Dosen Pembimbing:
Drs. Widodo, M.Pd
Shouki Nurfarid Al
Hadi
2101000510637
PJKR-D
FAKULTAS
FPIEK
PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
IKIP
BUDI UTOMO MALANG
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah
SWT, karena atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang
terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah T & P
Atletik I
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG. Pembuatan
makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji
tentang Toak Peluru.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih
yang dalam kami sampaikan kepada:
·
Bapak Widodo, S.Pd yang telah
membimbing kami dalam mata kuliah T
& P Atletik I.
·
Rekan – Rekan mahasiswa
yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun
sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.
Malang, 5 Oktober 2010
Penyusun,
Kata
Pengantar…………………………………………………………….................……….……i
Daftar
Isi…………………………………………...………………………............………….......ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang…………………………………………………...................….........…….1
1.2
Tujuan…………………………………………………………………..............................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian tolak peluru…..……………………………………………..............................2
2.2
Teknik tolak
peluru…………………...…………………………..................................….2
2.3
Hal yang perlu
diperhatikan dalam teknik tolak peluru…………………...........................4
2.4
Peralatan dalam
olahraga tolak peluru…………………………………….........................5
2.5
Lapangan dalam olahraga
tolak peluru………………………….………...........................6
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………………..............7
3.2
Saran…………...……………………………………………………………….................7
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Beragam
kegiatan lempar beban telah ada lebih dari dua ribu tahun lalu di Kepulauan
Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola
batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern,
tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan
pertandingan dengan melempar beban yang disebut cannon balls atau peluru
meriam.
Pertandingan
tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian
dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event
Olimpiade Modern asli yang diadakan di Athena, Yunani, tahun 1896.
Tolak
peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Pada
olahraga atletik
tolak peluru dilakukan dengan
menolakkan atau melemparkan sebuah beban yang disebut peluru. Peluru ini
merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan
terbuat dari besi.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1)
Memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah atletik.
2)
Sebagai bentuk
pengetahuan mengenai olahraga tolak peluru.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik yang termasuk dalam nomor lempar. Pada olahraga atletik
tolak peluru dilakukan dengan
menolakkan atau melemparkan sebuah beban yang disebut peluru. Peluru ini
merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan
terbuat dari besi. Secara
teknis, gaya tolak peluru yang dikenal dewasa ini, yaitu:
1)
Gaya menyamping atau disebut juga gaya orthodox.
2)
Gaya membelakang, lebih dikenal sebagai gaya O’Brean.
2.2
Teknik Tolak Peluru
Adapun
gaya yang dipakai dalam meletakkan tolakan, secara umum teknik dasar tolak
peluru adalah:
a)
Cara Memegang Peluru
Cara
memegang peluru dapat dibedakan menjadi tiga jenis pegangan, yaitu:
1)
Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan dengan
jari-jari tangan merenggang. Jari kelingking sedikit ditekuk disamping peluru.
Ibu jari dalam sikap wajar.
2)
Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan, jari-jari
merenggang memegang peluru. Jari kelingking simpan disamping peluru agak
kedalam.
3)
Peluru diletakkan pada pangkal telapak tangan, keempat jari
meregang serta memegangnya. Letakkan ibu jari lebih meregang.
b)
Cara Meletakkan Peluru
1)
Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan
peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang
peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c)
Sikap Awal Tolakan
Setelah
peluru diletakkan pada bahu dalam keadaan berdiri tegak, ambillah sikap awal
untuk menolak. Adapun caranya sebagai berikut:
1)
Gaya menyamping (orthodox)
Berdiri
dilingkaran tolak peluru dengan arah tolakan disamping kiri pelontar dengan
kaki kanan berada diujung awal lingkaran. Kaki dibuka dengan kelebaran melebihi
lebar bahu. Tangan kanan memegang peluru di leher dan lengan kiri diangkat
lurus disamping kepala. Dari sikap diatas, kaki kanan segera dibengkokkan kea
rah kanan depan untuk merendahkan badan ke sisi kanan sehingga siku lengan
kanan bergerak mendekati lutut kaki kanan. Kaki kiri tetap lurus mengarah kea
rah lemparan, dan badan serta kaki kiri membentuk garis lurus menyerang. Lengan
kiri diturunkan ke depan dan ditahan sejajar dengan tanah depan wajah untuk
memberikan keseimbangan. Pada saat ini, peluru seolah berada pada titik terjauh
disisi kanan badan.
2)
Gaya membelakang (O’Brian)
Gaya
membelakang, seperti dapat diduga dari namanya, dilakukan dengan mengambil
sikap membelakangi arah lemparan atau tolakan. Sikap awal yang harus dilakukan
adalah, berdiri membelakangi arah lemparan dengan kaki kiri dibuka dibelakang
badan, kira-kira satu langkah. Lengan kiri diangkat lurus, tangan kanan yang
memegang peluru dibengkokkan memegang peluru dileher. Dari sikap diatas segera
dibengkokkan lurus kaki kanan sedikit dibarengi dengan badan membungkuk kedepan
kaki kiri diusahakan tetap lurus.
d)
Cara Menolakkan Peluru
Ketika
sikap awal tolak tercapai, tolakan peluru bisa dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1)
Gaya menyamping
Segera luruskan kaki kanan yang
menahan berat badan dan bersamaan dengan itu segera memutar badan hingga
menghadap arah lemparan, disusul dengan menolakkan peluru ke depan. Seluruh
gerakkan tersebut hendaknya merupakan suatu rangkaian gerak yang tak terputus
dari mulai pergelangan kaki kanan, lutut, pinggul, punggung, bahu, tangan,
hingga pergelangan tangan yang melecut. Jangkauan tolakan yang sejauh-jauhnya
dan setinggi- tingginya 40 derajat dari tangan yang menolak sebelum peluru
dilepas, dengan menggunakan kaki kiri sebagai pengungkitnya. Oleh karena itu,
pada saat menolak, kaki kiri harus dalam keadaan lurus. Peluru harus dilepas
pada titik jauh jangkauan lengan, setelah ditolakan dengan gerakan yang cepat.
2)
Gaya membelakang
Ketika kaki kanan bengkok dan badan
agak membungkuk, segera kaki kanan diluruskan dan badan diputar setengah
lingkaran agar menghadap ke arah tolakan dan disusul dengan menolakkan peluru
ke depan. Cara selanjutnya sama seperti pada gaya menyamping.
e)
Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah
menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan.
Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang. Tangan
kanan tetap terjulur jauh di depan dan lengan kiri disamping atau dibelakang
badan. Semua gerakan kaki dan tangan tersebut
dimaksudkan sebagai upaya memetahkan momentum ke depan dan member
keseimbangan tubuh agar tidak terdorong ke depan melewati balok pembatas.
2.3
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
Ketentuan
diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru:
·
Menyentuh balok batas sebelah atas.
·
Menyentuh tanah di luar lingkaran.
·
Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah.
·
Dipangil selama 3 menit belum menolak.
·
Peluru di taruh di belakang kepala.
·
Peluru jatuh di luar sektor lingkaran.
·
Menginjak garis lingkar lapangan.
·
Keluar lewat depan garis lingkar.
·
Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang.
·
Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
Beberapa
hal yang disarankan:
§
Bawalah tungkai kiri merendah.
§
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai
kiri memimpin di belekang.
§
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian
bawah bergerak.
§
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai
kanan.
§
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran.
§
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang
selama mungkin.
§
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan.
§
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
Beberapa
hal yang harus dihindari:
ü
Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan.
ü
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan.
ü
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran.
ü
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan.
ü
Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang.
ü
Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping.
ü
Terlalu awal membuka badan.
ü
Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.
2.4
Peralatan dalam olahraga tolak
peluru
Adapun alat-alat
yang di gunakan dalam olahraga tolak peluru, yaitu sebagai berikut:
·
Rol Meter.
·
Bendera Kecil.
·
Kapur / Tali Rafia.
·
Peluru:
a)
Untuk senior putra = 7.257 kg.
b)
Untuk senior putri = 4 kg.
c)
Untuk yunior putra = 5 kg.
d)
Untuk yunior putri = 3 kg.
2.5
Lapangan dalam olahraga Tolak Peluru
Lapangan
tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 meter. Lingkaran tolak
peluru terbuat dari besi, baja, atau bahan lain yang cocok dilengkungkan. Tebal
besi lingkaran minimal 6 mm dan harus dicat putih. Di bagian atas
lingkaran besi yang menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan dan kiri lingkaran
dibuatkan garis sepanjang 5 cm. Garis ini dibuat dari cat atau kayu.
Bagian
dalam lingkaran lapangan dibuat dari semen, aspal, atau bahan lain yang padat,
namun tidak licin. Permukaan dalam lingkaran harus datar antara 20 mm sampai 6
mm, lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Selain itu, terdapat pula
balok penahan yang umumnya terbuat dari kayu. Panjang balok tersebut adalah
1,21 – 1,23 m dan memiliki ketebalan 9,8-10,2 cm.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tolak peluru merupakan salah satu cabang atletik
yang termasuk dalam nomor lempar. Secara teknis, gaya tolak peluru
yang dikenal dewasa ini, yaitu:
1)
Gaya menyamping atau disebut juga gaya orthodox.
2)
Gaya membelakang, lebih dikenal sebagai gaya O’Brean.
Berikut alat-alat yang di gunakan
dalam olahraga tolak peluru:
·
Rol Meter.
·
Bendera Kecil.
·
Kapur / Tali Rafia.
·
Peluru:
a)
Untuk senior putra = 7.257 kg.
b)
Untuk senior putri = 4 kg.
c)
Untuk yunior putra = 5 kg.
d)
Untuk yunior putri = 3 kg
·
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135
meter.
3.2
Saran
Berikut
ini adalah saran untuk melakukan teknik dalam olahraga tolak peluru dengan baik
dan benar:
-
Bawalah tungkai kiri merendah.
-
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai
kiri memimpin di belekang.
-
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian
bawah bergerak.
-
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai
kanan.
-
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran.
-
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang
selama mungkin.
-
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan.
-
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Russel,
Keith. Cara mengajar Lari, Lompat, Lempar, dan, Latihan Mobilitas. PB PASI.
Jakarta. 1982
Sirodjudin.
Pendidikan jasmani dan kesehatan. PT GMP. Bandung. 1997
0 komentar: