Sunday 5 February 2017

MAKALAH ATLETIK TOLAK PELURU

MAKALAH ATLETIK TOLAK PELURU



Dosen Pembimbing: Drs. Widodo, M.Pd


Shouki Nurfarid Al Hadi
2101000510637
PJKR-D




FAKULTAS FPIEK
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
IKIP BUDI UTOMO MALANG

2010

KATA PENGANTAR


Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah T & P Atletik I Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Toak Peluru.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
·                Bapak Widodo, S.Pd yang telah membimbing kami dalam mata kuliah T & P Atletik I.
·                Rekan – Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.


                                                                                                         Malang, 5 Oktober 2010
                                                                           

                                                                                                             Penyusun,


DAFTAR ISI


Kata Pengantar…………………………………………………………….................……….……i
Daftar Isi…………………………………………...………………………............………….......ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang…………………………………………………............................…….1
1.2              Tujuan…………………………………………………………………..............................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1              Pengertian tolak peluru…..……………………………………………..............................2
2.2              Teknik tolak peluru…………………...…………………………..................................….2
2.3              Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik tolak peluru…………………...........................4
2.4              Peralatan dalam olahraga tolak peluru…………………………………….........................5
2.5              Lapangan dalam olahraga tolak peluru………………………….………...........................6

BAB III PENUTUP
3.1              Kesimpulan………………………………………………………………………..............7
3.2              Saran…………...……………………………………………………………….................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari dua ribu tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut cannon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event Olimpiade Modern asli yang diadakan di Athena, Yunani, tahun 1896.
Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Pada olahraga atletik tolak peluru dilakukan dengan menolakkan atau melemparkan sebuah beban yang disebut peluru. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi.
1.2              Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1)                      Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah atletik.
2)                      Sebagai bentuk pengetahuan mengenai olahraga tolak peluru.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Pada olahraga atletik tolak peluru dilakukan dengan menolakkan atau melemparkan sebuah beban yang disebut peluru. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. Secara teknis, gaya tolak peluru yang dikenal dewasa ini, yaitu:
1)                 Gaya menyamping atau disebut juga gaya orthodox.
2)                 Gaya membelakang, lebih dikenal sebagai gaya O’Brean.
2.2              Teknik Tolak Peluru
Adapun gaya yang dipakai dalam meletakkan tolakan, secara umum teknik dasar tolak peluru adalah:
a)                  Cara Memegang Peluru
Cara memegang peluru dapat dibedakan menjadi tiga jenis pegangan, yaitu:
1)                 Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan dengan jari-jari tangan merenggang. Jari kelingking sedikit ditekuk disamping peluru. Ibu jari dalam sikap wajar.
2)                 Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan, jari-jari merenggang memegang peluru. Jari kelingking simpan disamping peluru agak kedalam.
3)                 Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan, keempat jari meregang serta memegangnya. Letakkan ibu jari lebih meregang.
b)                 Cara Meletakkan Peluru
1)                  Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c)                  Sikap Awal Tolakan
Setelah peluru diletakkan pada bahu dalam keadaan berdiri tegak, ambillah sikap awal untuk menolak. Adapun caranya sebagai berikut:
1)                  Gaya menyamping (orthodox)
Berdiri dilingkaran tolak peluru dengan arah tolakan disamping kiri pelontar dengan kaki kanan berada diujung awal lingkaran. Kaki dibuka dengan kelebaran melebihi lebar bahu. Tangan kanan memegang peluru di leher dan lengan kiri diangkat lurus disamping kepala. Dari sikap diatas, kaki kanan segera dibengkokkan kea rah kanan depan untuk merendahkan badan ke sisi kanan sehingga siku lengan kanan bergerak mendekati lutut kaki kanan. Kaki kiri tetap lurus mengarah kea rah lemparan, dan badan serta kaki kiri membentuk garis lurus menyerang. Lengan kiri diturunkan ke depan dan ditahan sejajar dengan tanah depan wajah untuk memberikan keseimbangan. Pada saat ini, peluru seolah berada pada titik terjauh disisi kanan badan.
2)                  Gaya membelakang (O’Brian)
Gaya membelakang, seperti dapat diduga dari namanya, dilakukan dengan mengambil sikap membelakangi arah lemparan atau tolakan. Sikap awal yang harus dilakukan adalah, berdiri membelakangi arah lemparan dengan kaki kiri dibuka dibelakang badan, kira-kira satu langkah. Lengan kiri diangkat lurus, tangan kanan yang memegang peluru dibengkokkan memegang peluru dileher. Dari sikap diatas segera dibengkokkan lurus kaki kanan sedikit dibarengi dengan badan membungkuk kedepan kaki kiri diusahakan tetap lurus.
d)                 Cara Menolakkan Peluru
Ketika sikap awal tolak tercapai, tolakan peluru bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1)                 Gaya menyamping
Segera luruskan kaki kanan yang menahan berat badan dan bersamaan dengan itu segera memutar badan hingga menghadap arah lemparan, disusul dengan menolakkan peluru ke depan. Seluruh gerakkan tersebut hendaknya merupakan suatu rangkaian gerak yang tak terputus dari mulai pergelangan kaki kanan, lutut, pinggul, punggung, bahu, tangan, hingga pergelangan tangan yang melecut. Jangkauan tolakan yang sejauh-jauhnya dan setinggi- tingginya 40 derajat dari tangan yang menolak sebelum peluru dilepas, dengan menggunakan kaki kiri sebagai pengungkitnya. Oleh karena itu, pada saat menolak, kaki kiri harus dalam keadaan lurus. Peluru harus dilepas pada titik jauh jangkauan lengan, setelah ditolakan dengan gerakan yang cepat.
2)                 Gaya membelakang
Ketika kaki kanan bengkok dan badan agak membungkuk, segera kaki kanan diluruskan dan badan diputar setengah lingkaran agar menghadap ke arah tolakan dan disusul dengan menolakkan peluru ke depan. Cara selanjutnya sama seperti pada gaya menyamping.
e)                  Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang. Tangan kanan tetap terjulur jauh di depan dan lengan kiri disamping atau dibelakang badan. Semua gerakan kaki dan tangan tersebut  dimaksudkan sebagai upaya memetahkan momentum ke depan dan member keseimbangan tubuh agar tidak terdorong ke depan melewati balok pembatas.
2.3              Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru:
·                    Menyentuh balok batas sebelah atas.
·                    Menyentuh tanah di luar lingkaran.
·                    Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah.
·                    Dipangil selama 3 menit belum menolak.
·                    Peluru di taruh di belakang kepala.
·                    Peluru jatuh di luar sektor lingkaran.
·                    Menginjak garis lingkar lapangan.
·                    Keluar lewat depan garis lingkar.
·                    Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang.
·                    Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa hal yang disarankan:
§     Bawalah tungkai kiri merendah.
§     Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang.
§     Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak.
§     Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan.
§     Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran.
§     Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin.
§     Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan.
§     Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa hal yang harus dihindari:
ü    Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan.
ü    Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan.
ü    Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran.
ü    Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan.
ü    Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.
ü    Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping.
ü    Terlalu awal membuka badan.
ü    Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
2.4              Peralatan dalam olahraga tolak peluru
Adapun alat-alat yang di gunakan dalam olahraga tolak peluru, yaitu sebagai berikut:
·                    Rol Meter.
·                    Bendera Kecil.
·                    Kapur / Tali Rafia.
·                    Peluru:
a)                  Untuk senior putra = 7.257 kg.
b)                 Untuk senior putri = 4 kg.
c)                  Untuk yunior putra = 5 kg.
d)                 Untuk yunior putri = 3 kg.
2.5              Lapangan dalam olahraga Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 meter. Lingkaran tolak peluru terbuat dari besi, baja, atau bahan lain yang cocok dilengkungkan. Tebal besi lingkaran minimal 6 mm dan harus dicat putih.  Di bagian atas lingkaran besi yang menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan dan kiri lingkaran dibuatkan garis sepanjang 5 cm. Garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Bagian dalam lingkaran lapangan dibuat dari semen, aspal, atau bahan lain yang padat, namun tidak licin. Permukaan dalam lingkaran harus datar antara 20 mm sampai 6 mm, lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Selain itu, terdapat pula balok penahan yang umumnya terbuat dari kayu. Panjang balok tersebut adalah 1,21 – 1,23 m dan memiliki ketebalan 9,8-10,2 cm.


BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Secara teknis, gaya tolak peluru yang dikenal dewasa ini, yaitu:
1)                  Gaya menyamping atau disebut juga gaya orthodox.
2)                  Gaya membelakang, lebih dikenal sebagai gaya O’Brean.
Berikut alat-alat yang di gunakan dalam olahraga tolak peluru:
·                    Rol Meter.
·                    Bendera Kecil.
·                    Kapur / Tali Rafia.
·                    Peluru:
a)                  Untuk senior putra = 7.257 kg.
b)                 Untuk senior putri = 4 kg.
c)                  Untuk yunior putra = 5 kg.
d)                 Untuk yunior putri = 3 kg
·                    Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 meter.
3.2              Saran
Berikut ini adalah saran untuk melakukan teknik dalam olahraga tolak peluru dengan baik dan benar:
-                     Bawalah tungkai kiri merendah.
-                     Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang.
-                     Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak.
-                     Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan.
-                     Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran.
-                     Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin.
-                     Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan.
-                     Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.


DAFTAR PUSTAKA


Russel, Keith. Cara mengajar Lari, Lompat, Lempar, dan, Latihan Mobilitas. PB PASI. Jakarta. 1982
Sirodjudin. Pendidikan jasmani dan kesehatan. PT GMP. Bandung. 1997


banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Advertising