Friday 24 March 2017

MAKALAH ILMU FAAL OLAHRAGA - KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI

MAKALAH
ILMU FAAL OLAHRAGA II
KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI





Oleh Kelompok II Kelas D
Abdul Wahid
Andreanus Abe
Dede Budiman Kally
Elfa Sholihin
Fransiskus X. Nau
Jensent Ona Pranata
Muhammad Dhani Hermawan
Shouki Nurfarid A. H
Wafdhan Firdhani
Abu Bakar

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG

2011




KATA PENGANTAR

            Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
            Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
            Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Faal Olahraga II Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Komponen kebugaran jasmani.
            Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·                    Ibu Rini Purbowati S.Si, M.Si yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Ilmu Faal Olahraga II.
·                    Rekan – Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.


                                                                                                         Malang, 14 Oktober 2011
                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

DAFTAR ISI


Kata Pengantar…….…………………………………………………………..……………...……i
Daftar Isi……….……………………………………………………….........................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang…………………………….…………….…...……….…………...………1
1.2              Rumusan Masalah………………………….…………….…………..……………………1
1.3              Tujuan Permasalahan…………………………………..…………...………..……………1

BAB II PEMBAHASAN
2.1              Pengertian…………………………………………………………....…….………........…3
2.2              Komponen kebugaran jasmani……………………….……...………………..........……...3

BAB III PENUTUP
3.1              Kesimpulan……………….…………….…………………………..……………………10
3.2              Saran-Saran………………….…………...……....………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA…………………...........................……………………...………..............12




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar belakang
Tubuh merupakan mekanisme kompleks yang didesain untuk bergerak. Setiap gerakan tubuh akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi atau yang disebut pembakaran kalori. Setiap hari, tubuh melakukan gerakan, baik secara tidak teratur maupun secara teratur seperti berolahraga. Berolahraga atau gerakan tubuh secara teratur dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani (physical fitnes) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan fisik yang berlebihan. Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing.
Kebugaran jasmani memiliki beberapa komponen kebugaran yang berfungsi dapat meningkatkan kebugaran fisik, yang berarti jantung, pembuluh-pembuluh darah, paru-paru, otot-otot, dan organ lain dapat berfungsi dengan baik. Komponen kebugaran jasmani merupakan satu kesatuan dan memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing komponen memiliki ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi pokok atau berpengaruh pada kebugaran jasmani seseorang. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
1.2              Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)                  Apakah yang disebut kebugaran jasmani?
2)                  Sebutkan komponen kebugaran jasmani?
3)                  Jelaskan komponen kebugaran jasmani?
1.3              Tujuan permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)                  Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Ilmu Faal Olahraga II.
2)                  Sebagai bentuk pengetahuan mengenai komponen kebugaran jasmani.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pengertian
Bugar adalah kemampuan tubuh untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Kebugaran jasmani (physical fitnes) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan fisik yang berlebihan. Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani memiliki beberapa komponen kebugaran jasmani yang berfungsi dapat meningkatkan kebugaran fisik, yang berarti jantung, pembuluh-pembuluh darah, paru-paru, otot-otot, dan organ lain dapat berfungsi dengan baik. Komponen kebugaran jasmani merupakan satu kesatuan dan memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing komponen memiliki ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi pokok atau berpengaruh pada kebugaran jasmani seseorang. Agar seseorang dapat dikatakan tingkat kondisi fisiknya baik atau tingkat kebugaran jasmaninya baik, maka status setiap komponen kebugaran jasmani harus dalam kategori baik. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
2.2              Komponen Kebugaran Jasmani
Komponen kebugaran jasmani dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
1)                  Komponen Kebugaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan (Health Related Physical Fitness)
Komponen kebugaan jasmani yang berhubungan dengan kesehatan adalah kondisi tubuh yang saling berkaitan satu dengan yang lain serta memiliki pengaruh pada kebugaran jasmani. Berikut ini adalah komponen-komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan:
A)               Komposisi tubuh (body composition)
Komposisi tubuh adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan berat badan tanpa lemak (Indeks Massa Tubuh/IMT). Badan tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-organ tubuh. Masing-masing unsur tersebut memiliki komposisi sebagai berikut :
a)                  Massa otot                   : 40 – 50%.
b)                  Tulang                         : 16 – 18%.
c)                  Organ-organ tubuh      : 29 – 39%.
Berat lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total. Secara umum dapat ditarik konklusi bahwa semakin kecil persentase lemak, maka akan semakin baik kinerja seseorang.
B)                Kelenturan/fleksibilitas tubuh
Kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal. Kelentukan gerak tubuh pada persendian sangat dipengaruhi oleh : jenis sendi, elastisitas otot, struktur tulang, jaringan, tendon dan ligamen di sekitar sendi serta kualitas sendi itu sendiri. Terkait dengan kesehatan, maka kelentukan merupakan salah satu parameter atau tolok ukur kesembuhan akibat cedera dan penyakit-penyakit sistem muskuloskeletal. Pengukuran kelenturan tubuh dengan cara duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
C)                Kekuatan Otot
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Seseorang mungkin memiliki kekuatan pada bagian otot tertentu namun belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya. Pada pengukuran kekuatan otot, yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal (maximal voluntary contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi tidak terjadi akibat rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela (volunter atau voluntary). Kekuatan otot dapat diukur dengan dinamometer. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban, jika beban tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Contoh latihannya adalah sebagai berikut:
a)                  Vertical jump (meloncat ke atas), melatih kekuatan otot tungkai.
b)                  Front jump (meloncat ke depan), melatih kekuatan otot tungkai.
c)                  Side jump (meloncat ke samping), melatih kekuatan otot tungkai.
d)                 Squat jump, melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut.
e)                  Push up, melatih kekuatan otot lengan.
f)                   Sit up, melatih kekuatan otot perut.
g)                  Angkat beban, melatih kekuatan otot lengan.
h)                  Back up, melatih kekuatan otot perut.
D)               Daya tahan otot (Muscular Power)
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran daya tahan otot dengan cara Push up test, Sit up test.
E)                Daya tahan jantung paru
Daya tahan jantung-paru adalah kapasitas sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan jantung paru dengan cara test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.
Latihan untuk melatih daya tahan jantung paru adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:
a)                  Lari 2,4 km.
b)                 Lari 12 menit.
c)                  Lari multistage.
d)                 Angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.
e)                  Lari naik turun bukit.
2)                  Komponen Kebugaran Jasmani yang Berhubungan dengan Ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan adalah keterampilan gerakan tubuh yang saling berkaitan satu dengan yang lain serta memiliki pengaruh dan dapat menunjukkan seberapa derajat kebugaran jasmani. Berikut ini adalah komponen-komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan:
A)               Kecepatan Bergerak (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga yang sangat mengandalkan kecepatan. Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya adalah:
a)                  Lari cepat 50 m.
b)                 Lari cepat 100 m.
c)                  Lari cepat 200 m
B)                Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi dari area tertentu, dari depan ke belakang, dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan misalnya bulu tangkis. Kelincahan dapat dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti arah. Contoh latihannya adalah:
a)                  Lari zig-zag.
b)                 Lari bolak-balik 5 m.
c)                  Lari bolak-balik 10 m.
d)                 Lari angka 8.
e)                  Kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag.
Kelincahan merupakan salah satu komponen kebugaran jasmani yang sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak. Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk jenis olahraga yang membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam pertandingan.
Berkaitan dengan hal di atas, kelincahan dibedakan menjadi kelincahan umum, yang biasanya nampak pada berbagai aktivitas olahraga dan kelincahan khusus yang berkaitan dengan teknik gerakan olahraga tertentu. Jika ditinjau dari sudut anatomis kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen bagian tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh tertentu.
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat (Kirkendall, Gruber, dan Johnson, 1987:122). Selain dikerjakan dengan cepat dan tepat, perubahan-perubahan tadi harus dikerjakan dengan tanpa kehilangan keseimbangan. Dari batasan ini, terdapat tiga hal yang menjadi karakteristik kelincahan, yaitu: perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagian-bagian tubuh.
Karakteristik kelincahan sangat unik. Kelincahan memainkan peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik. Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi, dan power. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi.
C)                Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan secara tepat, cermat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan berbagai unsur yang terjadi pada setiap gerakan. Koordinasi ini sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan kelincahan, sehingga kadang-kadang suatu tes koordinasi juga bertujuan mengukur kelincahan. Contoh latihannya:
a)                  Memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri.
b)                 Memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kiri kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kanan.
c)                  Melempar ke atas bola tenis dengan tangan kanan, kemudian menangkap kembali dengan tangan kiri.
d)                 Melempar ke atas bola tenis dengan tangan kiri, kemudian menangkap kembali dengan tangan kanan.
D)               Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan maupun saat diam. Keseimbangan tersebut dapat berupa keseimbangan statis (static balance) pada saat berdiri maupun keseimbangan dinamis (dynamic balance) pada saat melakukan suatu gerakan tertentu. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam. Sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari, berjalan, melambung dan sebagainya. Kualitas keseimbangan dinamis bergantung pada mekanisme dalam saluran semisirkular, persepsi kinestetik, tendon dan persendian, persepsi visual selama melakukan gerakan, dan kemampuan koordinasi. Keseimbangan merupakan kemampuan yang penting karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, sebagian terbesar olahraga dan permainan. Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang sangan mengandalkan kesimbangan. Contoh latihannya adalah:
a)                  Berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm, sepanjang 10 m.
b)                 Berdiri dengan satu kaki jinjit.
c)                  Tubuh membentuk kapal-kapalan.
d)                 Sikap lilin.
e)                  Berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh.
E)                 Kecepatan reaksi (reaction speed).
Kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera. Contoh latihannya: menangkap bola tenis yang dilempar ke kanan dan ke kiri oleh orang lain
F)                 Ketepatan (accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki. Sepak bola dan bola basket merupakan olahraga yang membutuhkan ketepatan yang baik untuk memasukkan bola ke gawang dengan kaki dan memasukkan bola kek keranjang dengan tangan. Contoh latihannya:
a)                  Melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran.
b)                 Untuk lebih spesifik pada cabang bola basket adalah dengan latihan memasukkan bola ke keranjang tepat di bawah ring.
c)                  Untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang.
BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Kebugaran jasmani (physical fitnes) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan fisik yang berlebihan. Kebugaran jasmani memiliki beberapa komponen kebugaran jasmani yang merupakan satu kesatuan dan memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing komponen memiliki ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi pokok atau berpengaruh pada kebugaran jasmani seseorang. Komponen kebugaran jasmani dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
1)                  Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness)
a)                  Komposisi tubuh (body composition),
b)                 Kelenturan/fleksibilitas tubuh,
c)                  Kekuatan Otot,
d)                 Daya tahan jantung paru,
e)                  Daya tahan otot (Muscular Power).
2)                  Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness)
a)                  Koordinasi (Coordination),
b)                 Kecepatan Bergerak (Speed),
c)                  Kelincahan (Agility),
d)                 Keseimbangan (Balance),
e)                  Kecepatan reaksi (reaction speed),
f)                  Ketepatan (accuracy).

3.2              Saran-saran
Kebugaran jasmani memiliki beberapa komponen kebugaran jasmani yang merupakan satu kesatuan dan memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing komponen memiliki ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi pokok atau berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu, melatih secara teratur dan seimbang semua komponen kebugaran jasmani akan lebih meningkatkan derajat kebugaran fisik, daripada melatih komponen kebugaran jasmani secara sebagian atau yang ingin dilatih saja.
DAFTAR PUSTAKA

Kravitz, len. 2001. Panduan lengkap: BUGAR TOTAL. jakarta: PT Raja Grafindo Persada

banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Blog Archive

Advertising