
Karya Tulis
OLAHRAGA SEBAGAI POLA HIDUP SEHAT YANG ALAMI
Topik:
Olahraga kesehatan
Oleh:
Shouki Nurfarid A. H
NPM 2101000510637
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun
sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan karya tulis ini sesuai yang
diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju
jalan yang terang benderang.
Karya tulis
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pencegahan dan Perawatan Cedera olahraga
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG.
Pembuatan karya tulis
ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Olahraga sebagai Pola Hidup Sehat yang Alami.
Dalam proses pendalaman materi ini,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa
terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·
Bapak Budijanto M.Pd yang
telah membimbing kami dalam mata kuliah Pencegahan
dan Perawatan Cedera Olahraga.
·
Rekan-Rekan mahasiswa yang
telah memberikan masukan untuk karya tulis
ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya
manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn karya tulis ini selanjutnya.
Demikian karya tulis
ini kami buat semoga bermanfaat.
Malang, 30
April 2012
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…….……………………………………………………..….......…i
Daftar Isi……….……………………………………………….............................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
……………………...………....……………….…...1
1.2
Rumusan
Masalah…………………………...……..……….…………...……3
1.3
Tujuan Penulisan..…………………...……………..………….………...……3
1.4
Manfaat Penulisan.............................................................................................3
BAB II TELAAH
PUSTAKA.................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Pengertian
dan Manfaat Olahraga sebagai Pola Hidup Sehat yang Alami.......7
3.2
Jenis-jenis
Olahraga Kesehatan........................................................................8
3.3
Persiapan
Sebelum Melakukan Olahraga Kesehatan........................................9
3.4
Olahraga
yang Baik dan Benar.........................................................................9
3.5
Hubungan
Antara Olahraga
sebagai Pola Hidup Ssehat yang Alami dan Kebugaran Jasmani.........................................................................................10
3.6
Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan Setelah Berolahraga...................................16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………….….….………………………….....…….........…18
4.2 Saran-Saran………………….…………...……....……………...……..……19
DAFTAR
PUSTAKA…………………...........................……………………...……...........21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Olahraga sangat erat
hubungannya dengan kesehatan. Mencapai derajat sehat dengan olahraga merupakan
pencapaian kesehatan dengan melakukan aktivitas fisik atau gerak tubuh.
Dengan majunya teknologi seperti sekarang
ini, semua kegiatan tubuh sehari-hari dipermudah oleh alat elektronik seperti
remote kontrol, lift, dll. Bayangkan bila dengan kemajuan alat elektronik
tersebut tubuh jarang bergerak, pasti tubuh akan terasa kaku dan terasa berat
untuk melakukan sesuatu. Gaya hidup duduk
terus-menerus dalam bekerja dan kurang
bergerak ditambah dengan merokok dan pola makan
yang tidak sehat akan dapat menyebabkan penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit
tekanan darah tinggi, penyakit
kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker
usus, depresi, dan kecemasan. Studi WHO
pada faktor-faktor risiko menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja adalah 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian
setiap tahun disebabkan oleh
kurangnya bergerak atau aktifitas fisik. Sebaliknya
bayangkan bila tubuh kelebihan bergerak dikarenakan pekerjaan berat, pasti
tubuh akan terasa capek dan mengalami kelelahan jasmani. Disinilah peran
olahraga sebagai pola hidup sehat yang alami, dimana tubuh dirancang dengan
aktivitas fisik yang seimbang, teratur, serta terencana. Sehingga dengan peran
itu, tubuh akan terhindar dari rasa kaku, capek untuk bergerak, serta terhindar
dari penyakit-penyakit kelelahan jasmani lainnya.
Hasil penelitian Dede
Kusmana tahun 2002 memperlihatkan bahwa orang yang
mempunyai gaya hidup seperti tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang
lima kali lebih tinggi terhidar
dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya
hidup sebaliknya. Oleh karena itu, aktivitas fisik
atau gerak tubuh tidak teratur maupun secara teratur seperti olahraga perlu menjadi
kebutuhan sehari-hari. Karena setiap
gerakan tubuh akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi atau yang disebut
pembakaran kalori. Gerakan tubuh atau aktivitas fisik dalam olahraga dapat berfungsi
meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani
(physical fitnes) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas
sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan fisik yang berlebihan.
Olahraga sebagai pola hidup sehat yang alami bukan berarti tidak ada
proses kimia pada saat aktivitas olahraga. Faktanya, olahraga sangat
membutuhkan energi yang dibentuk dari reaksi kimia di dalam tubuh yang disebut
dengan proses metabolisme. Reaksi kimia dalam tubuh atau metabolisme tidak
dapat dicegah agar tidak terjadi, karena organ yang berperan dalam reaksi kimia
tersebut bekerja dengan sendirinya atau menggunakan saraf tak sadar. Sedangkan seluruh
gerakan olahraga menggunakan saraf yang sadar.
Makanan yang menghasilkan zat energi atau nutrisi bagi tubuh tidak akan
mampu membuat tubuh menjadi sehat dan bugar. Karena, energi yang dihasilkan oleh
tubuh dapat habis oleh aktivitas sehari-hari selain olahraga, dapat terbuang melalui sistem ekskresi,
bahkan dapat tertimbun di dalam tubuh sehingga membuat tubuh menjadi gemuk.
Tubuh yang gemuk memiliki risiko lebih besar terserang penyakit dibandingkan
dengan tubuh yang ideal. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika energi di dalam
tubuh digunakan untuk berolahraga yang dapat membuat daya tahan tubuh menjadi
lebih kuat.
Olahraga adalah suatu bentuk
aktivitas fisik yang terencana dan teratur yang melibatkan gerakan tubuh
secara berulang-ulang. Olahraga merupakan salah satu pola hidup sehat yang
alami, yaitu dengan aktivitas fisik dapat membuat seluruh organ tubuh terlatih
dan memiliki daya tahan terhadap penyakit atau kelelahan jasmani sehingga tubuh
menjadi sehat dan bugar.
Olahraga sebagai pola hidup
sehat yang alami atau olahraga kesehatan adalah kebiasaan melakukan olahraga
yang memiliki tujuan meningkatkan derajat kesehatan, baik derajat kesehatan
statis yaitu ketika normalnya fungsi alat-alat tubuh pada saat istirahat maupun
derajat kesehatan dinamis yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada saat
bekerja atau berolahraga. Orang yang baik derajat kesehatan dinamis, maka dapat
dipastikan derajat kesehatan statisnya juga baik.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang dibahas dalam karya tulis ini yaitu sebagai berikut:
1)
Apakah pengertian olahraga sebagai hidup
sehat yang alami?
2)
Sebutkan manfaat olahraga sebagai pola
hidup sehat yang alami?
3)
Sebutkan jenis-jenis olahraga kesehatan?
4)
Bagaimanakah persiapan sebelum melakukan
olahraga kesehatan?
5)
Bagaimanakah cara melakukan olahraga
yang baik dan benar?
6)
Apakah hubungan antara olahraga sebagai
hidup sehat yang alami dengan kebugaran jasmani?
7)
Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan
setelah melakukan olahraga?
1.3
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini, yaitu
sebagai berikut:
1)
Sebagai bentuk pengetahuan mengenai
olahraga kesehatan.
2)
Memenuhi tugas pada mata kuliah
pencegahan dan perawatan cedera olahraga.
1.4
Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat penulisan yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini, yaitu
sebagai berikut:
1)
Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai
olahraga sebagai pola hidup sehat yang alami.
BAB II
TELAAH
PUSTAKA
Accuracy atau ketepatan, kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk
mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki.
Aerobic berarti
bersifat menggunakan udara atau oksigen. Secara luas aerobic adalah segala
macam bentuk gerak tubuh organisme hidup yang bersifat menggunakan udara atau
oksigen untuk kelangsungan.
Agility atau kelincahan adalah kemampuan seseorang
mengubah posisi dari area tertentu tanpa adanya
gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan, seperti dari depan
ke belakang, dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan, dll.
Aktivitas adalah
kegiata atau kesibukan, kata lain keaktifan jasmani dan rohani yang saling
berhubungan.
Anaerobic berarti
tidak menggunakan udara atau oksigen. Secara luas anaerobic adalah segala macam
bentuk gerak tubuh organisme hidup yang bersifat tidak menggunakan udara atau
oksigen untuk kelangsungan.
Asma adalah suatu
keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas atau
banyak aktivitas terhadap rangsangan tertentu sehingga menimbulkan peradangan
dan penyempitan pada saluran pernafasan atau bronkial.
Balance atau keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi
atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan maupun saat diam.
Body composition atau komposisi tubuh adalah persentase (%) lemak dari berat badan
total dan berat badan tanpa lemak (Indeks Massa Tubuh/IMT).
Coordination, adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai
gerakan secara tepat, cermat dan efisien.
Dinamis adalah
gerak pada keadaan tertentu.
Dynamic balance atau keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan
keadaan seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari, berjalan, melompat,
dll.
Efisien adalah
perbandingan terbaik antara suatu
kegiatan dan hasilnya.
Elastisitas adalah
perubahan atau penyesuaian pada keadaan tertentu ke keadaan lainnya.
Endurance
adalah ketahanan ditinjau dari kerja otot adalah kemampuan kerja otot atau
sekelompok otot dalam jangka waktu tertentu,
Fleksibel
atau kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk
melakukan gerak melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara
maksimal.
Frekuensi adalah
besaran yang mengukur jumlah repetisi per satuan waktu dari setiap fenomena
atau kejadian.
Front jump
adalah lompat kedepan.
Health related physical
fitness atau komponen kebugaan jasmani yang
berhubungan dengan kesehatan adalah kondisi tubuh yang saling berkaitan satu
dengan yang lain serta memiliki pengaruh pada kebugaran jasmani.
Hipertensi atau
tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang
dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi
140 / 90 mmHg.
Lift adalah alat
transportasi untuk menaikkan benda atau manusia ke tempat yang
lebih tinggi atau menurunkan ke tempat yang lebih rendah.
Muscular Power
atau daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok
otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu
beban submaksimal dalam jangka waktu tertentu.
Physical fitnes atau kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
aktifitas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan fisik yang
berlebihan.
Reaction speed atau kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk
segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat
indera.
Remote kontrol
adalah alat untuk melakukan sesuatu tanpa banyak gerak, tetapi hanya dengan
menekan tombol, seperti menyalakan televisi.
Skill related physical
fitness atau komponen kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan keterampilan adalah keterampilan gerakan tubuh yang saling
berkaitan satu dengan yang lain serta memiliki pengaruh dan dapat menunjukkan
seberapa derajat kebugaran jasmani.
Speed atau kecepatan merupakan kemampuan seseorang
untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu
sesingkat-singkatnya.
Sportifitas
adalah sebuah konsep yang menyiratkan kepatuhan terhadap aturan dan etiket yang
berlaku dalam olahraga.
static balance
atau
keseimbangan statis adalah kemampuan untuk
mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam.
Statis adalah keadaan
diam pada situasi tertentu.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian dan Manfaat Olahraga sebagai Pola Hidup
Sehat yang Alami
Olahraga sebagai pola hidup sehat yang alami atau olahraga kesehatan
adalah kebiasaan hidup melakukan aktivitas fisik yang terencana dan teratur yang melibatkan gerakan tubuh
secara berulang-ulang serta memiliki tujuan agar tubuh sehat dan bugar.
Olahraga kesehatan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh, baik manfaat
secara fisik atau biologis, maupun manfaat secara psikis atau mental. Berikut
ini adalah manfaat olahraga secara fisik atau biologis:
1)
Olahraga dapat menjaga berat
badan tetap ideal.
2)
Olahraga dapat menguatkan
tulang, sendi, dan otot.
3)
Olahraga dapat meningkatkan
kelenturan tubuh.
4)
Olahraga dapat meningkatkan
kebugaran jasmani.
5)
Olahraga dapat membuat
postur tubuh yang baik dan tegak.
6)
Olahraga dapat membuat
peredaran darah dan pernafasan lebih efisien.
7)
Olahraga dapat mengurangi
risiko kelelahan jasmani, penyakit jantung, dan stroke.
8)
Olahraga dapat menurunkan
lemak badan atau berat badan.
9)
Olahraga dapat membuat nafsu
makan lebih terkontrol.
10)
Olahraga dapat membuat
pencernaan lebih sehat.
11)
Olahraga dapat membuat tubuh
fleksibel atau lentur, sehingga tubuh tidak mudah cedera.
12)
Olahraga dapat meningkatkan
aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan
pengaturan kekebalan tubuh.
13)
Olahraga dapat meningkatkan
sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan
tubuh.
14)
Olahraga dapat meningkatkan
kekuatan otot dan kepadatan tulang dengan mengoptimalkan pertumbuhan pada anak,
dan memperkuat massa tulang pada orang dewasa.
Sedangkan manfaat olahraga secara psikis atau mental adalah:
1)
Olahraga dapat mengurangi
stress.
2)
Olahraga dapat meningkatkan
rasa percaya diri.
3)
Olahraga dapat meningkatkan
rasa sportifitas.
4)
Olahraga dapat memupuk rasa
tanggung jawab.
5)
Olahraga dapat meningkatkan
kesiapan mental dan harga diri.
6)
Olahraga dapat meningkatkan
kemampuan untuk rileks.
7)
Olahraga dapat membuat tidur
lebih tenang.
8)
Olahraga dapat membuat
energi untuk hidup lebih bertambah.
9)
Olahraga dapat membuat
kemampuan menikmati hidup lebih bertambah.
3.2 Jenis-jenis
Olahraga Kesehatan
Olahraga kesehatan adalah kegiatan
berolahraga atau aktivitas fisik
yang teratur yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga
kesehatan memiliki banyak jenis. Jenis-jenis olahraga kesehatan terbagi menjadi
tiga kelompok, yaitu:
1)
Olahraga aerobik adalah olahraga kesehatan yang
dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Olahraga aerobik termasuk olahraga
yang ringan dan membutuhkan banyak oksigen yang masih dapat dipenuhi oleh tubuh.
Olahraga aerobik merupakan olahraga kesehatan yang paling tepat dipilih untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga aerobik adalah olahraga yang dapat
menampung peserta dalam jumlah besar, olahraga yang dapat membangkitkan
kegembiraan, olahraga yang gerakannya mudah diikuti, olahraga yang murah serta
minim peralatan, dan olahraga yang dapat memberikan manfaat untuk semua
kalangan. Misalnya adalah jogging, senam, renang, bersepeda, jalan, dll.
2)
Olahraga anaerobik adalah olahraga kesehatan yang
dilakukan dalam waktu yang singkat. Olahraga anaerobik termasuk olahraga yang
berat. Kebutuhan oksigen saat melakukan olahraga anaerobik tidak dapat dipenuhi
seluruhnya oleh tubuh. Misalnya adalah olahraga angkat besi, lari sprint 100 M,
tenis lapangan, bulu tangkis, dll.
3)
Olahraga aerobik dan anaerobik atau campuran, misalnya
sepakbola, basket, volleyball, dll.
3.3 Persiapan Sebelum
Melakukan Olahraga Kesehatan
Melakukan persiapan sebelum berolahraga adalah suatu bentuk usaha untuk
mencapai manfaat yang maksimal dari kegiatan olahraga. Berikut ini adalah
bentuk-bentuk persiapan sebelum melakukan olahraga, yaitu:
1)
Pilihlah olahraga yang digemari, aman, mudah, dan
murah.
2)
Sebelum melakukan olahraga, sebaiknya melakukan
pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga
yang cocok (tes pembebanan/stress test), terutama bila:
Ø Ada keluhan
seperti sering pusing, sesak nafas, nyeri dada.
Ø Berpenyakit
seperti penyakit jantung koroner, asma, kencing manis, hipertensi, dll.
Ø Berusia
diatas 30 tahun.
3)
Menggunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai
dan nyaman.
4)
Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya
tunggu sampai 2 jam.
5)
Minumlah minuman yang mengandung elektrolit, sedikit
manis, dan tidak dingin.
3.4 Olahraga yang
Baik dan Benar
Olahraga kesehatan dapat dimulai
sejak usia muda hingga usia lanjut. Olahraga juga dapat dilakukan dimana saja,
dengan memperhatikan lingkungan yang aman, nyaman, bebas polusi, dan tidak
menimbulkan cedera. Misalnya: di rumah, di tempat kerja, dan di lapangan.
Berikut ini cara melakukan olahraga yang baik dan benar:
1)
Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5-10
menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan
pendinginan selama 5-10 menit.
2)
Frekuensi latihan dilakukan secara teratur 3-5 kali
per minggu disertai dengan waktu istirahat. Jika olahraga dalam seminggu 3
kali, maka kegiatan olahraga dilakukan selama 2 hari sekali dalam seminggu atau
6 hari.
3)
Intensitas latihan olahraga:
·
Intensitas latihan olahraga untuk meningkatkan daya
tahan tubuh harus mencapai 70% – 85% denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah
denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan : DNM = 220 – UMUR
·
Untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih
ringan yaitu 60 – 70 % DNM.
Contoh:
Orang dengan usia 40 tahun akan
mempunyai DNM = 220 – 40 = 180.
Untuk membakar lemak, orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi minimum 60% x 180 = 108 per menit sampai dengan maksimum 70% x 180 = 126 per menit.
Untuk membakar lemak, orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi minimum 60% x 180 = 108 per menit sampai dengan maksimum 70% x 180 = 126 per menit.
4)
Waktu yang baik dalam berolahraga adalah diwaktu pagi
hari. Karena udara pagi cenderung lebih bersih dan segar, selain itu matahari
pagi bermanfaat merangsang vitamin D bagi tubuh. Di dalam olahraga yang
bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh (endurence) memerlukan waktu
antara ½-1 jam, sedangkan untuk membakar lemak perlu waktu lebih lama (lebih
dari satu jam).
3.5 Hubungan Antara
Olahraga sebagai Pola Hidup Ssehat yang Alami dan
Kebugaran Jasmani
Olahraga sebagai pola hidup sehat yang alami adalah suatu bentuk aktivitas
fisik yang terencana dan teratur yang melibatkan gerakan tubuh secara
berulang-ulang serta memiliki tujuan agar tubuh memiliki kebugaran jasmani. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk dapat melakukan aktivitas
sehari-hari. Kebugaran jasmani (physical fitnes) adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan
fisik yang berlebihan. Kebugaran jasmani memiliki beberapa komponen kebugaran
jasmani yang berfungsi dapat meningkatkan kebugaran fisik, yang berarti
jantung, pembuluh-pembuluh darah, paru-paru, otot-otot, dan organ lain dapat
berfungsi dengan baik. Komponen
kebugaran jasmani merupakan satu kesatuan dan memiliki keterkaitan
yang erat antara satu dengan yang lain, dan masing-masing komponen memiliki
ciri-ciri tersendiri serta memiliki fungsi pokok atau berpengaruh pada
kebugaran jasmani seseorang. Agar seseorang dapat dikatakan tingkat kondisi
fisiknya baik atau tingkat kebugaran jasmaninya baik, maka status setiap komponen kebugaran jasmani harus
dalam kategori baik. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang
dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen kebugaran jasmani yang berhubungan
dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan komponen kebugaran
jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
1)
Komponen Kebugaran Jasmani
yang Berhubungan dengan Kesehatan (Health Related Physical Fitness)
Komponen kebugaan jasmani yang berhubungan dengan kesehatan adalah
kondisi tubuh yang saling berkaitan satu dengan yang lain serta memiliki
pengaruh pada kebugaran jasmani. Berikut ini adalah komponen-komponen kebugaran
jasmani yang berhubungan dengan kesehatan:
A) Komposisi tubuh (body composition)
Komposisi tubuh adalah persentase (%) lemak dari berat badan total
dan berat badan tanpa lemak (Indeks Massa Tubuh/IMT). Badan tanpa lemak terdiri
dari massa otot, tulang dan organ-organ tubuh. Masing-masing unsur
tersebut memiliki komposisi sebagai berikut :
a)
Massa otot : 40 – 50%.
b)
Tulang : 16 – 18%.
c)
Organ-organ tubuh : 29 – 39%.
Berat lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan
total. Secara umum dapat ditarik konklusi bahwa semakin kecil persentase lemak,
maka akan semakin baik kinerja seseorang.
B) Kelenturan/fleksibilitas tubuh
Kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak melalui ruang gerak
sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal. Kelentukan gerak tubuh pada
persendian sangat dipengaruhi oleh : jenis sendi, elastisitas otot, struktur
tulang, jaringan, tendon dan ligamen di sekitar sendi serta kualitas sendi itu
sendiri. Terkait dengan kesehatan, maka kelentukan merupakan salah satu
parameter atau tolok ukur kesembuhan akibat cedera dan penyakit-penyakit sistem
muskuloskeletal. Pengukuran kelenturan tubuh dengan cara duduk tegak depan (Sit
and reachTest) Flexometer.
C) Kekuatan Otot
Kekuatan otot adalah tenaga, gaya atau tegangan yang dapat
dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban
maksimal. Seseorang mungkin memiliki kekuatan pada bagian otot tertentu namun
belum tentu memiliki pada bagian otot lainnya. Pada pengukuran kekuatan otot,
yang diukur adalah kekuatan kontraksi volunter maksimal (maximal voluntary
contraction-MVC), di mana kekuatan otot harus maksimal dan kontraksi tidak
terjadi akibat rangsangan eksternal tetapi benar-benar secara suka rela
(volunter atau voluntary). Kekuatan otot dapat diukur dengan dinamometer.
Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan frekuensi
sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban,
jika beban tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Contoh latihannya
adalah sebagai berikut:
a)
Vertical jump (meloncat ke atas),
melatih kekuatan otot tungkai.
b)
Front jump (meloncat ke depan),
melatih kekuatan otot tungkai.
c)
Side jump (meloncat ke samping),
melatih kekuatan otot tungkai.
d)
Squat jump, melatih kekuatan otot
tungkai dan otot perut.
e)
Push up, melatih kekuatan otot lengan.
f)
Sit up, melatih kekuatan otot perut.
g)
Angkat beban, melatih kekuatan otot
lengan.
h)
Back up, melatih kekuatan otot perut.
D) Daya tahan otot (Muscular
Power)
Daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi
yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban submaksimal dalam jangka
waktu tertentu. Pengukuran
daya tahan otot dengan cara Push up test, Sit up test.
E) Daya tahan jantung paru
Daya tahan jantung-paru adalah kapasitas sistem jantung, paru dan pembuluh darah
untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu
yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru
sangat penting untuk menunjang kerja otot dengan mengambil oksigen dan
menyalurkannya ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat
digunakan untuk proses metabolisme tubuh. Pengukuran daya tahan jantung paru
dengan cara test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, Ergocycles
test.
Latihan
untuk melatih daya tahan jantung paru adalah kebalikan dari latihan kekuatan.
Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi
yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:
a)
Lari 2,4 km.
b)
Lari 12 menit.
c)
Lari multistage.
d)
Angkat beban dengan berat yang ringan
namun dengan repetisi dan set yang banyak.
e)
Lari naik turun bukit.
2)
Komponen Kebugaran Jasmani
yang Berhubungan dengan Ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
Komponen kebugaan jasmani yang berhubungan dengan keterampilan
adalah keterampilan gerakan tubuh yang saling berkaitan satu dengan yang lain
serta memiliki pengaruh dan dapat menunjukkan seberapa derajat kebugaran
jasmani. Berikut ini adalah komponen-komponen kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan keterampilan:
A) Kecepatan
Bergerak (Speed)
Kecepatan
merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam
bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan
dalam olahraga yang sangat mengandalkan kecepatan. Kecepatan dalam hal ini
lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya
adalah:
a)
Lari cepat 50 m.
b)
Lari cepat 100 m.
c)
Lari cepat 200 m
B) Kelincahan
(Agility)
Kelincahan
adalah kemampuan seseorang mengubah posisi dari area tertentu, dari depan ke
belakang, dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan
tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan.
Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan misalnya bulu tangkis. Kelincahan
dapat dilatih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian berganti
arah. Contoh latihannya adalah:
a)
Lari zig-zag.
b)
Lari bolak-balik 5 m.
c)
Lari bolak-balik 10 m.
d)
Lari angka 8.
e)
Kombinasi lari bolak-balik dengan lari
zig-zag.
Kelincahan merupakan salah satu komponen kebugaran jasmani yang
sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan
posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat
untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga,
terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak. Lebih lanjut,
kelincahan sangat penting untuk jenis olahraga yang membutuhkan kemampuan
adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam pertandingan.
Berkaitan dengan hal di atas, kelincahan dibedakan menjadi
kelincahan umum, yang biasanya nampak pada berbagai aktivitas olahraga dan
kelincahan khusus yang berkaitan dengan teknik gerakan olahraga tertentu. Jika
ditinjau dari sudut anatomis kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen
bagian tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh tertentu.
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh
atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat (Kirkendall, Gruber, dan Johnson,
1987:122). Selain dikerjakan dengan cepat dan tepat, perubahan-perubahan tadi
harus dikerjakan dengan tanpa kehilangan keseimbangan. Dari batasan ini,
terdapat tiga hal yang menjadi karakteristik kelincahan, yaitu: perubahan arah
lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagian-bagian tubuh.
Karakteristik kelincahan sangat unik. Kelincahan memainkan peranan
yang khusus terhadap mobilitas fisik. Kelincahan bukan merupakan kemampuan
fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan,
kelentukan, waktu reaksi, dan power. Komponen-komponen tersebut saling
berinteraksi.
C) Koordinasi
(Coordination)
Koordinasi
adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan secara tepat, cermat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan berbagai unsur yang terjadi
pada setiap gerakan. Koordinasi ini sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan
kelincahan, sehingga kadang-kadang suatu tes koordinasi juga bertujuan mengukur
kelincahan. Contoh latihannya:
a)
Memantulkan bola tenis ke tembok dengan
tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri.
b)
Memantulkan bola tenis ke tembok dengan
tangan kiri kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kanan.
c)
Melempar ke atas bola tenis dengan
tangan kanan, kemudian menangkap kembali dengan tangan kiri.
d)
Melempar ke atas bola tenis dengan
tangan kiri, kemudian menangkap kembali dengan tangan kanan.
D) Keseimbangan
(Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi atau sikap tubuh
secara tepat pada saat melakukan gerakan maupun saat diam. Keseimbangan
tersebut dapat berupa keseimbangan statis (static balance) pada saat berdiri
maupun keseimbangan dinamis (dynamic balance) pada saat melakukan suatu gerakan
tertentu. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan
seimbang dalam keadaan diam. Sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan
untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari,
berjalan, melambung dan sebagainya. Kualitas keseimbangan dinamis bergantung
pada mekanisme dalam saluran semisirkular, persepsi kinestetik, tendon dan
persendian, persepsi visual selama melakukan gerakan, dan kemampuan koordinasi.
Keseimbangan merupakan kemampuan yang penting karena digunakan dalam aktivitas
sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, sebagian terbesar olahraga dan
permainan. Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang
sangan mengandalkan kesimbangan. Contoh latihannya adalah:
a)
Berjalan di atas balok kayu selebar 10
cm, sepanjang 10 m.
b)
Berdiri dengan satu kaki jinjit.
c)
Tubuh membentuk kapal-kapalan.
d)
Sikap lilin.
e)
Berdiri dengan tangan sebagai sandaran
tubuh.
E) Kecepatan reaksi (reaction speed)
Kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk
segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat
indera. Contoh latihannya: menangkap bola tenis yang
dilempar ke kanan dan ke kiri oleh orang lain
F) Ketepatan (accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk
mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki. Sepak
bola dan bola basket merupakan olahraga yang membutuhkan ketepatan yang baik
untuk memasukkan bola ke gawang dengan kaki dan memasukkan bola kek keranjang
dengan tangan. Contoh latihannya:
a)
Melempar bola tenis ke tembok,
sebelumnya tembok telah diberi sasaran.
b)
Untuk lebih spesifik pada cabang bola
basket adalah dengan latihan memasukkan bola ke keranjang tepat di bawah ring.
c)
Untuk sepak bola dengan latihan
menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang.
3.6 Hal-hal yang
Perlu Diperhatikan Setelah Berolahraga
Berikut ini adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan setelah melakukan olahraga, yaitu:
1)
Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga,
makanlah makanan lunak/cairan seperti bubur kacang hijau.
2)
Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan
langsung mandi.
3)
Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu
basah.
4)
Dll.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Olahraga sebagai
pola hidup sehat yang alami atau olahraga kesehatan adalah kebiasaan hidup
melakukan aktivitas fisik yang terencana dan teratur yang melibatkan gerakan
tubuh secara berulang-ulang serta memiliki tujuan agar tubuh sehat dan bugar. Olahraga
kesehatan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh, baik manfaat secara
fisik atau biologis, maupun manfaat secara psikis atau mental. Olahraga
kesehatan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu olahraga aerobik, olahraga
anaerobik, dan olahraga aerobik anaerobik atau campuran. Sebelum melakukan
olahraga kesehatan, lakukanlah persiapan terlebih dahulu untuk memaksimalkan
manfaat dari kegiatan olahraga. Olahraga kesehatan dapat dimulai sejak usia muda
hingga usia lanjut. Olahraga juga dapat dilakukan dimana saja, dengan
memperhatikan lingkungan yang aman, nyaman, bebas polusi, dan tidak menimbulkan
cedera. Selain itu, olahraga kesehatan dilakukan secara bertahap dimulai dari
pemanasan, diikuti dengan latihan inti dan diakhiri dengan pendinginan,
memperhatikan frekuensi latihan olahraga secara teratur 3-5 kali per minggu
disertai dengan waktu istirahat, memperhatikan intensitas latihan olahraga, dan
memperhatikan waktu yang baik dalam berolahraga. Olahraga sebagai pola hidup sehat yang alami memiliki hubungan yang erat
dengan kebugaran jasmani, yaitu olahraga sebagai pola hidup sehat yang alami
memiliki tujuan agar tubuh sehat dan bugar atau kebugaran jasmani. Bugar adalah kemampuan tubuh untuk dapat melakukan aktivitas
sehari-hari. Kebugaran jasmani (physical fitnes) adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan
fisik yang berlebihan. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang
dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan komponen kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness). Adapun
beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah melakukan olahraga sebagai pola
hidup sehat yang alami, yaitu jangan langsung makan yang mengenyagkan setelah
olahraga, minumlah air secukupnya jika mengeluarkan banyak keringat, dll.
4.1
Saran-saran
Olahraga
sebagai pola hidup sehat yang alami atau olahraga kesehatan harus dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)
Melakukan persiapan sebelum
melakukan olahraga kesehatan, seperti:
·
Memilih olahraga yang digemari, aman, mudah, dan
murah.
·
Sebelum melakukan olahraga, sebaiknya melakukan
pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga
yang cocok (tes pembebanan/stress test), terutama bila: Ada keluhan seperti
sering pusing, sesak nafas, nyeri dada. Berpenyakit seperti penyakit jantung
koroner, asma, kencing manis, hipertensi, dll. Berusia diatas 30 tahun.
·
Menggunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai
dan nyaman.
·
Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang,
sebaiknya tunggu sampai 2 jam.
·
Minumlah minuman yang mengandung elektrolit, sedikit
manis, dan tidak dingin.
2)
Melakukan olahraga yang baik
dan benar, seperti:
·
Melakukan olahraga dimana saja, dengan memperhatikan
lingkungan yang aman, nyaman, bebas polusi, dan tidak menimbulkan cedera.
Misalnya: di rumah, di tempat kerja, dan di lapangan.
·
Melakukan olahraga secara bertahap dimulai dari
pemanasan 5-10 menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri
dengan pendinginan selama 5-10 menit.
·
Melakukan olahraga dengan frekuensi latihan secara
teratur 3-5 kali per minggu disertai dengan waktu istirahat.
·
Melakukan olahraga dengan intensitas latihan olahraga:
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70% – 85% denyut nadi
maksimal (DNM). Sedangkan untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih
ringan yaitu 60 – 70 % DNM. DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan: DNM = 220-UMUR.
·
Melakukan olahraga pada waktu yang baik yaitu diwaktu
pagi hari.
3)
Memperatikan hal-hal berikut
setelah melakukan olahraga, seperti:
·
Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga,
makanlah makanan lunak/cairan seperti bubur kacang hijau.
·
Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan
langsung mandi.
·
Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu
basah.
Itulah
hal-hal yang harus diperhatikan sebelum, saat, maupun setelah melakukan
olahraga. Semoga saran-saran yang penulis berikan dapat memberi manfaat untuk
kegiatan olahraga yang pembaca lakukan. Aamiin.
Izin copy paste untuk buku karya ilmiah saya🙏
ReplyDeletehttps://heylink.me/indoO777/
ReplyDelete