu ditekuk sedikit badan condong ke depan agar berat badan di atas kaki tumpu.
g)             Kedua tangan dibuka untuk menjaga keseimbangan.
h)             Bola di arahkan ke atas lurus agar dapat dikuasai lebih lanjut.
9)             Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.



10)         Service
Service adalah sepakan pertama untuk memulai pertandingan atau setelah salah satu regu mendapat angka. Berikut ini adalah cara-cara menservice bola dengan baik pada permainan sepak takraw beserta peraturannya:
Salah satu kaki Tekong (Server) berada dalam lingkaran. Pelambung bola harus berdiri dalam lingkaran penjuru di bagian tengah lapangan. Pemain yang lainnya harus berada di dalam lingkaran penjuru yang lain. Regu yang menerima service boleh berdiri di mana saja di dalam lapangannya. Jika pada waktu service bola menyentuh jaring dan masuk ke dalam lapangan lawan, maka service di anggap sah.
11)         Smash
Smash adalah sepakan yang keras dan tajam. Tujuannya adalah mendapatkan point dan mematikan permainan lawan.


12)         Menahan (Block)
Block atau menahan adalah salah satu dari beberapa cara gerak kerja bertahan untuk menghalangi serangan lawan yang melakukan smsah. Tujuannya adalah menggagalkan serangan lawan untuk mendapatkan angka.




BAB IV
PERATURAN SEPAK TAKRAW

A)           Istilah-istilah dalam Sepak Takraw
Permainan sepak takraw dimainkan oleh dua regu yang masing-masing pihak terdiri dari 3 (tiga) orang. Satu orang dari tiga pemain ini berdiri di belakang yang dinamakan “TEKONG”. Dua orang lagi ialah pemain depan, seorang di kiri dan seorang di kanan. Pemain yang di sebelah kiri dinamakan “APIT KIRI” dan yang di sebelah kanan dinamakan “APIT KANAN”.
Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games (set) terakhir dimulai. Tiap-tiap regu akan bertukar pada set ke-2 dan pada set ke-3 (rubber set) pertukaran tempat dilakukan setelah salah satu tim memperoleh 8 angka.
B)           Kesalahan atau Pelanggaran (Faults) dan Peraturan dalam Sepak Takraw
1)             Kesalahan untuk regu yang melakukan service :
a)             Tekong tidak menyepak bola pada lambungan pertama.
b)             Tekong tidak meletakan sebelah kakinya dalam lingkaran sewaktu melakukan service.
c)             Kedua kaki pelambung bola dan pemain depan lainnya (Apit kiri/Apit kanan) tidak berada di dalam garis seperempat lingkaran ; kecuali tekong sebelah kakinya (kiri/kanan) berada di dalam lingkaran.
d)            Apit kiri/Apit kanan mengangkat kaki sewaktu melambungkan bola atau tekong sewaktu permulaan (service).
e)             Menginjak garis (walaupun salah satu apit).
f)              Pemain berada di luar lingkaran.
g)             Tempat pemain bertukar.
2)             Kesalahan untuk regu yang menerima service :
a)             Pemain berada di luar lapangan.
b)             Berjalan, menggertak, mengejek dengan tujuan mengganggu pihak lawan.
c)             Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan, jatuh di luar lapangan.
d)            Bola ke luar lapangan.
e)             Tidak dapat membuat points.
f)              Bola menyangkut jaring dan tidak masuk ke lapangan lawan.
3)             Kesalahan untuk kedua regu dalam permainan :
a)             Pemain menginjak garis tengah.
b)             Bola jatuh di dalam lapangan sendiri atau di luar lapangan.
c)             Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan.
d)            Bola mengenai tangan atau lengan.
e)             Mengapit bola.
f)              Memegang jaring atau tiang jaring.
g)             Memainkan bola lebih dari 3 kali berturu-turut.
h)             Memasuki lapangan lawan.
i)               Menahan kawan dari menyentuh jaring, tiang jaring, bangku wasit.
4)             Pakaian Bertanding
1)             Setiap pemain yang bertanding harus memakai pakaian seragam, husus kapten harus memakai ban kapten yang disiapkan oleh kontingen masing-masing.
2)             Kedua regu dalam suatu pertandingan tidak diperkenankan memakai seragam dengan warna yang sama. diharapkan satu regu mempunyai 3 kostum yang berbeda.
3)             Setiap pemain memakai seragam dengan nomor punggung antara 1-15 yang tetap (awal sampai akhir pertandingan).
5)             Angka Mati dalam Sepak Takraw
a)             Angka kemenangan untuk satu set adalah 15 point.
b)             Jika kedua regu mendapat 13 atau 14 angka sama, wasit meneruskan pertandingan setelah berunding dengan regu yang menerima service untuk ditambah 5 angka 13 sama dan 3 angka untuk 14 sama (seperti dalam permainan bulutangkis).
c)             Jika kedua regu sama-sama memenangi satu set maka diteruskan dengan game terakhir (rubber set). Pemenang set ke-3 adalah pemenang pertandingan itu.
6)             Petunjuk untuk Wasit dalam Sepak Takraw
Wasit dapat meningkatkan mutu dari permainan sepaktakraw ini jika ia memimpin dengan penuh semangat dan disiplin. Sebelum permainan dimulai, wasit seharusnya melakukan hal-hal berikut ini :
a)             Memeriksa lapangan, garis (lines), jaring (net), bola, dan keadannya.
b)             Memberikan petunjuk secara singkat kepada penjaga garis (lines man).
c)             Menetapkan regu mana yang pertama melakukan service (sepakan permulaan).
d)            Memperkenalkan regu yang akan bermain dan pemain-pemainnya.
e)             Mengumumkan regu yang pertama melakukan sepakan permulaan (service).
7)             Tata Tertib Pertandingan
a)             Tiga Puluh menit sebelum pertandingan dimulai pemain yang akan bertanding sesuai jadwal harus telah berada di lapangan pertandingan dan menyerahkan nama-nama pemain.
b)             Apabila suatu regu tidak hadir pada waktu yang telah ditetapkan menurut jadwal dan sudah ditunggu dan dipanggil 3 kali dalam 15 menit tidak juga hadir. maka regu tersebut dinyatakan kalah dengan angka 2-0.
c)             Apabila ada regu tidak mau bertanding atau tidak mau meneruskan pertandingan maka regu tersebut dinyatakan kalah dan memperoleh nilai kosong, apabila permainan tersebut mempengaruhi peringkat regu yang lain, maka Dewan Hakim memberi sangsi berupa pengurangan nilai.
d)            Apabila suatu pertandingan terhalang karena keadaan tertentu sehingga pertandingan tidak dapat dilanjutkan, maka pertandingan dapat ditunda sampai keadaan memungkinkan. Kedudukan angka dalam penundaan lebih 2 jam kembali dengan angka 0-0, sedangkan set yang telah selesai tetap berlaku.
e)             Apabila suatu regu pemain, pelatih dan Official berbuat sesuatu yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kericuhan mengakibatkan terhalang/terganggu jalannya pertandingan, maka wasit dapat memberi peringatan pertama dengan kartu Kuning, apabila kejadian tersebut terulang lagi maka wasit dapat memberikan hukuman dengan kartu merah dan yang bersangkutan tidak diperkenankan berada ditempat pertandingan selama kejuaraan.
C)           Sarana dan Prasarana pada Sepak Takraw
1)             Lapangan atau Prasarana Sepak Takraw terdiri dari:
a)             Panjang Lapangan : 13,42 meter.
b)             Lebar Lapangan : 6,10 meter.
c)             Garis Batas, adalah garis (lines) yang lebarnya + /-5 cm.
d)            Lingkaran Tengah, ditengah lapangan ada lingkaran yang digunakan untuk tempat melakukan sepakan permulaan (service), diameter garis tengah lingkaran adalah 61 cm.
e)             Garis seperempat lingkaran, pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm.
2)             Alat atau Sarana pada Sepak Takraw terdiri dari:
a)             Tiang, dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping. Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.
b)             Jaring (net), jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar +/- 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai untuk laki-laki, dan 1,45 m untuk perempuan.
c)             Bola Takraw
Bola terbuat dari anyaman rotan hingga berbentuk bulat. Terdiri dari 9 sampai dengan 11 anyaman dan mempunyai 12 lubang. Lingkaran bola 41 sampai 43 cm.
D)           Bentuk Permainan Sepak Takraw
Sepak takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan (takraw), dimainkan di atas lapangan yang datar berukuran panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m. Ditengah-tengah dibatasi oleh jaring/net seperti permainan bulutangkis. Pemainnya terdiri dari dua pihak yang berhadapan, masing-masing terdiri dari 3 (tiga) orang. Dalam permainan ini yang dipergunakan terutama kaki dan semua anggota badan kecuali tangan. Tujuan dari setiap pihak adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau bermain salah. Definisi permainan sepak takraw sebagaimana tersebut di atas adalah sepak takraw kompetisi. Sepak takraw kompetisi ini dipertandingkan dalam 3 nomor, yaitu: tim, regu dan double-event. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor sepak takraw baru yang disebut sepak takraw lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang dimainkan di lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, regu tersebut memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor yang saling berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi nilai 3, tingkat kesulitan rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu selama 10 menit untuk masing-masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak mengumpulkan nilai selama waktu 10 menit tersebut. Pada tahun 2006, sepak takraw lingkaran digantikan dengan nomor baru yaitu: hoop-takraw, bentuk permainan nomor ini hampir sama dengan sepak takraw lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5 orang tersebut harus memasukkan bola ke atas ring berdiameter 1 meter (bulatan besi) yang dipasang dengan tali setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter untuk putera. Pemain berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan pukulan yang telah ditentukan dalam waktu 30 menit.
Ada nomor sepak takraw kompetisi yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang dikenal dengan nama “double-event”, nomor ini dimainkan oleh 2 orang dalam satu regunya. Aturan permainannya sama dengan sepak takraw kompetisi, hanya pemain yang servis tidak dari daerah circle (tempat tekong biasa service), tetapi dari garis belakang (base-line) dengan bola dilambungkan sendiri dan disepak melewati net.
Permainan sepak takraw kompetisi dasarnya adalah dari permainan sepak raga yang dimodifikasi untuk menjadi suatu bentuk permainan yang dipertandingkan. Sedangkan permainan sepak takraw lingkaran (Circle-game) adalah kembali kepada bentuk sepak raga yang awalnya muncul secara tradisional yang diperlombakan.


BAB V
KOMPONEN KONDISI FISIK SEPAK TAKRAW

A)           Komponen Kondisi Fisik
Komponen kondisi fisik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
1)             Komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness)
Berikut ini adalah komponen-komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan kesehatan:
a)             Komposisi tubuh (body composition)
Komposisi tubuh adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan berat badan tanpa lemak (Indeks Massa Tubuh/IMT). Badan tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-organ tubuh. Masing-masing unsur tersebut memiliki komposisi sebagai berikut:
Massa otot                     : 40 – 50%.
Tulang                            : 16 – 18%.
Organ-organ tubuh        : 29 – 39%.
Berat lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total. Secara umum dapat ditarik konklusi bahwa semakin kecil persentase lemak, maka akan semakin baik kinerja seseorang.
b)             Kelentukan/fleksibilitas tubuh
Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal. Kelentukan gerak tubuh pada persendian sangat dipengaruhi oleh: jenis sendi, elastisitas otot, struktur tulang, jaringan, tendon dan ligamen di sekitar sendi serta kualitas sendi itu sendiri. Terkait dengan kesehatan, maka kelentukan merupakan salah satu parameter atau tolak ukur kesembuhan akibat cedera dan penyakit-penyakit sistem muskuloskeletal. Pengukuran kelentukan tubuh dengan cara duduk tegak depan (Sit and ReachTest Flexometer).
c)             Kekuatan Otot
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya. Pada pengukuran kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal (maximal voluntary contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi tidak terjadi akibat rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela (volunter atau voluntary). Kekuatan otot dapat diukur dengan dinamometer. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban. Contoh latihannya adalah sebagai berikut:
·                Vertical jump (meloncat ke atas), melatih kekuatan otot tungkai.
·                Front jump (meloncat ke depan), melatih kekuatan otot tungkai.
·                Side jump (meloncat ke samping), melatih kekuatan otot tungkai.
·                Squat jump, melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut.
·                Push up, melatih kekuatan otot lengan.
·                Sit up, melatih kekuatan otot perut.
·                Angkat beban, melatih kekuatan otot lengan.
·                Back up, melatih kekuatan otot perut.
d)            Daya tahan otot (Muscular Power)
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran daya tahan otot dengan cara Push up test, Sit up test.
e)             Daya tahan jantung paru
Daya tahan jantung paru adalah kapasitas sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan jantung paru dengan cara tes lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, Ergocycles test.
Latihan untuk melatih daya tahan jantung paru adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:
·                Lari 2,4 km.
·                Lari 12 menit.
·                Lari multistage.
·                Angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.
·                Lari naik turun bukit.
2)             Komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
Berikut ini adalah komponen-komponen kondisi fisik yang berhubungan dengan keterampilan:
a)             Kecepatan Bergerak (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga yang sangat mengandalkan kecepatan. Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya adalah:
·                Lari cepat 50 m.
·                Lari cepat 100 m.
·                Lari cepat 200 m
b)             Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi dari area tertentu, dari depan ke belakang, dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan misalnya bulu tangkis. Kelincahan dapat dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah. Contoh latihannya adalah:
·                Lari zig-zag.
·                Lari bolak-balik 5 m.
·                Lari bolak-balik 10 m.
·                Lari angka 8.
·                Kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag.
Kelincahan merupakan salah satu komponen kebugaran jasmani yang sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak. Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk jenis olahraga yang membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam pertandingan.
Berkaitan dengan hal di atas, kelincahan dibedakan menjadi kelincahan umum, yang biasanya nampak pada berbagai aktivitas olahraga dan kelincahan khusus yang berkaitan dengan teknik gerakan olahraga tertentu. Jika ditinjau dari sudut anatomis kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen bagian tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh tertentu.
Karakteristik kelincahan sangat unik. Kelincahan memainkan peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik. Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi, dan power. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi.
c)             Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan secara tepat, cermat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan berbagai unsur yang terjadi pada setiap gerakan. Koordinasi ini sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan kelincahan, sehingga kadang-kadang suatu tes koordinasi juga bertujuan mengukur kelincahan. Contoh latihannya:
·                Memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri. Begitu juga sebaliknya.
·                Melempar ke atas bola tenis dengan tangan kanan, kemudian menangkap kembali dengan tangan kiri. Begitu juga sebaliknya.
d)            Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan maupun saat diam. Keseimbangan tersebut dapat berupa keseimbangan statis (static balance) pada saat berdiri maupun keseimbangan dinamis (dynamic balance) pada saat melakukan suatu gerakan tertentu. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam. Sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari, berjalan, meloncat dan sebagainya. Kualitas keseimbangan dinamis bergantung pada mekanisme dalam saluran semisirkular, persepsi kinestetik, tendon dan persendian, persepsi visual selama melakukan gerakan, dan kemampuan koordinasi. Keseimbangan merupakan kemampuan yang penting karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, dan sebagian terbesar olahraga dan permainan. Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat mengandalkan kesimbangan. Contoh latihannya adalah:
·                Berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm, sepanjang 10 m.
·                Berdiri dengan satu kaki jinjit.
·                Tubuh membentuk kapal-kapalan.
·                Sikap lilin.
·                Berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh.
e)             Kecepatan reaksi (reaction speed)
Kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera. Contoh latihannya: menangkap bola tenis yang dilempar ke kanan dan ke kiri oleh orang lain
f)              Ketepatan (accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki. Sepak bola dan bola basket merupakan olahraga yang membutuhkan ketepatan yang baik untuk memasukkan bola ke gawang dengan kaki dan memasukkan bola kek keranjang dengan tangan. Contoh latihannya:
·                Melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran.
B)           Komponen Kondisi Fisik Sepak Takraw
Komponen kondisi fisik sepak takraw adalah berbagai kondisi fisik yang merupakan satu kesatuan untuk menunjang bermain sepak takraw dengan baik. Sepak takraw merupakan olahraga beregu yang membutuhkan keterampilan individu dan kelompok. Jika dilihat dari permainannya, sepak takraw membutuhkan beberapa komponen kondisi fisik agar permainan dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah kondisi fisik yang dibutuhkan untuk bermain sepak takraw:
a)             Komposisi Tubuh, kondisi fisik pemain sepak takraw yang memiliki presentase lemak yang rendah dapat membantu kinerja pemain bermain dengan baik.
b)             Kelentukan, kelentukan sendi pada kaki dapat memaksimalkan jangkauan menyepak bola yang tinggi, sehingga mempermudah dalam menyerang.
c)             Kekuatan otot, kondisi otot tungkai yang kuat dapat membuat pemain sepak takraw melompat setinggi mungkin untuk menyerang lawannya atau memblok bola.
d)            Kelincahan dan Kecepatan Reaksi, ukuran lapangan yang tidak luas membuat pemain sepak takraw mengandalkan kelincahan dan kecepatan reaksi untuk menjangkau bola agar bola tidak jatuh ketika lawan menyerang atau menempatkan bola pada bidang yang jauh dari jangkauan..
e)             Koordinasi, pemain sepak takraw harus memiliki kemampuan berkoordinasi dengan teman seregu untuk bekerjasama mencetak angka dan mengalahkan lawan.
f)              Keseimbangan, ketika menyepak bola, pemain harus memiliki keseimbangan karena berdiri dengan satu kaki. Keseimbangan juga mendukung perkenaan bola saat menyepak.
g)             Ketepatan, pemain sepak takraw harus memiliki keterampilan mengarahkan bola pada sasaran yang dituju, agar pemain lawan tidak dapat mengembalikan bola.


BAB VI
SISTEM ENERGI PADA SEPAK TAKRAW

A)           Pengertian Sistem Energi
Kinerja manusia memerlukan energi. Energi tersebut berasal dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari. Tujuan makan antara lain adalah untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, dan untuk kontraksi otot. Otot merupakan salah satu jaringan tubuh yang membutuhkan energi ATP. Energi tersebut digunakan otot untuk kontraksi sehingga menimbulkan gerakan-gerakan sebagai aktivitas fisik. Berdasarkan penggunaan oksigen, sistem energi dibagi menjadi dua, yaitu sistem energi aerobik dan sistem energi anaerobik.
1)             Metabolisme Sistem Energi secara Aerobik
Sistem energi aerobik adalah sistem energi yang menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP dan untuk pembakaran pada otot. Sistem metabolisme energi secara aerobik yang bersumber dari karbohidrat, lemak dan juga dari pemecahan protein yang menghasilkan energi, yang digunakan pada saat melakukan olahraga yang bersifat ketahanan (endurance) seperti lari marathon, bersepeda jarak jauh atau juga lari 10 km, dan olahraga yang memerlukan durasi yang cukup lama. Oleh karena itu maka atlet-atlet yang berpartisipasi dalam ajang-ajang yang bersifat ketahanan ini harus mempunyai kemampuan yang baik dalam memasok oksigen ke dalam tubuh agar proses metabolisme energi secara aerobik dapat berjalan dengan sempurna.
Proses metabolisme energi secara aerobik merupakan proses metabolisme yang membutuhkan kehadiran oksigen (O2) agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna untuk menghasilkan ATP. Pada saat berolahraga, kedua simpanan energi tubuh yaitu simpanan karbohidrat (glukosa darah, glikogen otot dan hati) serta simpanan lemak dalam bentuk trigeliserida akan memberikan kontribusi terhadap laju produksi energi secara aerobik di dalam tubuh. Namun bergantung terhadap intensitas olahraga yang dilakukan, kedua simpanan energi ini dapat memberikan jumlah kontribusi yang berbeda. Untuk meregenerasi ATP, tiga simpanan energi akan digunakan oleh tubuh yaitu simpanan karbohidrat (glukosa, glikogen), lemak dan juga protein. Di antara ketiganya, simpanan karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama saat berolahraga. Atlet dengan latihan berat, memerlukan energi expenditure 2-3 kali lebih besar dari individu yang tidak berlatih.
Glukosa + O2 + ADP ------- Air + CO2 + ATP
Lemak + O2 + ADP ------- Air + CO2 + ATP
2)             Metabolisme Sistem Energi secara Anaerobik
Sistem energi anaerobik adalah sistem energi yang tidak menggunakan oksigen untuk menghasilkan ATP. Jenis asam amino yang tersimpan di dalam otot sebagai sumber energi berupa kreatin (Cr). Di dalam otot, bentuk kreatin yang sudah terfosforilasi yaitu phosphocreatine (PCr). Dengan bantuan enzim creatine phosphokinase, phosphocreatine (PCr) yang tersimpan di dalam otot akan dipecah menjadi Pi (inorganik fosfat) dan kreatin dimana proses ini juga akan disertai dengan pelepasan energi sebesar 43 kJ (10.3 kkal) untuk tiap 1 mol PCr. Inorganik fosfat (Pi) yang dihasilkan melalui proses pemecahan PCr ini melalui proses fosforilasi dapat mengikat kepada molekul ADP (adenosine diphospate) untuk kemudian kembali membentuk molekul ATP (adenosine triphospate) mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme energi secara anaerobik di dalam otot untuk menghasilkan ATP.
Phosphocreatine + ADP ------- creatine + ATP
Glukosa + ADP ------- Laktat + ATP (Glikolisis)
B)           Sumber Energi Metabolisme Aerobik dan Anaerobik
1)             Karbohidrat
Proses metabolime energi dari glukosa darah atau juga glikogen otot akan berawal dari karbohidrat yang dikonsumsi. Semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia baik itu jenis karbohidrat kompleks (nasi, kentang, roti, singkong, dsb) ataupun juga karbohidrat sederhana (glukosa, sukrosa, fruktosa) akan terkonversi menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa yang terbentuk kemudian dapat tersimpan sebagai cadangan energi sebagai glikogen di dalam hati dan otot serta dapat tersimpan di dalam aliran darah sebagai glukosa darah atau dapat juga dibawa ke dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan. Di dalam sel tubuh, sebagai tahapan awal dari metabolisme energi secara aerobik, glukosa yang berasal dari glukosa darah ataupun dari glikogen otot akan mengalami proses glikolisis yang dapat menghasilkan molekul ATP serta menghasilkan asam piruvat.
2)             Lemak
Lemak melalui proses pemecahan yang terdapat di dalam tubuh yaitu trigeliserida, di dalam tubuh akan tersimpan di dalam jaringan adipose (adipose tissue) serta di dalam sel-sel otot (intramuscular triglycerides). Melalui proses yang dinamakan lipolisis, trigeliserida yang tersimpan akan dikonversi menjadi asam lemak (fatty acid) dan gliserol. Pada proses ini, untuk setiap 1 molekul trigeliserida akan terbentuk 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol . Kedua molekul yang dihasilkan melalui proses tersebut kemudian akan mengalami jalur metabolisme yang berbeda di dalam tubuh.
Gliserol yang terbentuk akan masuk ke dalam siklus metabolisme untuk diubah menjadi glukosa atau juga asam piruvat. Sedangkan asam lemak yang terbentuk akan dipecah menjadi unit-unit kecil melalui proses yang dinamakan ß-oksidasi untuk kemudian menghasilkan energi (ATP) di dalam mitokondria sel.
3)             Protein
Protein yang dikonsumsi akan dipecah menjadi asam amino. Asam amino ini tersimpan dalam otot yang berupa kreatin (Cr). Selanjutnya dalam otot kreatin mengalami proses fosforilasi menghasilkan Phosphocreatiner (PCr). Selanjutnya PCr akan dipecah lagi oleh enzim phosphokinase menjadi Inorganik Fosfat (Pi) yang diikuti dengan pelepasan energi sebesar 43 kJ.
C)           Sistem Energi dalam Sepak Takraw
Berdasarkan durasi olahraga sepak takraw yang menggunakan angka pada setiap set yang telah ditentukan untuk menentukan pemenangnya, olahraga sepak takraw dapat dikelompokkan sebagai olahraga yang menggunakan sistem energi aerobik (membutuhkan oksigen untuk menghasilkan ATP).
Glukosa + O2 + ADP ------- Air + CO2 + ATP
Akan tetapi, salah satu komponen kondisi fisik sepak takraw adalah kelincahan dan kecepatan reaksi yang mengandalkan refleks dan kecepatan untuk bergerak. Kelincahan dan kecepatan reaksi dapat terjadi dengan mengandalkan sistem energi anaerobik.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa olahraga sepak takraw menggunakan sistem energi campuran yang didominasi oleh sistem energi aerobik, dengan alasan waktu yang cukup lama dalam sebuah pertandingan olahraga yang menggunakan sistem set tanpa waktu untuk menentukan pemenangnya. Sedangkan sistem energi anaerobik hanya digunakan ketika pemain menggunakan fisiknya untuk melakukan kelincahan dan kecepatan reaksi dalam bermain takraw.



Advertising